Wednesday, September 19, 2007

Seminar Setengah Hari Pengelolaan Keuangan Secara Islami



Koperasi Karyawan Group Takaful Indonesia bekerja sama dengan DIPA Consulting berencana untuk mengadakan seminar setengah hari tentang pengelolaan keuangan secara islami. Seminar insya Allah akan dilaksanakan di Hotel Sofyan Betawi Tebet pada Hari Jumat 28 September 2007 mulai dari jam 13.00 ssampai dengan buka puasa bersama. Insya Allah saya diminta untuk menjadi salah satu pembicara pada seminar tersebut. Saya akan tandem dengan President Director PT. Asuransi Takaful Keluarga Ir. Agus Edi Sumanto MSi, ASAI, AAIJ, RFA.

Pada acara tersbut saya akan mengisi materi tentang bagaimana mengelola atau memanajemeni pendapatan (income) secara islami sementara Pak Agus Edi Sumanto tentang bagaimana mnegelola pengeluaran secara islami.

Peserta seminar setengah hari ini akan mendapatkan value berupa : Manfaat Takaful sebesar Rp 25. 000.000,- (Dua Puluh Lima Juta Rupiah) dari produk Ukhuwah Asuransi Takaful Keluarga, Sebuah buku "Cara Mudah Menjadi Karyawan Multi Income serta bagi peserta yang berminat akan secara otomatis menjadi agen pemasaran produk Ukhuwah dari PT. Asuransi Takaful Keluarga. Disamping itu peserta akan mendapatkan ta'jil atau snack buka puasa, setelah shalat magrib berjamaah, acara akan diakhiri dengan makan malam bersama. Jadi dengan mengikuti seminar setengah hari ini, diharapakan peserta akan langsung mempraktekan bagaimana dia memiliki multi income, Insya Allah.


Friday, September 14, 2007

Workshop Seven Tools Bagi Pengawas Industri


Direktorat Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Departemen Perindustrian beberapa waktu yang lalu meminta saya untuk mengisi workshop tentang QC Seven Tools. Workshop ini diberikan kepada karyawan Direktorat Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika yang nantinya bertugas sebagai tenaga pengawas industri di lingkungan direktorat tersebut.
Meraka akan bertugas sebagai pengawas standarisasi nasional.

Seven tools adalah tujuh alat perbaikan mutu yang digunakan pada kegiatan siklus quality control. Tujuh alat perbaikan mutu tersebut adalah Fishbone Diagram, Pareto Diagram, Histogram, Scatter Diagram, Run Chart, Startifikasi dan Control Chart,

Kegiatan dilaksanakan di Hotel Green Garden Cisarua.
Pada akhir sesi saya memberikan simulasi penggunaan software minitab untuk menyelesaikan persoalan QC Seven tools.

Thursday, September 13, 2007

Training Gemba Kaizen Urat Nadi TQM (Total Quality Management) untuk Karyawan Group Darya Varia


Beberapa minggu yang lalu saya diminta oleh salah seorang sahabat saya Andreas P. untuk mengisi materi Gemba Kaizen bagi karyawan yang bekerja di Group Darya Varia.
Group Perusahaan Darya Varia adalah perusahaan terbuka dan sudah listing di BEJ. Saham mayoritas group perusahaan ini dimiliki oleh perusahaan Filiphina.
Pak Andre begitu biasa saya memanggilnya adalah teman satu angkatan ketika mengikuti workshop Life Long Human Resources Development and IT application in Business pada tahun 2001. Workshop diadakan di tiga kota besar di Jepang yaitu Tokyo, Kyoto dan Chiba. Wuih….kalo mengingat saat mengikuti workshop tsb, rasanya pengen kembali kesana, maklum selama berada di Jepang kita selalu dimanjakan oleh segala infrastruktur kota. Mulai dari kedisiplinan warga hingga fasilitas serba elektronik yang ada disana. Bayangkan saja unuk mengelola sebuah stasiun yang besar (barangkali kalo di Jakarta seluas stasiun Gambir) hanya diperlukan beberapa orang pengelola saja, maklum segala hal dilakukan dengan mesin. Saya dan Pak Andre adalah utusan dari Apindo dan NICC.

Pak Andre adalah salah seorang manager di Group Darya Varia. Menurutnya Group Darya Varia telah dua tahun menjalankan QCC (Quality Qontrol Circle) untuk itu beliau membutuhkan pencerahan yang lebih tentang Gemba Kaizen untuk para karyawannya.

Materi yang saya bawakan berjudul Gemba Kaizen Urat Nadi TQM (Total Quality Management). Lokasi pelatihan sendiri berlokasi di SLDC Sentul Leadership Development Center
Saya membagi sesi training sbb:

Sesi 1
Filosofi Gemba Kaizen
"Little Crazy Thinking" rohnya Kaizen.
Memulai "Little Crazy Thinking"

Sesi 2
Head to Head Kaizen vs Inovasi
Eksplorasi Sumber-Sumber Gemba Kaizen.

Sesi 3
Simulasi Group Discussion dan Presentasi Group

Sesi 4
Simulasi Minitab

Pada sesi pertama saya mengajak kepada para peserta untuk berpikir yang tidak biasa, out of box bahkan sedikit gila. Sedikit gila dalam arti berfikir tentang perbaikan yang belum pernah terfikirkan oleh orang lain. Berfikir tentang sesuatu yang mungkin bagi orang lain adalah tidak mungkin bahkan hanya orang gila saja yang mau memikirkannya.
Pada sesi kedua saya memaparkan tentang komparasi untuung rugi pelaksanaan kaizen dan inovasi.
Sesi ketiga berisi simulasi penerapan TOC (Theory of Constraint) dipadukan dengan kaizen. Sementara pada sesi terakhir saya melakukan simulasi penggunaan software minitab untuk menyelasikan seven tools yang biasa digunakan pada QCC (Quality Control Circle). Ketujuh tools tsb adalah fishbone diagram, pareto, histogram, scatter diagram, run chart, startifikasi dan check sheet.

Alhamdulillah sekitar 60 orang peserta dari Group Darya Varia masing masing dari PT. Darya Varia, PT. Prafa dan PT. Medifarma sangat antusias dengan training tsb.
Seperti biasa setelah pelatihan saya memberikan hadiah pada tiga orang peserta sebagai oleh-oleh, kebetulan ketiga orang tsb mewakili tiga perusahaan yang berbeda.

Rihlah ke Kuningan Jawa Barat



Rasa rindu yang mendalam kepada AA Fatih sudah begitu memuncak di hati ini. Apa yang dirasakan di hati, demikian pula yang dirasakan oleh ibu juga AA Anggi maupun ade Aji.
“Kapan sih! Pak, bisa ketemu sama AA Fatih?”.
”AA Fatih sekarang lagi ngapapin ya, Pak?”.
”AA Fatih udah makan belum ya, Pak?”
Pertanyaan-pertanyaan tersebut selalu dimunculkan oleh AA Anggi maupun Ade Aji hampir di setiap waktu.

Akhirnya, kita menyepakati liburan HUT RI ke 62 Tanggal 17 Agustus 2007 adalah saat yang tepat untuk berkumpul dengan AA Fatih di Kuningan.
Yah!, tidak terasa pada tanggal itulah, tepat satu bulan AA Fatih menuntut ilmu di Pondok Pesantren Al Multazam Desa Manis Kidul Kuningan.
Kamis malam tanggal 16 Agustus 2007 kami semua berkemas, seluruh perlengkapan yang akan dibawa menuju Kuningan sudah kami masukan ke Bagasi Mobil.
Ya Allah jadikan perjalanan besok ke Kuningan sebagai rihlah keluarga yang dipenuhi keberkahan dan memberikan banyak hikmah kepada kami sekeluarga.
Ya Alah berilah perlindungan dan keselamatan dalam perjalanan kami menuju Kuningan hingga kami kembali ke Depok, begitu doa yang selalu kita panjatkan menjelang keberangkatan.

Menjelang jam 04.00 pagi, Toyota DX tahun 1981 berwarna silverpun kami siapkan.
Bismillaahirrohmaanirrohiim, Allahumma Majreha Wa Mursaha, Wa La Haula Wa La Quwwata Illa Billah. Doa itu pun kami panjatkan bersama. Waktu menunjukan jam 4.00 pas, kendaraan yang kami bawa meluncur sepanjang Jalan Margonda Depok. Sepi, sunyi, tenang, begitu suasana sepanjang perjalanan. Ketika kumandang Azan Subuh bergema, kami sudah berada di jalan tol cikampek.
”Kita shalat subuhnya di Cikampek aja ya.....?”, sayapun membuka percakapan di kesunyian malam.
”Iyalah, cari masjid di luar tol saja biar aman?” Ibu menimpali.
AA Anggi dan Ade Aji tidak menyahut. Tumben biasanya mereka paling agresif dalam berpendapat. Ketika saya lirik ke belakang ternyata mereka sedang melanjutan tidur malamnya.

Jam 05.30 kami keluar dari jalan tol Cikampek. Sekitar 750 meter dari pintu tol, kami mendapati sebuah masjid. DX pun saya parkirkan di pelataran masjid. Shalat subuh berjamaah kami laksanakan bersama. Seperti biasa saya menjadi imam, AA Anggi bertugas membaca iqomat dan selanjutnya AA Anggi pula yang membaca doa setelah shalat. Kembali doa perjalanan kami panjatkan bersama.

Selesai shalat, Ade Aji langsung berkomentar,
”Pak lapar nih!”.
”Oh ya, kita sarapan di sekitar sini aja ya”, timpal saya.
”Nah tuh ada warung, udah buka kali Pak”, sahut AA Anggi.

Kamipun menuju warung di sebelah masjid untuk sarapan bersama. Tempe, tahu dan ayam goreng panas ditemani teh manis menjadi menu utama pagi itu, Alhamdulillah badan terasa lebih segar sekarang.
Tepat jam 06. kami melanjutkan perjalanan, tidak ada kendala dalam perjalanan, demikian pula dengan Toyoda DX yang saya kemudikan. Dan sekitar jam 08.00 kami tiba di Bunderan Kijang Indramayu. Di rumah inilah ibunda tercinta tinggal menetap bersama kakak dan keluarganya.

”Loh ??, dari Depok jam berapa?, koq jam segini sudah sampai disini?’, tanya ibunda terkaget-kaget.
”Sebelum subuh Mi, biar bisa shalat jumat di Kuningan ”, jawab saya.
Kami semua mencium tangan ibunda tercinta. Saya melihat wajah ibunda tampak berseri. Alhamdulillah kondisi ibunda sehat-sehat aja. Beberapa hari ke belakang memang kandungan gula maupun kolesterol ibunda sedikit beranjak naik.
Kamipun beristirahat sebentar di Bunderan Kijang. Tepat pukul 8.30 perjalanan dilanjutkan menuju Karangampel, tempat dimana Ibu dan Ayah mertua saya tinggal. Lokasinya sendiri memang sedikit lebih jauh dari Karangampel tepatnya di Desa Bencirong. Duapuluh menit, waktu yang kami butuhkan untuk menempuh perjalanan dari Bunderan Kijang menuju Bencirong.
Sesampainya di Bencirong, kamipun disambut ayah dan ibu mertua.
Sama seperti ibunda di Bunderan, ayah dan ibu mertuapun terkaget-kaget mel;ihat kehadiran kami di Bencirong sepagi itu.

Tidak lama kami singgah di Bencirong. Pas jam 9.30 Wib perjalanan dilanjutkan menuju Kuningan. Alahmdulillah tidak ada hambatan yang berarti selama perjalananan dan Alhamdulillah pula kondisi Toyota DX meskipun telah berumur Dua Puluh Enam tahun namun masih bisa diajak untuk berlari di atas 100 Km/jam. Subhannallah.
Sesuai perkiraan awal, kami memasuki lokasi Pondok Pesantren Almultazam sekitar jam sebelas. Saat itu dari arah masjid sudah berkumandang ayat-ayat suci Alquran. Teduh dan tenang terasa di hati ini.

”Assalamu alaikum?” kami berteriak hampir bersamaan di depan pintu kamar asrama AA Fatih.
”Wa alaikum salam, akh Bapak. Alhamdulillah!!!!”, AA berteriak dan berlari dari atas ranjang tempat tidur.
”Wah, AA sekarang terlihat lebih gemuk nih”, sahut ibu.
”Gimana A, enak-an tinggal di Pondok?”, tanya saya.
“Alhamdulillah Pak”, jawab AA Fatih.
Segala macam perbincangan mengalir begitu saja hingga tak terasa waktu sudah menunjukan jam 11.30, saatnya untuk shalat Jumat.


Bertemu Ustadz yang Meminta Nasehat dari Saya Untuknya.
Baru beberapa langkah menuju tempat wudlu di masjid, saya telah disambut dengan senyum bersahabat dari salah seorang ustadz.
“Assalamu alaikum, Akhi terima kasih banyak ya, atas hadiah bukunya. Habis selesai ana baca buku antum, Ana langsung praktekin teorinya. Di luar kegiatan ngajar pesantren, ana sekarang lagi membuka usaha penerbitan iklan. Coverege nya Wilayah III Cirebon?”, begitu kalimat yang meluncur dari mulut salah seorang ustadz yang mengajar di Almultazam”. Akh....................Ustadz Roy rupanya. Beliau adalah staff pengajar di SMPIT Almultazam. Beliau pernah tinggal di Depok selama beberapa tahun. Beberapa waktu yang lalu memang saya pernah menghadiahkan beliau, sebuah buku tulisan saya berjudul CARA MUDAH MENJADI KARYAWAN MULTI INCOME.
”Akhi............ selepas shalat nanti ana mau minta nasehat sama antum, boleh khan?, sekarang kita shalat dulu yuk!”. Belum sempet saya menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan, Ustadz Roy sudah menggandeng saya ke dalam masjid.
Ya Allah begitu sejuknya hati ini manakala memasuki rumahMU.

Selepas shalat jumat, Ustadz Roy mampir ke kamar asrama AA Fatih, kami sedang berkumpul bercanda saat itu.
”Assalamu alaikum”, Ustadz Roy membuka percakapan.
”Wa alaikum salam”, sahut kami bersamaan.
”Pak Firdaus, ana mau bicara sebentar boleh khan?”.
“Wah...Pak Ustadz bisa aja”.
“Begini pak, setelah membaca buku yang Pak Firdaus tulis, sekarang saya sudah langsung memisahkan ZIS sebesar 2,5 %, lalu saya juga sudah mulai membuka usaha penerbitan iklan. Saya mau minta nasehat lagi dari Pak Firdaus apa yang harus saya lakukan lagi biar penghasilan yang saya peroleh mendapat keberkahan?”.
“Waduh Pak Ustadz masa saya yang harus ngasih nasehat sama Pak Ustadz sih..”
“Loh...bukannya sesama muslim harus saling menasehati?” Ustazd Roy menimpali.
”Gini Pak Ustazd, saya punya rumus mengalokasikan pengeluaran dengan proporsi 10-20-30-40, artinya penghasilan yang kita dapat sebaiknya 10 % dialokasikan untuk membayar ZIS, 20 % untuk berinvestasi, 30 % untuk simpanan atau proteksi thd hal-hal tak terduga dan 40 % untuk belanja rutin. Pengalokasian pengeluaran ini harus dilakukan setelah kita membayar hutang. Artinya hutang harus dibayar terlebih dahulu baru proporsi di atas dilakukan. Bila setelah membayar hutang ternyata sisa penghasilan tidak mencukupi untuk proporsi di atas maka belanja rutin yang harus dikurangkan sementara pengeluaran lainnya yaitu ZIS, investasi dan simpanan proteksi harus tetap dilakukan”.
“Gimana menjaga aktifitas karyawan multi income agar tidak merugikan bagi perusahaan tempat kita bekerja?”.
“Dalam pandangan karyawan multi income yang saya tawarkan, ujung dari penghasilan yang kita dapatkan hendaknya tidak hanya menuju kepada berapa nominal uang yang kita dapatkan tetapi selalu mengacu kepada keberkahan. Indikator keberkahan sendiri mengacu pada empat hal yaitu, indikator dari sisi finansial berupa bertambahnya asset finansial, bertambahnya network kita yang ditunjukan dengan banyaknya teman atau kenalan, bertambahnya pengetahuan dan kemampuan serta yang ke-empat adalah bertambahnya proses perbaikan pada diri kita seperti bertambah sabar, lebih dapat menjaga emosi dsbnya.”.
“Alhamdulillah, terima kasih Pak Firdaus atas pencerahannya, saya mau permisi dulu mau ada yang dikerjakan”, sahut Ustadz Roy.
“Sama-sama Pak Ustadz”, jawab saya.
Berenang di Cibulan, Banyak Ikan Dewa.
”Aa, ayo kita berenang ke Cibulan”,ajak saya kepada AA Fatih.
”Hore....................”sahut AA Anggi
Sore itu juga kami berlima menuju lokasi wisata Cibulan, kebetulan tempatnya tepat di belakang pondok pesantren Al Multazam. Hanya butuh jalan kaki 5 menit untuk bisa menuju Cibulan.
Wuih......meskipun sudah beberapa kali kami mengunjungi Cibulan namun ada saja sesutu yang baru manakala kami berlima berlibur ke tempat ini.
Di dalam kolam pemandian Cibulan banyak sekali ikan yang sangat jinak. Masyarakat sekitar menyebutnya dengan ikan dewa. Entah mengapa ikan tersebut dinamai ikan dewa. Ukuran ikan terbilang sangat besar, bahkan ada dari beberapa ikan yang seukuran dengan bayi yang baru lahir.
Menjelang jam 5 sore kami pulang ke asrama AA Fatih. Alhamdulillah hari ini kami semua merasa berbahagia, tidak tampak rasa penat dan lelah pada kami semua. Perjalanan jauh dari Depok – Indramayu – Cirebon hingga Kuningan terbalas sudah dengan rasa bahagia dan suka cita.

Hari Sabtu (18 Agustus 2007)
Mengunjungi beberapa kawasan wisata di sekitar Kuningan adalah agenda kami di Hari Sabtu 18 Agustis 2007, untuk itu setelah menyelasaikan sarapan pagi. Corolla DX kami arahkan ke tengah kota Kuningan. Tujuan utama adalah mencari sepatu bola untuk AA Fatih.
”Pak sepatunya sekalian yang bermerek aja biar awetan dikit”, kata Ibu memulai pembicaraan. Saat itu kami sudah tiba di sekitar pasar kota Kuningan. Lokasi pasar berdekatan dengan masjid Agung.
”Ya.....tapi jangan terlalu jauh melebihi anggaran yang sudah kita buat”, jawab saya.
”Emang Bapak ngasih anggaran berapa buat sepatu AA?, tanya AA Fatih.
”Sekitar seratus lah”, jawab saya.

Setelah mendapatkan lokasi parkir yang aman, kami menyusuri jalanan. Sesekali bertanya kepada orang untuk mencari lokasi toko sepatu olah raga, akhirnya kami menemukan sebuah toko khusus olah raga.
”AA suka yang mana ?”, tanya saya kepada A Fatih.
” Yah...................yang penting kuat lah”, kata AA Fatih.
Setengah jam kami berada di toko sepatu tersebut, akhirnya AA Fatih mendapatkan sepatu sesuai seleranya. Alhamdulillah semoga sepatu tsb bermanfaat buat AA Fatih.

Selepas itu, kami mengarahkan Corola DX menuju Sangkan Urip. Menurut cerita orang di kawasan wisata Sangkan Urip terdapat pemandian air hangat. Kami penasaran ingin mandi dan berenang di lokasi tsb.
Sayang, beberapa kali kami bolak balik ke lokasi yang dituju kami tidak menukan lokasi wisata tsb. Sepanjang jalan terlihat beberapa hotel berbintang. Beberapa orang yang kami tanya tentang lokasi wisata tidak dapat menunjukan dengan pasti dimana lokasi pemandian Sangkan Urip. Saya yakin orang yang kami tanyain tsb memang benar-benar tidak tahu dengan lokasi yang kami tuju.

Akhirnya tujuan wisata kami arahkan ke Curug Sidomba. Saya dan AA Fatih sudah pernah ke lokasi ini. Cerita pengalaman saya dan A Fatih tentang Curug Sidomba membuat Ibu dan AA Anggi berharap banyak untuk secepatnya datang ke lokasi tersebut.
Curug Sidomba adalah wisata air terjun. Disana kita akan melihat pemandangan yang indah dari sebuah air terjun. Untuk menuju lokasi, kita harus menuruni tangga yang sangat panjang, oleh karenanya ketika turun menuju lokasi air terjun, rasanya kita asik-asik saja namun ketika kembali naik ke atas, kaki rasanya sangat berat membawa badan ini. Oh ya di sekitar air terjun banyak terdapat ikan emas, dari yang berukuran kecil hingga sebesar paha orang dewasa.

Di sekitar area parkir terdapat sebuah masjid besar. Masjid ini memiliki menara yang sangat tinggi. Perkiraan saya, ketinggian menara tsb mendekati 50 hingga 70 meter. Setiap pengunjung boleh menaiki menara ini, dan dari atas menara kita dapat melihat pemadangan 360 derajat.
Kami menyempatkan diri untuk shalat berjamaah. Karena kami musafir kami memutuskan untuk melaksanakan shalat Dhuhur dan Ashar dengan men-Jama.
Di Curug Sidomba ada area perkemahan / camping, luas dan memiliki countur yang sangat indah. Di sekitar lokasi ini pula, terdapat beberapa hewan piaraan yang dikandangkan diantaranya, domba, ayam hutan, sejenis orang utan dan beberapa unggas lainnya.

Rasa capek dan penat segera sirna ketika kami berlima menikmati pemandangan Curug sidomba sambil duduk-duduk santai di taman yang terdapat di lokasi ini. Ayunan besar yang cukup untuk sepuluh orang dewasa ataupun area bermain untuk anak-anak, tersedia di lokasi wisata ini.
Alhamdulillah, Allah telah mengabulkan doa kami pada saat memulai perjalan ke Kuningan ini. Kami benar-benar menikmati nikmatnya rihlah bersama keluaarga.

Hari Ahad 19 Agustus 2007 kami pulang menuju Depok. Ada sedikit rasa kekecewaan pada raut muka A Fatih. Yah..............kami dapat merasakan hal tersebut. Tiga hari dua malam sepertinya kurang bagi kami untuk bertemu.
Ya Allah berikanlah perlindungan dan kekuatan kepada AA Fatih dalam menuntut ilmu di Pondok Pesantren AlMultazam.
AA kuatkanlah tekadmu, rajin-rajinlah belajar, disiplinkan diri sendiri dan jangan lupa untuk berdoa, kami di Depok selalu mendoakanmu.
Tundalah kesengan saat ini untuk mendapatkan kebahagian di hari esok.

Monday, July 9, 2007

Talk Show Karyawan Multi Income di Radio Music City 107.5 FM


Alhamdulillah pada tanggal 4 Juli 2007 jam 17.00 – 18.00 WIB yang lalu, telah diadakan talk show tentang Karyawan Multi Income.
Talk Show diadakan di Radio Music City 107.5 FM.yang beralamat di Jln. Pangeran Antasari No 22 Cipete Jakarta Selatan.Talk show diadakan untuk mengisi acara ’Business Hours’.
Saya diundang sebagai nara sumber tamu oleh Ibu Mike R. Sutikno seorang Financial Planner yang biasa mengisi acara tersebut.
Senang juga rasanya bisa mengisi pada salah satu acara di sebuah radio yang termasuk salah satu favorite buat saya.

Beberapa menit hadir di ruangan siar, hati sedikit deg-degan. Maklum, ini adalah kali pertama saya on air di radio. Setelah sedikit beradaptasi Alhamdulillah suasana menjadi cair, apalagi penyiar yang memandu acara tersebut sangat friendly sekali.

Talk show diawali dengan cerita saya yang melatarbelakangi penulisan buku Cara Mudah Menjadi Karyawan Multi Income. Selanjutnya bergulirlah pertanyaan dari beberapa pendengar.
”Pak Firdaus, bagaimana trik dalam melaksanakan multi Income”, tanya salah seorang pendengar.
”Trik pertama Bapak harus menganalisa SWOT Bapak, Bapak harus tahu apa kekuatan atau kompetensi yang Bapak miliki, selanjutnya Bapak lihat lingkungan Bapak untuk menyelaraskan antara kompetensi yang Bapak miliki dengan apa yang dibutuhkan oleh lingkungan Bapak. Setelah yakin dengan kedua hal tsb, Bapak bisa memulai aktifitas multi income dengan cara ’sembunyi-sembunyi’ jangan sok pamer, jangan ada perasaan ephoria”.

”Bagaimana mengatasi atasan yang tidak menyetujui aktifitas multi income?”, tanya salah seorang pendengar.
”Jangan hadapi dia secara frontal, justru sebaliknya ajaklah dia berdiskusi dengan aktifitas multi income, jadikan dia partner”.

Salah seorang pendengar menanyakan, ”Kapan saya harus memulai Multi Income?”. Saya jawab ”Ya harus sekarang juga!”. Saya mohon maaf kepada pendengar tsb apabila jawaban saya tersebut kurang lengkap, seharusnya saya menjawab yang lebih rinci sbb:

Dalam pengelolaan keuangan, saya mensosialisasikan teori 10-20-30-40 dalam arti Income yang kita peroleh harus dialokasikan sebesar 10 % untuk Zakat Infaq Shadaqoh, 20 % untuk investasi, 30 % untuk proteksi (asuransi dll) dan 40 % untuk belanja (spending). Ingat proporsi tsb dilakukan setelah Income yang kita peroleh dikurangi hutang yang kita miliki.
Kalo pake rumus matematika

Net Income = Income – Hutang (Net Income adalah Penghasilan dikurangi Hutang).

Alokasi pembelanjaan Net Income adalah 10 % untuk Zakat Infaq Shadaqoh, 20 % untuk investasi, 30 % untuk proteksi (asuransi dll) dan 40 % untuk belanja.
Apabila Net Income yang diperoleh tidak bisa mencukupi kebutuhan maka penggunaan untuk belanja (spending) harus dikurangi, artinya alokasi untuk Zakat Infaq Shadaqoh, Investati dan Proteksi tidak boleh dikurangi.

Bila penggunaan untuk belanja (spending) tidak bisa dikurangi maka saat itulah anda HARUS MENJADI KARYAWAN MULTI INCOME. Bila tidak? saya bisa membayangkan beban hidup yang anda tanggung saat ini.........

Tidak terasa satu jam di dalam ruangan siar ternyata sangat begitu singkat. Akhirnya acara ditutup oleh kesimpulan yang diberikan oleh bu Mike R sutikno.
Alhamdulillah satu lagi kegiatan sharing knowmedge telah saya lakukan, semoga Allah mencatat kegiatan tsb sebagai amal ibadah saya. Amin


Tuesday, July 3, 2007

Acara Talk Show di Music City Radio


Kemarin, salah seorang teman yaitu Ibu Mike R Sutikno seorang Islamic Financial Planner menghubungi saya. Beliau mengajak saya untuk mengisi acara Talk Show di Music City Radio 107,5 FM. Sebenarnya acara ini merupakan acara rutin beliau di radio tsb. Bu Mike adalah seorang penulis tetap di beberapa majalah diantaranya Majalah Proteksi. Beliau mengasuh rubrik manajemen keuangan keluarga.
Wah seneng juga saya mendapat penawaran dari Bu Mike, sayapun langsung menyanggupinya.

Insya Allah besok Hari Rabu Tanggal 4 Juli 2007 saya akan mengisi Talk Show tersebut pada jam 17.00 – 18.00. Buat teman-teman yang ingin mengetahui isi buku saya yang berjudul CARA MUDAH MENJADI KARYAWAN MULTI INCOME silahkan mengikuti acara interaktip ini. Semoga acara ini memberikan keberkahan buat kita semua.


Sebuah Nikmat Bernama Sehat



Sesungguhnya Allahlah yang menciptakan penyakit dan sesungguhnya Allahlah yang menciptakan obatnya.

Nikmatnya kesehatan begitu terasa manakala kita sedang diuji oleh Allah SWT dengan suatu kondisi yang bernama sakit.
Yah……3 minggu lamanya saya jarang berinterkasi dengan blog ini.
Tiga minggu saya harus merasakan sakit.

Kolesterol ! satu zat yang menurut dokter sangat mempengaruhi densitas darah sehingga menimbulkan rasa sakit bagi yang memilikinya.
Memang tidak semua kolesterol bersifat ’jahat’. Ada kolesterol yang berasal dari nabati yang ’sedikit tidak jahat’. Begitu penuturan dokter yang memeriksa saya.

Tiga minggu kandungan kelesterol meningkat menyebabkan rasa sakit yang amat sangat di kepala ini.
Sakit ini menyebabkan saya tidak berinteraksi dengan blog. Buat teman-teman yang telah berkunjung ke blog ini dan sudah saya cuekin, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Segala ikhtiar sudah saya lakukan termasuk melaksanakan pengobatan sebagaimana yang dianjurkan oleh Rasulalloh yaitu bekam.
Alhamdulillah, minggu ini saya sudah mulai masuk kantor dengan kondisi yang lebih segar

Allah telah menguji saya untuk back to balance dalam berpola makan, back to nature ke pola istirahat dan back to basic dalam berolahraga. Saya mendapatkan hikmah yang sangat besar dari sakit yang saya alami.
Semoga Allah SWT memberikan kesabaran dan ketabahan kepada saya untuk selalu mensyukuri nikmat ini, yaitu nikmat kesehatan.

Wednesday, June 13, 2007

Liputan Liga Takaful Tahun 2007


Meriah dan Penuh Warna di Pembukaan
Liga TAKAFUL 2007

Liga Sepakbola terakbar di Takaful Indonesia resmi dibuka oleh Bapak Agus Edi Sumanto selaku Direktur Utama PT. Asuransi Takaful Keluarga mewakili Manajemen Group Takaful Indonesia pada Sabtu, 9 Juni 2007 di GOR Sumantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan. Pembukaan ditandai dengan Kick off pertama secara simbolis.
Liga TAKAFUL telah memasuki tahun ke 2 penyelenggaraan. Dalam penyelenggaraannya, nama tim kesebelasan yang bertanding menggunakan nama-nama produk baik produk ATK (life insurance) maupun ATU (general insurance). Untuk tahun ini juga, Liga TAKAFUL menggunakan format ½ kompetisi dan dibagi menjadi 2 grup, yaitu group profesional dan group amanah.

Acara pembukaan dimeriahkan juga oleh aktraksi pesawat terbang mini yang membawa spanduk bertuliskan LIGA TAKAFUL 2007 dengan motto “ FAIR PLAY IS MY GAME”. Junjung selalu sportifitas dan eratkan ukhuwah sesama karyawan Grup Takaful …

LIPUTAN HASIL PERTANDINGAN.

Games I : UKHUWAH vs ALIA …… Berjuang hingga menit terakhir
Pertandingan pembuka yang mempertemukan dua tim dengan materi seimbang ini sempat berjalan kurang menarik di menit-menit awal pertandingan. Beruntung tim ALIA yang bermaterikan penyerang2 terkecil dan tergesit ini, berhasil mencuri gol lebih dulu melalui Agus Maryono (5’) akibat kesalahan penjaga gawang UKHUWAH, Yoyon. Namun, keunggulan tsb tidak berlangsung lama, UKHUWAH berhasil menyamakan kedudukan, melalui striker Endang Setiawan (20’). Kedudukan imbang bertahan hingga akhir babak I. Di babak ke 2, pertandingan berjalan menarik. Agus Maryono kembali membawa timnya unggul di menit ke 10. Namun, perjuangan tak kenal lelah yang diperlihatkan personil UKHUWAH ini, akhirnya mampu membalas ketertinggalannya, skor imbang 2 -2. Gol Balasan Ukhuwah dicetak oleh Endang Setiawan, yang membuatnya bersaing di daftar top skor sementara dengan Striker ALIA Agus Maryono.

Games II : SURETY BOND (SURTY) vs SAFARI ...Hujan gol dan apa kata DUNIA ?
“Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri”, itulah ungkapan yang tepat untuk pertandingan kedua ini. Akan tetapi apa jadinya kalau Hujan Gol di gawang sendiri? .... pastinya memilukan dan menyedihkan. Itulah fakta yang terjadi di lapangan saat SURETY BOND dengan luar biasa gemilangnya menggilas SAFARI dengan skor telak 4 – 0 di pertandingan perdananya. Kedua tim di awal babak pertama mampu bermain elegan dan akhirnya babak pertamapun ditutup tanpa gol. Di babak kedua, SURETY BOND tampil lebih ngotot, lini depannya bermain lebih Offensive dan terbuka, terbukti 4 gol lahir di babak kedua ini, Gol pembuka lahir dari kecerdikan pemain depan, Elang Sutajaya(8”), yang memaksa Kiper SAFARI, Rocky tuk memungut bola. Lagi-lagi aksi gemilang Jon Paizal di menit (10’ dan 18’), kembali merobek jala SAFARI hasil tendangan dari luar kotak pinalti yang membuat Kiper Rocky tak mampu berbuat banyak, dan gol penutup Alfan, striker Surty Bond di menit ke(15”) membuyarkan harapan Pasukan SAFARI tuk meraih nilai penuh. Dengan hasil ini untuk sementara SURETY BOND berjaya di klasemen DIVISI AMANAH. Kapten tim SAFARI, Sisyono saat ditemui dalam wawancara singkat, mengatakan “ tidak habis pikir kenapa timnya takluk dengan 4 gol … Apa kata Dunia, bila tau SAFARI kalah telak ?” …

Games III : ABROR vs TAMWIL ……… . Skor Imbang yang disyukuri ke 2 tim
“Alhamdulillah!!”...Yach, … benar. Hanya kata syukurlah yang pantas diucapkan oleh kedua tim mengingat pertandingan yang dilangsungkan di atas jam 10.30 ini atau bertepatan sang Surya yang sedang hot-hotnya menyengat energi para pemain, Pertandinganpun tetap berlangsung semarak, nampak di babak pertama, kedua tim bermain sangat berhati-hati dan cenderung monoton karena tidak ada satu golpun tercipta. Beruntung di babak ke 2, masing-masing tim mulai menaikkan tempo permainannya, hingga akhirnya Enriko dari ABROR memecah kebuntuan dengan mencetak gol assist dari pemain tengah Abror Zulfikar. Namun, kedudukan ini tidak berlangsung lama, Azis pemain depan TAMWIL mencetak gol dan memaksa TAMWIL berbagi angka sampai dengan pluit akhir pertandingan selesai. Dengan skor imbang ini, ABROR dan TAMWIL sama-sama memiliki poin 1.

HASIL LIPUTAN PERTANDINGAN PANITIA LIGA TAKAFUL 2007

Monday, June 11, 2007

Pembelajaran dari Tanah Liat


Suatu ketika seorang teman berkeluh kesah kepada saya. Dia merasa jengkel dengan sikap atasannya. Dia pernah mengajukan proposal ide perbaikan namun atasannya tidak menanggapi. Menurutnya dia sudah menjabarkan usulannya secara detail. Mulai dari latar belakang usulan, analisa permasalahan, usulan perbaikan, tekhnis pengerjaan hingga rencana anggaran. Apa daya atasannya tidak bergeming.
Pernahkah anda mengalami hal yang sama seperti rekan saya tersebut?. Sejujurnya, saya sendiri pernah mengalaminya. Waktu itu saya mengajukan ide perbaikan membuat sign board ruangan training. Saat itu, perusahaan memiliki 4 ruangan kelas training. Kegiatan training di perusahaan saya memiliki arti yang sangat penting. Oleh karenanya top manajemen selalu menjadualkan kegiatan plan tour ke ruangan training bagi tamu yang sedang berkunjung ke perusahaan.
Ada satu permasalahan, pada saat tamu perusahaan berkunjung ke ruangan training. Selalu saja dia menanyakan “Di ruangan ini sedang training apa?”. Terkadang pertanyaan juga sering diajukan oleh karyawan yang hendak menggunakan ruangan training. Mereka selalu menanyakan ”Ada training room yang kosong enggak?”.
Mengamati kejadian ini, saya mengajukan ide membuat sign board di setiap ruang pelatihan. Sign board dibuat dengan sistem digital display dan dapat diinput dari office. Dengan sistem ini, kita bisa mengkomunikasikan kepada khalayak bahwa di ruangan training 1 sedang ada pelatihan -A-. Di ruangan training 2 sedang ada pelatihan –B- dstnya. Dengan digital display, komunikasi lebih lancar, lebih atraktif dan lebih mudah.
Pada proposal kegiatan dijelaskan jumlah dana yang diperlukan. Team pembuat berasal dari SDM perusahaan. Sebagian besar bahan diambil dari piranti elektronik reject namun kualitasnya masih bagus. Total pembuatan display ini hanya memerlukan tambahan dana sebesar Rp 500.000,-.
Proposal kemudian diajukan ke atasan. Di luar dugaan ternyata ditolak. Dia tidak memberikan kesempatan kepada saya untuk menjelaskan lebih rinci tentang isi proposal. Melalu kalimat
“Apakah anda telah menganggarkan pengeluaran tsb pada budget forecasting tahun ini?”. tanya atasan saya.
“Belum pak ?”, jawab saya.
“Kalo gitu, proposal ini tidak bisa ditindaklanjuti, tidak ada budget !”.
Killing Words ”TIDAK ADA BUDGET!” merupakan kalimat yang tidak perlu eksplanasi tambahan.
Nah bila anda memiliki atasan yang demikian, saya menyebutnya atasan anda bertipe tanah liat.
Tanah liat memiliki porositas yang kecil. Saking kecilnya porositas menyebabkan air tidak dapat menembusnya. Itu artinya atasan anda tidak dapat meneruskan ide ataupun informasi apapapun dari bawahannya. Manajemen yang dikembangkan oleh atasan yang demikian, kita sebut saja dengan istilah manajemen ”POKOKE”.
”Saya enggak mau tahu, pokoke..”
”Terserah kamu, pokoke...”
Lain lagi dengan pengalaman Pak Dani. Dia bercerita bahwa atasannya yang bernama Pak Budy suka nyebelin, lantaran dia sering dijadikan bumper ketika terjadi permasalahan. Pernah Pak Budy mendapat perintah dari top management untuk melakukan satu pekerjaan. Pak Budy meminta Pak Dani untuk menyelesaikan pekerjaan tsb. Setelah selesai, pekerjaanpun disetorkannya kepada Pak Budy. Malang benar nasib Pak Dany. Manakala top management kurang berkenan terhadap hasil pekerjaan tsb. Pak Budy hanya berkomentar, ”Itu Dany yang ngerjain, Pak!”.
Pak Budy punya mental yang jelek. Dia hanya sebatas ‘penyampai berita’. Apa yang dikatakan oleh atasannya selalu saja diteruskan kepada bawahan tanpa kesan dan pesan tambahan. Pak Budy tidak lebih dari sekedar transmiter berita. Selalu saja ucapan yang keluar dari mulutnya adalah
“Atas petunjuk dari manajemen, kita ..”
”Sudahlah, yang penting kita nurut saja ...”
Bila anda memiliki atasan yang demikian, saya menyebut atasan anda bertipe pasir.
Pasir memiliki porositas yang sangat besar. Saking besarnya porositas pasir menyebabkan seluruh air dapat dengan mudah melaluinya. Lapisan pasir tidak dapat menahan air. Biasanya atasan yang demikian kurang memiliki akuntabiltas terhadap apa yang menjadi tanggung jawabnya.
Lalu tipe atasan yang seperti apa yang cukup ideal?
Tipe atasan yang baik adalah kombinasi campuran tanah, pasir dan pupuk. Dengan komposisi yang tepat, kombinasi ketiganya menghasilkan media yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Komposisi media akan menyebabkan sebagian air dapat meresap ke dalam tanah namun tidak membuat media tanah lembab. Tanamanpun dapat tumbuh subur sesuai yang diharapkan. Kombinasi dari ketiganya akan menghasilkan media pertumbuhan yang ideal bagi tanaman.
Seorang atasan yang baik dapat meramu kepintaran bawahannya menjadi kekuatan team. Dia terlihat ’serba tahu’ atas segala hal yang berkaitan dengan area kerjanya. Dia dapat menyeleksi ide mana yang dapat ditindaklanjuti dan ide mana yang tidak perlu. Dia dapat berperan sebagai payung bagi bawahannya dan diapun berani bertanggung jawab. Pendek kata dia tahu benar atas akuntabilitas yang dia miliki.

Achmad Firdaus
Majalah Human Capital Edisi Juni 2007


Saturday, May 19, 2007

Mengajarkan Sifat Optimisme kepada Anak-anak.



Pertengahan Bulan Maret 2007 yang lalu, saya sempat mengantar AA Fatih (anak pertama) mengikuti ujian saringan masuk SMPIT Boarding School Al Multazam di Desa Manis Kidul Kuningan Jawa Barat.
Pondok pesantren Al Multazam adalah satu atap dengan yayasan Khusnul Khotimah.

Beberapa hari sebelum kami berangkat, AA Fatih sempet bicara dengan saya.
”Pak, Bu Endang nanyain AA Fatih, disamping daftar ke SMPIT Al Multazam, AA Fatih daftar di SMP lainnya enggak buat cadangan?”.
Sedikit terkejut, saya mendapat pertanyaan dari AA Fatih.
Yah,......betapa tidak, Bu Endang yang AA Fatih sebut adalah wali kelas AA Fatih Di SDIT Al Qolam Depok. Saya pikir ada sesuatu yang salah pada pertanyaan tersebut.

”Mengapa harus pake cadangan?”, saya balik nanya ke AA Fatih.
” Kata Bu Endang, buat jaga-jaga bila tidak diterima di SMPIT Al Multazam”, AA Fatih menimpali.
”Untuk belajar, enggak boleh ada istilah cadangan, yang penting AA Fatih harus fokus pada test masuk Al Multazam”, saya timpali.
”AA Fatih harus tetap optimis dan percaya diri, tidak boleh pesimis, Bapak tidak akan ngasih cadangan sekolah”.
”Oh.....AA selalu yakin dong Pak dengan yang AA kerjakan”, kata AA Fatih dengan penuh semangat.
Mendengar jawaban tersebut, saya melihat suatu sifat yang besar dari AA Fatih yaitu sifat percaya diri.

Ujian saringan masuk pun berlangsung selama dua hari di Pondok Pesantren Al Multazam. Alhamdulillah AA Fatih lulus dalam seleksi tersebut. Insya Allah Bulan Juli 2007 yang akan datang, AA Fatih mulai mondok di Pondok Pesantren Al Multazam.

Optimisme dan kepercayaan pada diri sendiri selalu saya tanamkan kepada anak-anak saya. Untuk keperluan itu, saya bersama istri telah menyepakati untuk merancang kegiatan pendidikan bagi anak-anak yaitu:
Anak-anak harus mendapatkan sekolah TK yang jaraknya tidak boleh dekat dengan rumah. Untuk ke sekolah TK, anak-anak harus dibiasakan naik angkot atau ojek. Jadi kami tidak akan memilih TK yang ada di sekitar rumah. Dalam artian ke sekolah TK tidak boleh jalan kaki. Pembelajaran dari kegiatan ini adalah anak-anak harus dibiasakan bahwa sekolah bukan sekedar iseng saja.

Jenjang SD harus menempuh SDIT. Tentang SDIT yang mana yang harus diikuti terserah kepada anak-anak saja.
Untuk tingkat SLTP, anak-anak harus mondok ke pesantren. Tujuan yang ingin dicapai dari program SDIT dan SMPIT boarding school adalah agar bekal agama yang diterima oleh anak-anak lebih lengkap dan baik. Disamping itu untuk menumbuhkan sifat ’strugle’ dan mandiri.
Untuk level SLTA, anak-anak harus tinggal kembali bersama keluarga. Tujuan yang ingin dicapai adalah agar keluarga dapat ikut mengawasi usia remaja anak-anak sambil mempersiapkan mental sebelum kuliah.
Jenjang kuliah harus di luar negeri, tidak boleh di dalam negeri. Maaf statement ini bukan berarti mengecilkan kualitas pendidikan perguruan tinggi di dalam negeri.

Untuk keperluan di atas anak-anak harus disiapkan 3 pendidikan dasar yaitu agama, bahasa (terutama Bahasa Inggris dan Bahasa Arab) dan berhitung.
Untuk pelajaran bahasa, kamipun tidak segan-segan untuk mengajarkan anak-anak kami berbahasa Indramayu, sebagai bahasa ibu yang kedua. Kami yakin kemampuan penguasaan berbahasa akan meningkatkan intelegensia anak-anak.

Dengan ke-tiga pendidikan dasar inilah, diharapkan bekal menuju manusia yang berbakti kepada agama dan orang tua, berguna bagi bangsa – negara dan masyarakat sekitar dapat terwujud

Semoga Allah meridhoi, Amin.


Wednesday, May 16, 2007

Pembelajaran yang baik dari anak-anak saya.


Suatu ketika istri saya memberikan Ade Aji, begitu kami menyebut putra ke-tiga kami, seperangkat mainan abjad dari A hingga Z berbentuk robot-robotan. Mainan tersebut dibeli oleh istri saya di Pasar Minggu seharga Rp 15.000,-.
Betapa senangnya hati Ade Aji menerima mainan tersebut. Kami bisa melihat dari reaksi tingkah laku Ade Aji setelah menerima mainan tersebut. Alhasil seharian penuh Ade Aji tenggelam dengan mainan barunya.

Selang tiga hari kemudian, kami dikejutkan oleh laporan Ade Aji bahwa mainan robot-robotannya telah hilang. Seisi rumah dibuat repot dengan pencarian mainan ini. Tapi aneh sepertinya mainan robot-robotan lenyap ditelan bumi. Bahkan karton pembungkus mainanpun tidak terlihat dimana tempatnya.
Seminggu setelah kejadian itu, akhirnya Aa Anggi, demikian kami menyebut anak kedua kami, mengaku bahwa mainan robot-robotan milik Ade Aje telah dijual olehnya bersama-sama dengan Aa Fatih, panggilan untuk anak pertama kami. Mainan robot-robotan dijual oleh mereka pada teman-temannya di sekolah.

Terkejut, kaget dan seluruh perasaaan lainnya berkecamuk, kami tidak menyangka pengakuan jujur keluar dari diri Aa Anggi. Kami mencoba menyelami apa yang ada di pikiran Aa Anggi. Kami pun memanggil Aa Fatih meminta klarifikasi darinya. Aa Fatih mengiyakan apa yang dikatakan Aa Anggi. Kami menanyakan mengapa mereka melakukan hal itu. Dengan polos keduanya menjelaskan bahwa mainan robot-robotan yang dibeli dengan harga Rp 15.000,- sebenarnya bisa dijadikan sebagai modal untuk berdagang. Masing-masing huruf robot dapat dijual kepada teman-temannya dengan harga Rp 1.500,-sehingga total uang yang terkumpul berjumlah Rp 45.000,-.. Tertegun kami mendengar penjelasan keduanya.

Panjang lebar kami menjelaskan bahwa pada hakekatnya apa yang mereka lakukan itu adalah baik tetapi tidak benar. Berpikir baik karena mereka telah berpikir kreatip. Mereka telah memikirkan yang belum terpikirkan oleh kami sebagai orang tua. Namun bertindak dengan cara yang tidak benar karena telah menjual barang yang bukan hak mereka. Merekapun memahami apa yang kami nasehatkan.

Selanjutnya untuk menumbuhkembangkan berpikir kreatip, kami menawarkan kepada mereka sedikit modal agar apa yang mereka pikirkan dan inginkan dapat dilakukan secara nyata.
Kami sisihkan uang sejumlah Rp 350.000,- untuk modal awal. Istri saya pun berbelanja berbagai jenis mainan anak-anak. Seluruh mainan dipajang di warung depan rumah. Sebagian lainnya dibawa oleh Aa Fatih dan Aa Anggi untuk dijual di sekolah.
Warung di depan rumah, hanya dibuka selepas Aa Fatih dan Aa Anggi pulang dari sekolah yaitu jam 16.00 – 18.00. Warung juga dibuka manakala mereka libur sekolah yaitu Hari Sabtu dan Hari Minggu. Kami tidak melarang aktifitas Aa Fatih dan Aa Anggi untuk berjualan. Kami berpikir inilah saatnya kami mengajarkan The Real Life kepada mereka. Bahwa kehidupan itu harus dikelola dengan baik.

Tidak disangka perkembangan warung demikian pesat. Dengan strategi harga lebih rendah dibandingkan di tempat lain, aset warung terus bertambah. Suatu saat kami menghitung total asset menjadi Rp 1.500.000,-.
Warung mainan anak-anak ini selanjutnya kami beri nama Rabithah Toys.

Perkembangan selanjutnya memberikan pelajaran yang lain kepada kami. Secara kebetulan seringkali Aa Fatih dan Aa Anggi mendapat tugas dari sekolah. Tugas tersebut banyak membutuhkan bahan material , kamipun melengkapi warung dengan bahan prakarya dan alat tulis. Perkembangan warung mainan anak-anak sangat posisitp. Warung yang awalnya sekedar menyalurkan aspirasi dan kreatifitas Aa Fatih dan Aa Anggi, selanjutnya kami gunakan sebagai sumber penghasilan harian.

Itulah sepenggal cerita yang melatar belakangi ide penulisan buku saya yang berjudul CARA MUDAH MENJADI KARYAWAN MULTI INCOME”. Semoga pembaca buku mendapatkan hikmah yang baik dari cerita di atas.


Menjadi Dosen Tamu di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.


Wah, satu karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada saya ketika saya diberikan kesempatan oleh Bp. Bambang Wiharto Ph.D Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia untuk menjadi dosen tamu bagi mahasiswa semester 5 – 6 FE UI Depok.

Saat itu saya diminta untuk berbagi pengalaman dalam hal Human Resources Based ISO 9001: 2000.
Kuliah umum ini diselenggarakan di Student Center FE UI Depok. Perkiraan saya mahasiswa yang hadir saat itu sekitar 120 orang.
Seneng juga rasanya bisa hadir di tengah mahasiswa FE UI. Apalagi mengingat Bp. Bambang adalah dosen saya ketika studi di Program Pasca Sarjana Ilmu Manajemen FE UI.

Materi yang saya bawakan adalah seputar pengelolaan Human Resources dalam kerangka implementasi ISO 9001: 2000.
Ada 3 hal yang sangat penting dalam menerapkan sistem Human Resources berbasis ISO 9001: 2000 yaitu Kompetensi, Awareness dan Training.
Paparan yang saya berikan dimulai dari reposisi human resources di ISO 9000: 1994 ke versi ISO 9001: 2000.
Selanjutnya dipaparkan detail implementasi human resources berbasis ISO 9001: 2000.

Diskusi berlangsung hangat. Seperti biasa ketika saya memberikan workshop ataupun seminar, kepada para peserta saya selalu memberikan kado kenang-kenangan buku CARA MUDAH MENJADI KARYAWAN MULTI INCOME.
Mudah-mudahan Allah mencatat proses pengajaran ini sebagai amal shodaqoh ilmu yang saya miliki, amin.


Monday, May 7, 2007

Building the Learning Organization


Belum sempet.....Sibuk............., Akh alasan saja....tapi yah seperti itulah. Saya baru sempet up load kegiatan saya bulan lalu di minnggu ini. Semoga tidak basi.

Pada tanggal 25 dan 26 April 2007 yang lalu saya sempat mengikuti workshop yang bertema Buliding the Learning Organization. Acara ini diselenggarakan oleh PANGLIMA Organizer bertempat di Hotel Four Season s Kuningan Jakarta. Yang bertindak sebagai nara sumber workshop adalah Prof. Michael J. Marquardt. Dia adalah Direktur GW’s Overseas HRD Program in Asia. Prof. Mike telah memberikan pelatihan kepada 15.000 manager di 85 negara. Dia juga seorang penulis buku terkenal. Beberapa bukunya bahkan telah menjadi best seller dunia. Diantara buku-bukunya tersebut adalah Building the Learning Organization yang pada tahun 1996 telah mendapatkan penghargaan sebagai Book of the Years dari Academy for HRD.

Bertemu dengan Prof. Mike memang sangat menyenangkan. Gaya bicaranya menakjubkan. Responsif pada para peserta. Prof. Mike menawarkan ide model learning organization yang terdiri dari 4 unsur. Ke empat unsur yang harus ada dalam membangun learning organization adalah technology, knowledge, organizatin dan people.
Dari paparan model yang ditawarkan oleh Prof. Mike lalu saya coba menghubungkannya ke tempat kerja saya, saya berkesimpulan bahwa tempat kerja saya, masih cukup jauh untuk dikatakan sebagai learning organization. Dengan menggunakan skala 200 ponit yang ditawarkan oleh Prof. Mike, perusahaan tempat saya bekerja hanya memiliki nilai 69 point. Yach…tampaknya saya harus bekerja lebih keras lagi.

Oh ya…. bertemu dengan Prof. Mike membuat saya lebih fokus lagi mewujudkan mimpi saya untuk menjadi seorang penulis buku best seller. Buku yang dapat bermanfaat bagi sesama. Buku yang dapat menjadi pemberat timbangan kebaikan saya di hari pembalasan kelak. Amin. Semoga Allah mengabulkan niat saya.

Achmad Firdaus, a MULTI INCOMer.
Pembelajar

Sunday, May 6, 2007

Pelaksanaan Kegiatan Seminar Sehari Manajemen Keuangan Keluarga Menyambut Hari Buruh 2007 MAY Day DPP FSPMI


Alhamdulillah kegiatan seminar sehari manajemen keuangan keluarga yang diselenggarakan oleh Direktorat Perempuan Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPP SPMI) berlangsung dengan baik.
Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut Hari Buruh Internasional tanggal 1 Mei 2007 yang lebih dikenal dengan istilah MAY Day.

Sungguh di luar dugaan saya, jumlah peserta yang hadir pada kegiatan tersebut mendekati angka 100 orang. Acara bertempat di DPP FSPMI Jln. Raya Pondok Gede Jakarta Timur. Menurut panitia penyelenggara, sebenarnya di dalam undangan sudah tertulis bahwa kegiatan akan dilaksanakan pada jam 9.00 WIB namun seluruh tempat duduk telah terisi oleh para peserta sejak jam 8.00 pagi. Luar Biasa antusiasme pekerja perempuan. Sebagaimana disampaikan oleh Bpk. Iqbal ME selaku presiden FSPMI bahwa baru kali ini, DPP FSPMI melaksanakan kegiatan dimana para undangan bisa hadir jauh sebelum waktu yang diagendakan.

Subhanallah luar biasa sekali sambutan dari para peserta. Pada saat membuka acara Bpk. Iqbal ME mengatakan,”Nanti ketika saya turun dari mimbar ini maka Bp. Achmad Firdaus selaku nara sumber seminar akan menjadi orang yang paling ganteng di ruangan ini”. Akh,....... Bpk. Iqbal bisa saja, tentu saja saya akan menjadi yang paling ganteng di ruangan tsb oleh karena seluruh peserta yang hadir pada acara ini seluruhnya adalah pekerja perempuan.

Saya juga tidak menduga bahwa mereka berdatangan dari berbagai PUK di sekitar Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi). Mereka sangat antusias. Saya jadi teringat pada masa lalu saya ketika saya masih bekerja di PT. SANYO Jaya Components Indonesia (1993 – 2003). Apalagi beberapa dari mereka yang hadir adalah mantan anak buah saya di SANYO JCI.
Ya...... keberadaan saya di acara tersebut bagaikan cerita lama, ketika saya berusaha memotivati anak buah saya untuk bekerja lebih produktif lagi dibandingkan saat ini.
Pertanyaan menyangkut bagaimana saya bisa mengaplikasikan Karyawan Multi Income sementara untuk bekerja sebagai operator saja waktunya sudah penuh?.
Saya katakan kepada mereka ”Jangan bangga dengan kalimat SAYA SIBUK!, SAYA TIDAK PUNYA WAKTU! ataupun SAYA REPOT!”. Karena pada hakekatnya ketika dia berbicara seperti itu maka pada saat itu sebenarnya dia sedang berbicara kepada orang lain bahwa dia TIDAK BISA MENGATUR WAKTU bahwa DIA TIDAK BISA MEMANAJEMENI pekerjaannya.

Pertanyaan dari salah seorang peserta yaitu ”Apa kiatnya agar uang hasil investasi atau usaha tidak tercampur dengan uang belanja harian?”. Usaha telah dia lakukan dalam bentuk memisahkan anggaran tersebut dengan sistem amplop tetapi ternyata tidak efektip. Dia masih tetap menggunakan uang di amlop hasil usaha untuk keperluan harian.
Saya katakan kepada peserta, salah satu kiat saya dalam mengantisipasi hal ini adalah dengan menaruh uang pada rekening yang terpisah. Namun perlu diingat bahwa rekening bank tersebut jangan menggunakan ATM karena bila pake ATM maka akan dengan mudah dapat diambil kembali. Buat saya mengambil uang beberapa pulu ribu rupiah saja di kasir akan sangat menyulitkan. Dan kesulitan ini dapat mencegah saya untuk menggunakan dana investasi untuk keperluan harian.

Salah satu peserta mengatakan ” Saya punya cita-cita menjadi seorang pengusaha konveksi namun usaha itu terhenti di tengah jalan. Saya terkendala dengan pemasaran, saat ini 3 buah mesin jahit miliknya mengangur, apa yang harus saya lakukan agar cita-cita tersebut tidak putus di tengah jalan?”. Saya katakan kepadanya bahwa yang namanya cita-cita haruslah ditulis, jadi tidak hanya di akal pikiran kita saja. Setelah ditulis lalu ceritakan cita-cita tersebut kepada orang lain yang satu visi. Dari sanalah jalur perkembangan cita-cita dapat tersalurkan.
Kenapa harus ditulis?, agar kita selalu ingat kepada cita-cita tersebut. Kenapa harus diceritakan kepada orang lain yang satu visi, agar orang lain tahu bahwa kita punya cita-cita tersebut. Kenapa orang lain harus tahu cita-cita kita? Agar kita dapat bersinergi dengan orang tersebut. Menceritakan cita-cita kita kepada orang lainpun dapat men-triger kita untuk secepatnya merealisasikan cita-cita tersebut dalam bentuk usaha yang lebih keras.

Tidak terasa tepat jam 12.00 kumandang adzan Dhuhur berbunyi, akhirnya acarapun ditutup. Satu lagi pembelajaran buat saya dari pelaksanaan seminar ini. Semoga Allah mencatat kehadiran saya di tengah-tengah pekerja perempuan ini sebagai shodaqoh amal jariayah saya. Dan semoga amal jariyah ini dapat menjadi saksi dikemudian hari manakala Allah menghisab saya. Amin Ya Robbal Alamin.

DPP FSPMI, Jln. Raya Pondok Gede Jakarta Timur
5 Mei 2007.
Achmad Firdaus, a MULTI INCOMer.


Thursday, May 3, 2007

Seminar Sehari Manajemen Keuangan Keluarga


Dalam rangka menyambut hari buruh internasional yang jatuh pada tanggal 1 Mei lalu, Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPP FSPMI) melalui Direktorat Perempuan, mengadakan seminar sehari tentang Manajemen Keuangan Keluarga.

Acara akan diselenggarakan pada Hari Sabtu 5 Mei 2007 bertempat di Sekertariat DPP FSPMI Jln. Raya Pondok Gede No 11 Kramat Jati Jakarta Timur. Yang bertindak sebagai nara sumber adalah Bpk. Achmad Firdaus, a MULTI INCOMer, penulis buku Cara Mudah Menjadi Karyawan Multi Income.

Informasi lebih detail tentang kegiatan tersebut dapat diperoleh melalui Mbak Endang 0813 98 28 4446 atau sekertariat DPP FSPMI 8779 6916, 841 3954, 7021 5934. Email dpp@fspmi.org
BURUH BERINCOME DIREKTUR, SIAPA TAKU?.


Sunday, April 29, 2007

Komunitas Forum Hidup Berkah



Komunitas Forum Hidup Berkah (FHB) digagas oleh Bapak Syamsul Arifin Chief Inspirator. Beliau adalah Direktur Utama PT. Balimuda Persada. Sebuah perusahaan yang didirikan berdasarkan prinsip-prinsip yang bersumber dari aqidah islamiyah dengan maksud agar segala upaya yang dilakukan dapat memberi keberkahan bagi semua pihak.

Syamsul Arifin pernah menjadi Mark Plus Facilitator. Tahun 2003 meraih The Young Marketer Award terbaik dari Majalah Marketing, Mark Plus, SWA and IMA. Penghargaan yang sama diraih pada tahun 2004. Pada tahun yang sama dia meraih Indonesia Sales Award.

Bekerjasama dengan Jakarta Islamic Center (JIC), FHB telah menyenggarakan pelatihan Umat Terbaik Hidup Berkah (3 angkatan). Penyelenggaraan di Bulan Mei 2007 yang akan datang merupakan yang ke empat kalinya di JIC.

Bedah Buku Cara Mudah Menjadi Karyawan Multi Income



Alhamdulillah, bertepatan dengan Hari Kartini 21 April 2007 yang lalu bertempat di Cafe Melt and Book AL HAYA Darmawangsa Jakarta Selatan, telah diadakan bedah buku Cara Mudah Menjadi Karyawan Multi Income.
Café ini terletak di sekitar Jalan Darmawangsa, dekat dengan Blok M. Tempatnya sendiri sedikit tertutup dari rimbunnya pepohonan di sisi Jalan Darmawangsa.
Saya bersama Bpk. Triyono hampir kesasar bila tidak melihat sign board Al HAYA dari dekat.
Bpk. Triyono adalah kawan kuliah saya. Dia kandidat Doktor Ilmu Manajemen Dari Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Pak Triyono adalah sosok seorang mantan karyawan yang telah menjadi enterpreuner. Dia telah memiliki usaha penyewaan tenda di Depok. Sewa tenda miliknya, terdiri dari segala jenis tenda dan perlengkapan pesta mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling rumit. Sederhana yang saya maksud adalah perlengkapan pesta yang identik dengan harga cukup murah sedangkan rumit identik dengan harga yang cukup mahal.
Dia telah menjadi bagian dari isi buku yang saya tulis.
Sedikit susah mencari area parkir untuk Ssangyong kesayangan, akhirnya kami tiba di ALHAYA tepat pukul 8.30 WIB.
Cafe buku ALHAYA cukup asri. Penataan buku, juga area makan minum tertata dengan rapih. Di ujung sisi kanan, ada area mushola. Rapih bersih dan harum begitu penilaian saya pada Cafe ALHAYA.
Acara bedah buku dilaksanakan di lantai 2 cafe ini. Sekali lagi saya dibuat takjub dengan interior cafe ini. Belum lagi keramah tamahan karyawan cafe ini. Senyum dan sapa seolah menjadi budaya. Setiap saya bertemu dengan orang yang berseragam AL HAYA selalu saja saya disapa dan dihujani senyuman. Saya seolah berada di daerah wajib seyum dan sapa. Saya memang baru sekali ini silaturahmi ke cafe ini.
Tepat pukul 9.15 acara bedah buku dimulai. Acara dibuka oleh Bpk. Chandra selaku panitia bedah buku. Selanjutnya saya memaparkan latar belakang penulisan buku saya. Berbagi pengalaman agar orang lain dapat mengambil hikmah dari pengalaman saya adalah suatu kebahagiaan tersendiri buat saya. Saya sadar, saya bukan orang hebat. Saya bukan pengusaha sukses. Saya bukan pemikir ulung. Dan saya juga bukan motivator kelas dunia. Tapi dengan berbekal bahwa ”Sampaikan daripadaku walau hanya satu ayat” menjadi motivator tersendiri buat saya.
Saya ingat betul dengan nasehat yang pernah saya dapat dari teman dan guru saya Bapak Arvan Pradiansyah. Dia pernah bilang pada saya,” Kalo Mas Firdaus mau hidup lebih panjang dari usia yang diberikan oleh Allah SWT maka Mas Firdaus harus menulis buku”.
Nasehat lain yang saya dapat dari guru saya Bpk. Ustadz Rikza Maulan bahwa ”Di hari akhir nanti, buku yang kita tulis akan ditimbang oleh Allah SWT. Kita akan mendapatkan amal soleh sebesar timbangan buku tersebut”. Timbangan yang dimaksud tentunya bukan hanya sekedar timbangan berat buku tetapi timbangan value dari buku tersebut.
Perasaan bahagia dan senang juga terpancar ketika peserta yang hadir lebih kurang 40 orang, begitu antusias mendengarkan pemaparan saya. Tanya jawab interaktif bahkan harus dilakukan tanpa ada sesion khusus. Pertanyaan dari para peserta berkaitan dengan bagaimana menerapkan karyawan multi income. Juga trik dan tips untuk mulai menjadi karyawan multi income.
Ketika Bpk. Triyono berbagi pengalaman, peserta menjadi lebih antusias. Jatuh bangunnya usaha yang dikelola oleh Bpk. Triyono begitu berkesan bagi para peserta. Oh ya bagi anda yang mau mendapatkan income tambahan, anda bisa menjadi broker sewa tenda yang dikelola oleh Bpk. Triyono ini. Dia dapat dihubungi di (021) 92797620 atau 08129036232. Anda akan mendapatkan 10 % dari harga sewa tenda bila anda mendapatkan customer sewa tenda dan perlengkapan pesta.
Wah saya jadi lupa pada para peserta. Mereka adalah karyawan dari beberapa perusahaan. Diantara mereka adalah karyawan dari CitiBank dan ACC.
Di akhir acara, saya sengaja memberi buku tulisan saya kepada 5 orang peserta yang sangat aktif di ruangan.

Achmad Firdaus, Multi Incomer
ALHAYA Darmawangsa
21 April 2007


Thursday, April 19, 2007

Pengaruh Kekuatan Doa dan Tawakal Bagi Pencapaian Hasil Kerja

Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohanan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepadaKu. Hendaklah mereka itu memenuhi perintahKu dan beriman kepadaKu agar mereka memperoleh kebenaran. QS 2:186.

..........Kemudian apabila kamu sudah membualatkan tekad (berazam) maka bertawakallah kepada Allah . Sungguh Allah mencintai orang yang bertawakal. QS 3:159.


Pada satu kesempatan saya bersama istri mendiskusikan salah satu jenis pengeluaran keluarga yang harus kami kendalikan. Pengeluaran tersebut adalah biaya antar jemput anak ke sekolah yaitu sebesar Rp 250.000,- per bulan (Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah). Kami meyakini bahwa biaya tersebut bisa kami atur sedemikian rupa sehingga bisa dihilangkan atau paling tidak, bisa dikurangi separohnya.
Berbagai macam alternatip solusi kami kumpulkan, hingga kami menemukan satu pilihan solusi yang menurut kami cukup baik.
Pilihan tersebut adalah biaya jasa antar jemput anak, tidak lagi dilakukan oleh orang lain tetapi dilakukan oleh istri. Dengan konsekwensi kami harus membeli motor untuk sarana transportasi. Jarak antara rumah dan sekolah anak kami sekitar 20 menit perjalanan normal atau sekitar 8 Km.
Mulai saat itu, kami sepakat bahwa kami harus membeli motor untuk antar jemput anak. Sayangnya kami saat itu belum memiliki uang yang cukup untuk membayar uang muka kredit motor.
Secara kebetulan, saya memperoleh penawaran pinjaman dana dari Koperasi Karyawan. Koperasi Karyawan menawarkan pinjaman dengan skema murabahah. Pinjaman akan diberikan khusus untuk pembelian note book atau sepeda motor. Adapun jumlah maksimum pinjaman yang ditawarkan adalah sebesar Rp 15.000.000,- (Lima Belas Juta Rupiah).
Ibarat gayung bersambut, penawaran dari koperasi karyawan tersebut benar-benar sesuai kebutuhan kami. Saat itu saya mengambil keputusan untuk mengambil penawaran pinjaman untuk pembelian motor.
Seperti biasa sebelum saya melakukan sesuatu, saya menyempatkan terlebih dahulu untuk berdoa, untuk memastikan bahwa apa yang akan saya lakukan akan berbuah keberkahan. Saya tidak mau keputusan mengambil kredit motor justru akan membawa banyak masalah atau bahkan bencana yang saya sendiri belum dapat memperkirakannya.
Entah mengapa setelah beberapa hari berdoa, saya justru lebih cenderung untuk mengambil penawaran kredit untuk pembelian note book.
Saat itu, saya benar-benar menyadari bahwa memiliki motor adalah keperluan yang termasuk prioritas untuk dilakukan. Dan pada saat yang sama Allah seolah-olah mengarahkan atau membelokan keputusan yang telah saya ambil sebelumnya.

Akhirnya sayapun mantap untuk mengambil penawaran kredit note book. Subhanallah, Allah pun menunjukan kekuasaannya. Selang beberapa hari setelah note book didapatkan. Saya memperoleh penawaran dari salah satu relasi untuk menjadi nara sumber workshop. Saya mendapatkan sejumlah uang yang cukup untuk membayar uang muka kredit motor. Yang lebih tidak saya pahami tentang matematika Allah adalah dengan uang muka yang saya bayarkan, ternyata jumlah cicilan yang harus saya bayarkan untuk kredit motor mendekati jumlah kebutuhan untuk antar jemput anak yaitu Rp 268.000,-.
Berkah yang Allah berikan ternyata tidak berhenti di situ saja. Dengan note book yang saya cicil, saya bisa menyelesaikan buku pertama saya yang berjudul CARA MUDAH MENJADI KARYAWAN MULTI INCOME. Menulis buku memang telah menjadi cita-cita saya sejak lama namun pencapaiannya yang cepat membuat saya seolah-olah tidak percaya.
Tidak berselang lama, sayapun mendapat beberapa kali penawaran mengajar yang jumlahnya beberapa kali lipat dari harga note book itu sendiri.
Pendek kata meskipun cicilan note book masih tersisa dua tahun lagi namun nilai tambah yang didapat dari note book jauh melampaui dari nilai note book itu sendiri. Subhanallah!.

Pengaruh Keberkahan Bagi Pencapaian Hasil Kerja Secara Kualitatip.
Apa makna dan pelajaran dari contoh di atas?
Keberkahan akan berdampak pada pencapaian hasil kerja tidak hanya secara kuantitatip tetapi juga kualitatip.
Kita boleh saja mencanangkan target kerja secara kuantitatip, yaitu target berupa nominal angka tertentu. Namun apabila kita sudah berdoa dan berusaha maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah akan memberikan kepada kita sesuatu yang berlebih. Allah akan memberikan hasil, yang secara kualitatip akan sangat berlimpah bahkan sampai kita sendiri tidak dapat menghitungnya.
Kembali pada contoh kehidupan yang saya alami. Saya telah mentargetkan hasil kerja secara kuantitatip yaitu berupa minimisasi pengeluaran bulanan berupa ongkos transportasi antar jemput anak sebesar Rp 250.000,- per bulan. Secara kuantitatip target tersebut baru dapat saya capai hinga 3 tahun ke depan hingga cicilan note book selesai.
Namun di sisi yang lain secara kuantitatip Saya mendapatkan pencapaian yang luar biasa besar. Sebagai contoh hasil secara kualitatip yang saya dapatkan adalah saya bisa menyelesaikan penulisan buku saya. Penulisan buku ini ternyata mempermudah saya untuk mendapatkan order mengajar. Kemudahan mendapatkan order mengajar ini terus terang, sebelumnya tidak masuk kedalam target saya. Dengan menulis buku ini pula saya memperoleh kemudahan dalam pengiriman artikel ke berbagai majalah.

Achmad Firdaus
Penulis Buku ” Cara Mudah Menjadi Karyawan Multi Income


Tuesday, April 10, 2007

Laptopnya Tukul, Laptop Saya dan Laptopnya Wakil Rakyat


Laptopnya Tukul
Kembali ke Lap………Top!
Back to Lap……….Top!
Virus Tukul Arwana sedang hangat-hangatnya menjangkiti kehidupan masyarakat kita. Berkat penampilannya yang lugu, polos, ceplas-ceplos, Tukul mampu memposisikan diri sebagai ’Orang Kaya Baru’. Saking polosnya Tukul, seringkali dia tidak bisa menghitung dengan jari tangannya sendiri. Pada saat dia bilang angka empat, justru jari tangan yang dia tunjukan hanya dua, bukan empat. Akh........dasar Tukul.
Ke’gateka’nnya di bidang informasi teknologi justru mampu dijadikannya sebagai kelebihan dan keunggulan acara empat mata. Beberapa televisi swasta lain yang mencoba latah dengan menyajikan acara sejenis, belum mampu menggoyahkan acara empat matanya Tukul.
Laptop sebagai salah satu property pada acara empat mata, telah menjadi sumber nafkah bagi Tukul. Berkat laptop nya, Tukul meraih pendapatan yang sangat besar. Berkat laptopnya Tukul berani memasang tarif Rp 20 juta hingga Rp 30 juta untuk sekali manggung. Suatu angka yang sangat fantastis. Penghasilan Tukul dari sebuah Laptop tidak bisa dibandingkan apple – to apple dengan penghasilan seorang dosen dan nara sumber workshop atau seminar.
Saya yakin bahwa laptop yang digunakan oleh Tukul pada saat manggung paling banter hanya menggunakan power point saja atau sejenisnya.
Bandingkan dengan seorang dosen dan nara sumber workshop atau seminar. Dia memerlukan fitur-fitur canggih agar presentasinya memuaskan bagi audience.
Pendek kata untuk penampilan Tukul di atas panggung, kita akan sepakat. Dia tidak memerlukan kecanggihan laptop, sedangkan bagi seorang dosen dan nara sumber workshop atau seminar justru kecanggihan laptop sangat menentukan performace di atas panggung.
Lap Top Saya
Laptop yang saya miliki bukanlah laptop yang canggih. Prosesornyapun hanya berbasis Celeron saja. Namun bagaimanapun juga, saya sudah merasa bangga memiliki laptop ini. Laptop bagi saya adalah penunjang aktifitas, sebagai sarana mencari penghasilan tambahan.
Laptop yang saya miliki adalah laptop kredit. Hingga tulisan ini dibuatpun, laptop ini masih belum lunas. Dua tahun lagi laptop ini baru lunas.
Kredit laptop yang saya ambil adalah melalui skem akad murabahah dari koperasi karyawan. Pada saat laptop ini saya beli tahun lalu, harganya adalah $725 atau sekitar Rp 6,7 juta. Dengan harga tersebut saya harus mencicil ke koperasi karyawan sebesar Rp 360 ribu per bulan selama tiga tahun.
Sama seperti Tukul. Alhamdulillah keberkahan laptop begitu terasa bagi kami sekeluarga. Meskipun laptop belum lunas tapi telah memberikan pendapatan tambahan bagi kami sekeluarga. Seingat saya laptop ini telah memberikan pendapatan tambahan yang besarnya beberapa kali lipat dari harga laptop itu sendiri.
Berkat laptop kreditan ini pula saya dapat menyelesaikan sebuah buku yang berjudul “CARA MUDAH MENJADI KARYAWAN MULTI INCOME”. Dan berkat laptop ini pula saya dapat merilis blog saya. Blog http://achmadfirdaus.blogspot.com adalah tempat saya mencurahkan isi hati saya. Suatu keinginan yang sedari dulu saya impikan.
Laptopnya Wakil Rakyat
Sama halnya dengan laptop saya, laptopnya wakil rakyatpun dibeli dengan cara ngutang, hanya bedanya akad kredit yang saya miliki sedikit lebih jelas yaitu saya yang harus bertanggung jawab untuk membayar. Sementara laptopnya wakil rakyat, rakyatlah yang harus membayar.
Menurut saya perbedaan ini disebablan karena lapotop yang saya miliki, saya gunakan untuk keperluan pribadi sementara laptopnya wakil rakyat digunakan untuk ’kepentingan rakyat’. Saya pikir alasan ini cukup wajar.
Wakil rakyat tingkat pusat memang telah memutuskan untuk membatalkan proyek laptop ini, namun beberapa wakil rakyat yang ada di daerah ternyata tetap memaksakan diri untuk mengadakan laptop tsb.
Tentang harga, jelas sangat berbeda. Laptop saya hanya berharga Rp 6,7 juta sementara laptopnya wakil rakyat sekitar Rp 20 Juta an. Bagaimana dengan laptopnya Tukul. Kalo dilihat dari fungsi kerja, saya yakin hanya dengan laptop secondpun Tukul sudah bisa bekerja. Tapi karena untuk kepentingan promosi produk laptop, laptop yang digunakan oleh Tukul terlihat sangat mahal harganya, entah berapa saya pun tidak tahu.
Lalu bagaimana dengan manfaat yang diperoleh dari laptopnya wakil rakyat? Sampai sejauh ini alasan yang diajukan oleh kalangan wakil rakyat ketika mengusulkan pengadaan laptop adalah untuk meningkatkan kinerja anggota dewan agar lebih cepat membahas perda (WK Ketua DPRD Padang, Tempo interaktif, 31 Maret 2007) atau membantu mobilitas dan kinerja anggota dewan (Panitia Anggaran DPRD Situbondo, Tempo Interaktif 30 Maret 2007).
Semua alasan di atas masih merupakan sebuah alasan bukan hasil. Hasilnya sendiri kita belum tahu. Lalu apakah hasil yang diperoleh akan langsung berpengaruh kepada pelayanan kepada rakyat yang diwakilinya?
Wa Allahu alam.

April 2007
Achmad Firdaus
Pemerhati masalah IT,
Penulis Buku ’Cara Mudah Menjadi Karyawan Multi Income’

Thursday, April 5, 2007

PRINSIP KERJA PERUSAHAAN JEPANG


Budaya 5 S yaitu Seiri (ringkas), Seiton (rapih), Seisou (resik), Seiketsu (rawat) dan shitsuke (rajin) dalam lakon kerja Jepang terasa memudahkan yang susah Yang kotor menjadi bersih, yang tidak biasa menjadi biasa, sesuatu yang lama menjadi cepat, yang kelihatan ruwet menjadi sederhana. Karena itu mereka menjadi unggul.
Anda penikmat segala bentuk audio video? Mungkin anda termasuk yang fanatik terhadap produk Sony? It’s SONY! Begitu yang anda ingat manakala anda akan membeli perangkat audio video tersebut. Hal yang wajar ,karena memang Sony sangat identik dengan produk yang dimaksud. Diluar itu sebenarnya masih ada produk – produk unggulan lainnya dari Negara Matahari Terbit, Katakanlah SANYO, AIWA, SHARP ataupun PANASONIC.
Mau bikin rumah? Anda tentu memerlukan mesin pompa air. Andapun mungkin akan ikut- ikutan menyebut barang yang dimaksud dengan nama SANYO. Trade mark SANYO memang telah melekat di fikiran kita, manakala kita berpikir tentang pompa air.
Ada uang lebih atau memang anda sangat memerlukannya dalam beraktifitas. Motor atau mobil menjadi kebutuhan yang sangat mendesak untuk dimiliki. Anda mungkin akan memilih diantara produk – produk Toyota, Honda, Mitsubishi, Yamaha ataupun Kawasaki.
Barang–barang yang anda butuhkan diatas adalah produk perusahaan Jepang. Mereka selalu hadir dimanapun anda beraktifitas. Didalam rumah, di jalan raya, di kantor, di arena olah raga dan sebagainya.
Pendek kata seolah produk Jepang selalu di depan mata, di manapun kita berada. Mengapa produk Jepang begitu mendominasi kehidupan kita?
Jepang merupakan negara kepulauan yang berada di belahan utara bumi. Bila kita menyebut nama Jepang maka yang pertama kali terlintas pada ingatan kita adalah budaya disiplin terhadap waktu dan konsisten terhadap peraturan yang telah disepakati bersama
Negara ini mengalami kehancuran pada masa perang dunia II yaitu ketika Negara Amerika Serikat bersama sekutunya menjatuhkan bom atom di Hirosima dan Nagasaki. Bom ini telah meluluhlantahkan Negara Jepang yang berakibat takluknya Negara Jepang kepada Amerika Serikat.
Hancurnya Jepang pada masa perang dunia II ini, selanjutnya justru menumbuhkan kesadaran dan nasionalisme pada rakyat Jepang. Kekalahan mereka atas AS dan sekutunya tidak membuat kesedihan yang belarut–larut. Tetapi malah menumbuhkan semangat nasionalisme mereka untuk menjadi yang terbaik di dunia.
Dalam bidang industri misalnya mereka segera membentuk Japanese Standard Association (JSA). Ini di lakukan pada tahun 1945. Mereka sadar bahwa standarisasi mutu produk menjadi sasaran yang harus dicapai terlebih dahulu. Hal ini kemudian mendorong Nippon Electric Company memperkenalkan Qualiti control (QC) untuk yang pertama kalinya.
Pertemuan dan pembahasan tentang standar–standart quality control mulai secara intensif dilakukan. Pakar–pakar bidang quality control dari Negara lainpun diundang untuk kepentingan pertumbuhan quality control Jepang. Deming seorang pakar bidang quality control dari AS, orang yang pertama kali mengemukakan adanya circle PDCA (Plan–Do-Check-Acrtion ) pun tidak ketinggalan untuk dimintai sumbang sarannya demi kemajuan Jepang.
Hasilnya ternyata di luar dugaan negara lain. Dalam waktu yang relatip singkat mereka menjadi raksasa industri dunia. Produk-produk berkualitas tinggi dari Jepang mulai menguasai dunia. Produk-produk Negara Jepang seperti elektronik, otomotip, home appliance dan masih banyak yang lainnya menjadi trade mark jaminan mutu.
Mengapa mereka berhasil membangun industrinya dalam kurun waktu yang relatip cepat? Apa yang menjadi pendorong utama keberhasilan mereka?
Budaya Kerja
Bekerja dengan orang Jepang berarti bersedia untuk menjadikan pekerjan sebagai kebanggan hidup. Rasa bangga terhadap pekerjaan akan tumbuh manakala kita telah melakukan pekerjaan dengan baik dan sebaliknya rasa malu akan muncul ketika kita tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Dalam mencapai cita-cita berupa hasil kerja yang sempurna, Bangsa Jepang menyandarkan keberhasilan kerja pada budaya kerja. Norma dan nilai yang baik dijadikan rujukan dalam melakukan kerja. Sebaliknya norma dan nilai yang buruk dijadikan standar untuk dihindari dalam pelaksanaan kerja.
Disiplin terhadap waktu menjadi ujung tombak. Pemenuhan terhadap ketepatan waktu menjadi ukuran dalam mutu produk. Bekerja dalam suatu team work yang solid merupakan cirri tersendiri bagi Bangsa Jeang. Mereka menganut prinsip berpikir dan bekerja dengan banyak kepala akan lebih baik dalam menghasilkan output kerja dibandingkan dengan satu kepala.
Bangsa Jepang sangat mencintai kebersihan dan keteraturan. Apabila kita menengok pada perusahaan Jepang, kita akan melihat area kerja yang bersih dan teratur. Kebersihan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pekerjaan sehari-hari. Contoh kecil seperti peletakan sampah pada tempatnya, memisahkan sampah sesuai jenis dan ukurannya, area merokok untuk pekerja disediakan khusus sesuai keperluan dll. Tentu saja ada hukuman yang besifat membangun bagi para pekerja yang melanggar aturan ini.
Hal ini berbeda dengan sebagian masyarakat kita. Apabila dia memerlukan satu file maka dia akan mendapatkannya dalam waktu hingga 15 menit, setengah jam bahkan harus berjam-jam.
Budaya 5 S Seiri (ringkas), Seiton (rapih), Seisho (resik), Seiketsu (rawat) dan Sitsuke (rajin) menjadikan segala sesuatu yang susah menjadi mudah, sesuatu yang kotor menjadi bersih, sesuatu yang tidak biasa menjadi biasa, sesuatu yang lama menjadi lebih cepat, sesuatu yang terlihat ruwet menjadi sederhana.
Komunikasi di tempat kera ditata sedemikian rupa. Demikian pula hubungan antara atasan dan bawahan diatur dalam rangka memperkuat rantai team work. Budaya horenso yaitu houkoku yang memiliki makna kebiasaan melaporkan sesuatu kepada atasan, renraku berarti menginformaikan kepada orang lain dan soudan yang memiliki pengertian berdiskusi atau berkonsultasi, menjadi pegangan dalam mengantisipai ketidaksesuaian dalam bekerja.
Dengan Horenso, satu masalah bukan hanya menjadi beban bagi satu pekerja tetyapi menjadi tanggung jawab bersama. Hal ini berimbas pada ketepatan dan kesempurnaan kerja.
Bangsa Jepang memiliki typical sebagai pekerja yang gesit, tidak banyak ngomong tetapi banyak bekerja, tidak banyak melakukan pekerjan yang bersifat membuang waktu, focus pada pekerjaan. Mereka memiliki sifat kibi-kibi. Tidak heran, bila kita bekerja di perusahaan Jepang maka time table bekerja menjadi bagian yang pokok untuk selalu dievaluai.
Budaya kerja menghindari 3M (Muda Mura Muri) menjamin sumber daya, apakah itu sumber daya manusia, sumber daya mesin, sumber daya material, asset dan sebagianya harus dapat digunakan seefisien mungkin. Segala sesuatu yang tidak menghasilkan nilai tambah harus dihindari dan dicegah. Berbicara ngalor ngidul di sela-sela bekerja harus ditinggalkan.
Orang atau mesin harus bekerja sesuai kapasitasnya. Harus dihindari pekerja ataupun mesin yang bekerja overload.
Setiap pekerjaan dituntut untuk melakukan pebaikan dan pengembangan kerja secara berkesinambungan. Sekecil apapun, improvement di tempat kerja harus dilakukan. Kaizaen di tempat diorganisir melalui kegiatan kelompok-kelompok kecil (small group activities). Untuk merangsang pekerja melakukan kaizen, perusahaan Jepang sering mengadakan lomba pebaikan di tempat kerja. Tentu saja ada apresiasi yang harus diberikan oleh peusahaan kepada pemenang lomba, entah berupa uang, barang ataupun bentuk-bentuk penghargaan lainnya seperti promosi jabatan dsbnya.
Perusahaan Jepang sangat menyadari bahwa produk yang unggul harus diawali dengan budaya kerja yang terencana, konsisten dilakukan dan melibatkan seluruh level pekerja. Adakah nilai positip dari budaya Bangsa Jepang yang dapat kita ambil untuk proses pembelajaran?
Yang jelas Bangsa Amerika sering mengadopsi budaya kerja Bangsa Jepang untuk meningkatkan derajat persaingan diantara mereka.

Achmad Firdaus
Majalah HRD
Tahun II No 10 Mei 2004

Sunday, March 25, 2007

MENGUBAH INFORMASI MENJADI INOVASI

Ted!, ada informasi apa dari shift 3?”, tanya seorang supervisor kepada group leadernya . “ Rotary trans rotor 110 SV banyak yang NG , Pak”. “Dari 1200 yang disuply, 1,5 % disconnect , 1 % kotor “, jawab Tedi seraya menyerahkan laporan produksi shif III kepada atasannya.

Informasi !. Mungkinkah kita hidup tanpa informasi?. Seberapa pentingkah informasi bagi kehidupan kita?. Dimanakah kita mendapat informasi?. Bagaimana kita memanfaatkan informasi ?


Dalam melakukan aktifitas keseharian, mau tidak mau kita selalu bergelut dengan informasi. Sesaat setelah kita bangun dari tidur, kita mendengar burung berkicau. Ketika kita akan mandi, kita mendapati air di bak mandi terasa begitu dingin. Pada saat kita mencicipi sarapan pagi, informasi mengabarkan kepada kita bahwa masakan istri kita begitu lezat.
Informasi tidak bisa bercerita tentang karakteristik maupun wujudnya sendiri, kita sendirilah yang seharusnya dapat menjabarkan dan memanfaatkannya. Saya teringat pada suatu kondisi yang pernah saya alami beberapa tahun yang lalu. Saat itu, hampir 5 % produk dalam proses tidak dapat menjadi finished goods karena mereka tidak lolos dalam pengecekan run out. Nilai standar untuk run out cylinder head HVS adalah lima micro meter (center) dan 10 mikro meter (surface). Sementara nilai run out cylinder head yang NG (not good / rejected good) !00 % bernilai di atas 15 mikro meter. Sebagai seorang yang bertanggung jawab dalam pengontrolan kualitas, saat itu saya merasa bahwa saya sudah tidak mampu lagi untuk menanganinya .
Sampai saatnya manager produksi saya, H Yoshida mengatakan “kalau saja cylinder NG ini bisa bicara tentang apa yang sedang dialaminya saat ini maka tidak akan susah bagi kamu untuk menyimak apa yang dia katakan tetapi kenyataannya mereka tidak bisa bicara, untuk itu buatlah dia bicara tentang apa yang dia alami”.
“Perhatikan baik- baik!”
”Rasakan dengan tanganmu!”
“Dengarkan dengan seksama suaranya!”.
“Ukurlah dengan cermat besaran – besaran yang dia miliki !”.
“Telusurilah proses kejadiannya”!.
Sangat filosofis sekali apa yang beliau katakan.
Akhirnya sesuai dengan yang beliau sarankan, saya mendapatkan bahwa cylinder VHS yang NG disebabkan oleh adanya permukaan cylinder yang tidak rata. Hal ini disebabkan oleh proses cutting yang tidak baik. Sungguh saya mendapatkan satu pelajaran yang sangat berharga dari informasi yang bisu.
Bagaimana informasi dapat berbicara ?
Kita harus dapat mengeksploitasi informasi sehingga dia dapat kita gunakan sesuai keperluan kita. Kita harus dapat memaksa mereka untuk mengatakan apa yang terjadi dan apa yang ingin dia ceritakan kepada kita. Informasi dapat melakukan itu semua apabila kita mampu mengujinya melalui kelima indra kita yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan dan perabaan.
Apakah itu semua sudah cukup ?
TIDAK ! Dua orang yang menerima informasi yang sama belum tentu dapat menerjemahkan informasi dengan bahasa yang sama. Kelima indra kita hanyalah radar yang dapat mnemotret kejadian. Terjemahan terhadap informasi sendiri memerlukan alat bantu lain berupa akal pikiran kita. Tanpa akal pikiran apalah artinya sebuah informasi.
Edwar de Bono dalam buku nya berikir lateral mengatakan bahwa kita harus dapat berfikir positif dalam menyikapi sebuah informasi yang kita dapat. Selanjutnya kita harus dapat mengubah informasi menjadi sebuah ide perbaikan buat kita. Kita harus dapat mengubah informasi menjadi sebuah inovasi.
Perhatikan contoh ilustrasi berikut:
Suatu siang seorang sepervisor meminta data produksi kepada bawahannya namun hingga setengah jam data yang diperlukan tidak diketemukan, entah dimana data tersebut berada. Lantas siapa yang harus bertanggungjawab terhadap masalah ini ?
Seorang yang berfikir positif akan melihat informasi sebagai sebuah ide perbaikan, dia akan menerapkan 5S. Dia buat data recording system dan pengontrolannya namun bagi orang yang tidak berfikir positif tentunya informasi ini tidak akan berarti apa-apa. Ada dan tidak adanya informasi, tidak membuat dia berfikir untuk melakukan inovasi di tempat kerja.

Achmad Firdaus.
HRD Newsletter, Japan-Indonesia HRD Alumni Association Edisi 07 / MAret 2004

Saturday, March 24, 2007

Siapkah SDM Kita Memasuki Perdagangan Bebas ASEAN 2003?


Hanya dalam hitungan bulan , tahun 2003 akan menjumpai kita, mungkin pada saat tulisan ini dimuat, tahun 2003 hanya berkisar 2 atau 3 bulan lagi menjelang.
Begitu pentingkah tahun 2003 bagi kita semua ?, Apa yang akan terjadi di tahun 2003?.

Dua Ribu Tiga adalah tahun dimana mulai diterapkannya perdagangan bebas di kawasan ASEAN. Apa pentingnya perdagangan bebas bagi kita semua?. Positipkah atau negatipkah imbas yang akan menimpa kita ?
Dengan perdagangan bebas, setiap warga ASEAN yang memiliki kepentingan bisnis di salah satu negara ASEAN lainnya, akan dengan ‘bebas’ beroperasi mengembangkan bisnisnya. Ini berarti saudagar dari Negeri Sembilan Malaysia akan memiliki kesempatan yang tidak terbatas untuk memperluas jaringannya di Pasar Tanah Abang, Franchise Indo Maret mungkin akan banyak kita lihat di Pantai Pataya atau Chiang Mai, mungkin pula kios onderdil spare part otomotip di daerah Cibubur atau Kemayoran akan didominasi oleh pedagang spare part bekas dari Singapore, bahkan mungkin pula iklan mini “MOBIL DIJUAL” di Pos Kota tidak lagi didominasi oleh mobil-mobil second keluaran ASTRA tapi akan disalip oleh iklan jor-joran mobi second dari Singapore.

Bagaimana dengan Warteg atau Rumah Makan Padang ?,
kedua jenis rumah makan ini memang punya pangsa pasar yang berbeda, namun dengan adanya Perdagangan Bebas tentu akan banyak berpengaruh pada eksistensi rumah makan ini.
Keberadaan kedua rumah makan ini di setiap pertigaan atau perempatan jalan tentu akan mendapat persaingan sengit dari “Nasi Uduk” selera Melayu – “Nasi Rawon” ala Thai – “Nasi Pecel” rasa Filipino – ataupun “Gado-gado” khas Hanoi.

Apakah perdagangan bebas akan menjadi kendala ataupun ancaman bagi kita semua ? atau sebaliknya akan menjadi lingkungan menguntungkan bagi kita semua ?, Tentunya kita harus melihatnya dengan proporsi yang sebenarnya.
Ada baiknya kita camkan nasihat dari orang bijak yaitu segala tantangan didepan kita bisa menjadi teman untuk pengembangan diri apabila kita menghadapinya dengan segala kesiapsiagaan , sehingga tantangan tersebut akan menjadi kesempatan yang tidak terbatas untuk pengembangan diri namun tantangan tersebut akan berubah menjadi monster yang sangat menakutkan apabila kita menghadapinya dengan ketidaksiapan.
Seorang pelajar yang sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan belajar akan menghadapi uijan dengan ketenangan dan ketegaran namun pelajar yang tidak belajar tentunya akan menghadapi ujian dengan cemas , tidak percaya diri dan penuh ketakutan.

Lalu sudah siapkah kita memasuki jalur perdagangan bebas ini ? Kalo kita belum siap , lantas apa yang harus kita persiapkan? Perlukah kita membawa lampu penerangan untuk melintasi malam gelap gulita? Kalo perlu, alat penerangan apakah yang kita perlukan?.

Kualifikasi yang memadai adalah alat penerangan yang kita perlukan untuk memasuki tahun 2003. Kemampuan berbahasa Inggris merupakan syarat mutlak untuk bersaing di rimba 2003.
Dengan makin banyaknya warga ASEAN datang ke Indonesia untuk melakukan kegiatan bisnis di Indonesia maka akan makin sering kita berinteraksi dengan mereka dan itu sangat membutuhkan keahlian berbahasa inggris untuk berkomunikasi.

Kualifikasi lain yang tentunya sangat diperlukan di tahun 2003 adalah kemampuan dalam Tekhnologi Informasi. Pada era digital dimana segala sesuatunya dipandu dengan system Technologi Informasi maka kemampuan dalam ber-TI sangat mutlak diperlukan. Tentunya kita tidak mau menjadi orang yang ‘GATEK – Gagap Technologi ’ pada saat kita sudah berada di tahun 2003.

Mempersiapkan diri dengan kualifikasi yang memadai merupakan bekal yang sangat bermanfaat sebelum kita benar-benar berada di tahun perdagangan bebas ASEAN 2003 yang akan datang, karena sudah bisa dibayangkan bahwa orang yang kurang memiliki kualifikasi di atas akan sangat kesulitan mencari pekerjaan.

Achmad Firdaus
HRD Newsletter
Japan-Indonesia HRD Alumni Association Edisi 04/September 2002

Peranan Pelatihan Untuk Memenuhi Kebutuhan Perusahaan


Pelatihan pada dasarnya merupakan proses pengubahan : pengetahuan (knowledge), perilaku (attitude) dan kemampuan (skill) seseorang dari satu kondisi awal (pada saat ini) kepada suatu kondisi yang menjadi kebutuhan perusahaan.
Kondisi kebutuhan perusahaan merupakan kondisi yang diharapkan oleh perusahaan sementara kondisi awal merupakan kondisi aktual yang terjadi pada saat pengamatan dilakukan. Dengan demikian setelah mengalami proses pelatihan, seorang peserta / karyawan diharapkan mengalami perubahan dalam pengetahuan, perilaku ataupun kemampuannya. Proses pelatihan akan dinilai baik bila peserta telah mengalami perubahan pada sekurang-kurangnya salah satu dari ketiga point di atas.

Menurut Kirkpatrick ada 4 cara untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan proses pelatihan yaitu ;
a. Evaluasi Reaksi
b. Evaluasi Pembelajaran.
c. Evaluasi Perilaku
d. Evaluasi berdasarkan investasi yang telah dikeluarkan (ROTI return On Training Investment).
Evaluasi Reaksi adalah evalusi berdasarkan quisoner yang diberikan kepada peserta pelatihan, pertanyaan yang diberikan mengacu pada pendapat peserta (cenderung subyektip) contoh : Bagaimana pendapat saudara tentang subject materi yang diberikan ?, Sangat menarik, menarik, cukup menarik.
Evaluasi Pembelajaran adalah evaluasi yang dilakukan sebelum pelatihan (pre-test) dan sesudah pelatihan (post-test). Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta pelatihan baik sebelum maupun sesudah pelatihan.
Evaluasi Perilaku adalah evaluasi yang dilakukan kepada peserta untuk mengaplikasikan materi yang telah mereka terima di pelatihan pada lingkungan kerjanya.
Evaluasi ROTI adalah evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui tingkat oengembalian investasi yang telah dikeluarkan untuk kegiatan pelatihan dibandingkan manfaat langsung yang diperoleh perusahaan.
Pada prakteknya tidak seluruh jenis evaluasi pelatihan dapat dengan mudah diterapkan. Sebagai contoh, bagi peserta pelatihan “ETIKET YANG BAIK di LINGKUNGAN KERJA” maka tingkat keberhasilan pelatihan tidak hanya melalui pengamatan pre-test maupun post test saja tetapi harus juga dilakukan dengan melalui pemantauan kegiatan sehari-hari dari peserta (evaluasi perilaku) , disini dibutuhkan kerjasama antara bagian training dengan atasan dari karyawan sebagai pengawas kegiatan sehari-hari.
Demikian pula dengan pelatihan “SOLDERING” ataupun “LAS”, tingkat keberhasilan pelatihan tidak hanya dilihat dari pre-test dan post test saja tetapi harus juga dilakukan dengan pengamatan tingkat kesalahan ataupun tingkat kecepatan kerja di lingkungan kerja.
Dalam mengevaluasi tingkat keberhasilan kegiatan pelatihan ini, bagian training sangat membutuhkan kerjasama dengan bagian-bagian lain terutama atasan dari peserta pelatihan. Jadi bagian training tidak bisa bekerja sendiri.
Bila peserta tidak mengalami perubahan maka sistem pelatihan harus ditinjau ulang. Dalam hal ini kita mengasumsikan bahwa seluruh peserta pelatihan memiliki tingkap kemampuan yang cukup untuk menerima materi pelatihan.
Apa saja yang harus dievaluasi ?,
Trainer adalah yang pertama harus dievaluasi ulang. Apakah trainer benar-benar menguasai materi yang disajikan ?, apakah trainer terlalu serius dalam menyampaikan pelatihan sehingga lupa terhadap rasa humor?
Metode pelatihanpun harus dilihat lagi, apakah metode yang diberikan oleh trainer terlalu monoton (searah) tanpa diskusi dua arah?, cukupkah alat peraga yang dibawakan oleh trainer?,
Sudah mendukungkah fasilitas pelatihan yang ada?, perlukah menggunakan komputer, video atau televisi sebagai alat bantu visualisasi ? dsbnya.
Dengan mengevaluasi secara menyeluruh maka gap antara kebutuhan perusahaan (company needs) dan kondisi aktual saat ini dapat dipersempit bahkan bila mungkin dihilangkan.

Achmad Firdaus
HRD Newsletter
Japan-Indonesia HRD Alumni Association Edisi 5/Maret 2003

Friday, March 23, 2007

Cara Mudah Menjadi Karyawan Multi Income

Buku “CARA MUDAH MENJADI KARYAWAN MULTI INCOME, Tips Sukses Memperoleh Penghasilan Tambahan Tanpa Mengganggu Pekerjaan di Kantor”, berisi kiat sukses untuk mendapatkan penghasilan tambahan di luar penghasilan rutin.
Kebanyakan orang mafhum bahwa seorang pekerja identik dengan berpenghasilan terbatas. Di sisi lain tingkat kebutuhan semakin hari semakin meningkat. Sebagian orang mulai merintis usaha sendiri, sebagian yang lain belum berani melakukannya. Buku ini mengajak anda untuk meningkatkan penghasilan di luar penghasilan rutin tanpa harus meninggalkan pekerjaan tetap anda dan tanpa mengganggu pekerjaan tetap tersebut.

Ada beberapa alasan mengapa karyawan harus memiliki multi income, diantaranya adalah adanya pengeluaran yang sudah terdiversifikasi menjadi pengeluaran harian (dalam bentuk pengeluaran untuk belanja kebutuhan pokok dsbnya), pengeluaran mingguan (dalam bentuk pengeluaran untuk pembelian air mineral, LPG dsbnya), pengeluaran bulanan (dalam bentuk pengeluaran untuk pembayaran SPP, telepon, listrik, cicilan rumah dsbnya), pengeluaran tahunan (dalam bentuk pengeluaran untuk pembayaran kontrak rumah, premi asuransi, sekolah dsbnya), pengeluaran tidak tentu (dalam bentuk pengeluaran secara mendadak akibat salah seorang keluarga harus opname di RS, kendaran harus overhoul dsbnya). Lantas untuk memenuhi keseluruhan kebutuhan di atas, cukupkah kita mengandalkan dari penghasilan gaji bulanan saja?
Pada kondisi ini penulis mengajak kita bersama untuk menjadi karyawan multi income. Dengan demikian kita dapat mendiversifikasi penghasilan kita.

Solusi yang ditawarkan oleh buku ini cukup mudah untuk diaplikasikan karena buku ini secara gamblang menjelaskan tentang cara meningkatkan penghasilan tanpa harus mengganggu pekerjaan di kantor, cara memilih sumber penghasilan tambahan yang cocok bagi seorang karyawan, juga dijelaskan tips sukses menjadi karyawan multi income.Untuk lebih menjiwai isi buku ini, penulis memberikan contoh penghasilan yang cocok bagi karyawan.

Latar belakang ilmu Fisika yang dimiliki oleh penulis, juga pengalaman bekerja di perusahaan Jepang (PT. SANYO Jaya Components Indonesia) selama 10 tahun ikut mewarnai isi buku ini. Penulis menarik benang merah bahwa ilmu Kaizen dan 5S (Seiri, Seiton, Seisho, Seiketsu dan Sitsuke) tidak hanya menjadi ilmu di area pabrik saja. Ternyata Kaizen dan 5S dapat diterapkan oleh seorang pekerja untuk menjadi Karyawan Multi Income.

Jakarta 2006
Safak Muhammad
Achmad Firdaus

Thursday, March 22, 2007

Belajar Dari Dinosaurus


“Pak, Komputernya dimatiin enggak ?”, sahut anak ku. “Oh, enggak, enggak usah ! “ terkejut saya dari lamunan.
“kalian lebih baik tidur karena sudah malam, besok khan kalian harus sekolah”, saya timpali. Kedua anak yang lucu itupun lari berebut ke kamarnya.
CD ROM WALKING with DINOSAURUS dengan episode punahnya suatu dinasti, baru saja kami nikmati, kami sangat menyukai serial ini, entah sudah berapa kali kami memutar ulang film iini. Bersama dengan anak - anak , kami sering mendiskusikan isi film ini, tapi entah mengapa untuk kali ini saya benar-benar lebih menikmati suguhan episode ke enam dari seluruh serial yang kami miliki .
Terpikir olehku, mengapa dinosaurus yang begitu besar dan kuat dapat punah dari muka bumi. Dengan tidak mengabaikan kehendak Yang Maha Kuasa sebagai penciptanya, tentunya kepunahan dinosaurus seharusnya bisa menjadi bahan pelajaran bagi kita semua.
Selang beberapa hari dari ketermenungan saya pada serial Walking With Dinosaurus. Secara kebetulan atasan saya di kantor mengajak berdiskusi tentang punahnya hewan penguasa jagat bumi selama puluhan juta tahun tersebut. Beliau menganalogikan dinosaurus dengan perusahaan. Pada akhir diskusi kami sepakat bahwa perusahan yang tumbuh menjadi sangat besar tidak akan mustahil menjadi ambruk sebagaimana halnya dinosaurus yang gagah.
Mengapa dinosaurus bisa punah?, itulah inti permasalahnnya.
Dinosaurus telah mengisi drama kehidupan di bumi selama puluhan juta tahun dan selama puluhan juta tahun pula dia menjadi penguasa muka bumi ini. Berbagai jenis dinosaurus yang hidup diantaranya : Tyranosaurus, Ankylosaurus dsbnya.
Dinosaurus memiliki bobot tubuh cukup fenomenal yaitu di atas 3 ton, sementara panjang tubuh dari kepala hingga ujung ekor berkisar puluhan meter. Panjangnya leher dinosaurus diimbangi dengan panjangnya ekor. Bentuk tubuh yang panjang dengan bobot yang sangat berat dan kaki yang cenderung kecil mengakibatkan gerakan dinosaurus cenderung lamban, kurang lincah. Dinosaurus kurang memiliki kekuatan pertahanan terhadap kekuatan alam. Dinaosaurus rapuh terhadap mamalia lain yang ukurannya jauh lebih kecil, ini dikarenakan dinosaurus ber-reproduksi dengan telur yang disebarkan di sekitar tanah, hal tersebut memungkinkan mamalia lain menyantap telor-telor dinosaurus. Pendek kata dinosaurus kurang responsip terhadap faktor eksternal yang disebabkan oleh kondisi internalnya.
Pelajaran apa yang bisa diperoleh dari dinosaurus buat pelaku bisnis?.
Perusahaan besar cenderung lamban dalam bergerak, kurang lincah dan relatif kurang responsip dibanding ketika dia masih kecil. Perusahaan besar memiliki asset yang sangat besar tapi justru dengan besarnya asset seringkali asset yang bernominal kecil (tapi sangat menentukan) menjadi terabaikan, seringkali kita melihat asset stockholder kurang terdefinisikan dengan baik.
Piramida manajemen yang cenderung gemuk menyebabkan gerakan perusahaan kurang lincah, tidak berani bermanuver. Panjangnya leher dan ekor menyebabkan kebijakan top manajemen tidak ditanggapi dengan cepat oleh staff front line. Kaki-kaki yang kecil harus menyanggah bobot tubuh yang besar, tidak jarang kita melihat dalam satu korporasi satu anak perusahaan yang maju harus mensubsidi anak-anak perusahaan lain yang tidak maju-maju.
Dinosaurus terlalu teledor menempatkan telor-telornya di tanah tanpa perlindungan yang memadai terhadap predator, menandai kurangnya respon perusahan terhadap reaksi competitor terhadap suatu kebijakan yang telah kita keluarkan. Reaksi dinosaurus yang cenderung lamban terhadap lingkungannya menandai lambannya perusahaan terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh competitor, perusahaan pun kurang tanggap terhadap apa yang diinginkan oleh pelanggan,
Dinosaurus begitu gagah menghadapi lawan-lawannya yang besar tetapi sangat tidak berdaya menghadapi predatornya yang berukuran kecil. Perusahaan cenderung mengkonsentrasikan pada satu kompetitor tidak melihat pada satu industrinya.
Meski dia memiliki beberapa kekurangan, dinosaurus tetap gagah dengan segala “kebesarannya”, hingga saat dia punah yang menandai punahnya satu dinasti.
Banyak orang terkagum-kagum meskipun mereka tidak melihat langsung kehidupan dinosaurus. Orang hanya bisa mereka-reka kehidupan dinasti dinosaurus dari tulang belulang yang mereka temukan
Dinasti dinosaurus adalah dinasti yang penuh dengan pelajaran bagi kita yang mau belajar .

Achmad Firdaus
Majalah MANAJEMEN Januari 2003

Tuesday, March 13, 2007

HORENSO, Budaya Kerja di Perusahaan Jepang.

Dalam menyelesaikan tugas, seringkali kita mendapatkan output hasil kerja yang kita terima dari subordinate, tidak seperti yang diharapkan. Kadang kala kita mengharapkan output kerja “A” tetapi kenyataannya kita mendapatkan output hasil kerja “B”. Sering juga terjadi, output hasil kerja yang kita terima sudah sesuai dengan yang kita inginkan namun waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut ternyata lebih lama dari target waktu yang kita berikan.

Permasalahan lain dalam penyelesaian tugas adalah adanya kebijakan yang sudah dibuat oleh manajemen ternyata terputus di tengah jalan. Orang yang menjadi kunci keberhasilan perusahaan yaitu front liner ternyata belum memahami kebijakan ini.
Goal setting yang sudah disusunpun ternyata tidak tercapai sesuai target. Hal ini disebabkan oleh strategi dalam pencapaian goal tidak dapat diterjemahkan dengan baik oleh front liner. Mereka kurang mendapat informasi yang jelas dari superior-nya tentang segala hal menyangkut goal dan strategi pencapaiannya.

Yang lebih buruk adalah pada saat seorang pelaksana tugas mengalami jalan buntu dalam menghadapi permasalahan tekhnis. Entah karena rasa sungkan yang tinggi atau karena hal lainnya, dia merasa malas untuk berkonsultasi dengan superior-nya, dia berpikir lebih baik diam dan menunggu sang pemberi tugas untuk menanyakannya terlebih dulu tentang progress kerja.

Dalam kasus ini, bukanlah management yang kurang mensosialisasikan kebijakan kepada seluruh karyawannya namun lebih karena kurangnya jalur komunikasi dalam bentuk proses pelaporan, pemberian informasi dan proses diskusi atau konsultasi yang tidak berjalan di lingkungan kerja.

Di lingkungan kerja, terutama yang memiliki budaya Process Oriented, sangat diperlukan proses pelaporan kepada superior mengenai segala sesuatu yang dianggap penting untuk dilaporkan, disamping itu pula diperlukan proses pemberian informasi kepada subordinate kita tentang segala sesuatu yang telah digariskan oleh superior, hal ini menyangkut kebijakan – kebijakan management, perkembangan perusahaan atau hal-hal lainnya agar alur informasi dan komunikasi antara top management dan pekerja di front liner tidak terputus.
Hal penting lainnya adalah proses konsultasi atau diskusi yang menjadi bagian penting dalam pelaksanaan tugas karena secara real di lapangan, banyak sekali permasalahan yang dihadapi dan tidak dapat dipecahkan melalui interpretasi sendiri. Dalam hal ini perlu adanya masukan – masukan dari orang lain terutama superiornya.

Horenso merupakan budaya kerja di lingkungan perusahaan Jepang. Horenso merupakan kependekan dari kata Houkoku yang berarti laporan, Renlaku yang berarti Informasi dan Soudan yang berarti konsultasi / diskusi. Horenso sendiri dalam bahasa Jepang memiliki arti BAYAM yaitu sayur – sayuran yang biasa dikonsumsi oleh Popeye seorang pelaut yang menjadi jagoan di serial TV dan komik.

Houkoku adalah proses pemberian laporan kepada superior tentang segala sesuatu yang seharusnya dilaporkan. Di lingkungan perusahaan Jepang, sangat ditabukan terjadinya permasalahan yang disebabkan oleh ketiadaan laporan dari subordinate kepada superiornya. Melalui houkoku seorang superior dapat memberikan masukan-masukan kepada subordinatenya sehingga dapat meyelesaikan tugas seperti yang diharapkan. Melalui houkoku pula seorang superior dapat menilai kinerja subordinatenya.
Tentunya tidak semua permasalahan harus dilaporkan kepada superior. Hanya permasalahan yang penting saja yang harus dilaporkan.
Abila hal yang kecilpun dilaporkan maka justru akan menghambat pekerjaan.
Seberapa besar ukuran permasalahan yang harus dilaporkan, tentunya harus sudah melalui kesepakatan bersama sebelumnya.

Renlaku adalah proses pemberian informasi kepada yang lain terutama kepada subordinate kita. Banyak terjadi dimana subordinate kita tidak dapat melakukan tugas yang bukan disebabkan oleh ketidak mampuannya dalam menjalankan tanggung jawabnya. Bisa juga terjadi, seorang subordinate tidak dapat melaksanakan tugas justeru karena sedikitnya informasi yang dia terima dari superior.
Kurangnya informasi yang mereka terima dari superiornya juga dapat menyebabkan berkurangnya syarat-syarat batas lingkup kerjanya, hal inilah yang menyebabkan hasil kerja seorang pelaksana tugas menjadi tidak lengkap.
Soudan adalah proses konsultasi atau diskusi antara pemberi tugas dan pelaksana tugas. Ada kalanya situasi di lapangan ternyata jauh berbeda dengan kondisi yang diperkirakan. Dalam hal ini pelaksana tugas menghadapi problem yang tidak dapat dia selesaikan sendiri. Pada saat itulah dia memerlukan proses soudan. Proses berkonsultasi yang intens antara dirinya dan pemberi tugas
Soudan merupakan salah satu proses penting dalam menyelasikan tugas.



Achmad Firdaus
HRD Newsletter
Japan–Indonesia HRD Alumni Association, 6 Edition, October 2003.

Popular Posts