Sunday, April 29, 2007

Komunitas Forum Hidup Berkah



Komunitas Forum Hidup Berkah (FHB) digagas oleh Bapak Syamsul Arifin Chief Inspirator. Beliau adalah Direktur Utama PT. Balimuda Persada. Sebuah perusahaan yang didirikan berdasarkan prinsip-prinsip yang bersumber dari aqidah islamiyah dengan maksud agar segala upaya yang dilakukan dapat memberi keberkahan bagi semua pihak.

Syamsul Arifin pernah menjadi Mark Plus Facilitator. Tahun 2003 meraih The Young Marketer Award terbaik dari Majalah Marketing, Mark Plus, SWA and IMA. Penghargaan yang sama diraih pada tahun 2004. Pada tahun yang sama dia meraih Indonesia Sales Award.

Bekerjasama dengan Jakarta Islamic Center (JIC), FHB telah menyenggarakan pelatihan Umat Terbaik Hidup Berkah (3 angkatan). Penyelenggaraan di Bulan Mei 2007 yang akan datang merupakan yang ke empat kalinya di JIC.

Bedah Buku Cara Mudah Menjadi Karyawan Multi Income



Alhamdulillah, bertepatan dengan Hari Kartini 21 April 2007 yang lalu bertempat di Cafe Melt and Book AL HAYA Darmawangsa Jakarta Selatan, telah diadakan bedah buku Cara Mudah Menjadi Karyawan Multi Income.
Café ini terletak di sekitar Jalan Darmawangsa, dekat dengan Blok M. Tempatnya sendiri sedikit tertutup dari rimbunnya pepohonan di sisi Jalan Darmawangsa.
Saya bersama Bpk. Triyono hampir kesasar bila tidak melihat sign board Al HAYA dari dekat.
Bpk. Triyono adalah kawan kuliah saya. Dia kandidat Doktor Ilmu Manajemen Dari Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Pak Triyono adalah sosok seorang mantan karyawan yang telah menjadi enterpreuner. Dia telah memiliki usaha penyewaan tenda di Depok. Sewa tenda miliknya, terdiri dari segala jenis tenda dan perlengkapan pesta mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling rumit. Sederhana yang saya maksud adalah perlengkapan pesta yang identik dengan harga cukup murah sedangkan rumit identik dengan harga yang cukup mahal.
Dia telah menjadi bagian dari isi buku yang saya tulis.
Sedikit susah mencari area parkir untuk Ssangyong kesayangan, akhirnya kami tiba di ALHAYA tepat pukul 8.30 WIB.
Cafe buku ALHAYA cukup asri. Penataan buku, juga area makan minum tertata dengan rapih. Di ujung sisi kanan, ada area mushola. Rapih bersih dan harum begitu penilaian saya pada Cafe ALHAYA.
Acara bedah buku dilaksanakan di lantai 2 cafe ini. Sekali lagi saya dibuat takjub dengan interior cafe ini. Belum lagi keramah tamahan karyawan cafe ini. Senyum dan sapa seolah menjadi budaya. Setiap saya bertemu dengan orang yang berseragam AL HAYA selalu saja saya disapa dan dihujani senyuman. Saya seolah berada di daerah wajib seyum dan sapa. Saya memang baru sekali ini silaturahmi ke cafe ini.
Tepat pukul 9.15 acara bedah buku dimulai. Acara dibuka oleh Bpk. Chandra selaku panitia bedah buku. Selanjutnya saya memaparkan latar belakang penulisan buku saya. Berbagi pengalaman agar orang lain dapat mengambil hikmah dari pengalaman saya adalah suatu kebahagiaan tersendiri buat saya. Saya sadar, saya bukan orang hebat. Saya bukan pengusaha sukses. Saya bukan pemikir ulung. Dan saya juga bukan motivator kelas dunia. Tapi dengan berbekal bahwa ”Sampaikan daripadaku walau hanya satu ayat” menjadi motivator tersendiri buat saya.
Saya ingat betul dengan nasehat yang pernah saya dapat dari teman dan guru saya Bapak Arvan Pradiansyah. Dia pernah bilang pada saya,” Kalo Mas Firdaus mau hidup lebih panjang dari usia yang diberikan oleh Allah SWT maka Mas Firdaus harus menulis buku”.
Nasehat lain yang saya dapat dari guru saya Bpk. Ustadz Rikza Maulan bahwa ”Di hari akhir nanti, buku yang kita tulis akan ditimbang oleh Allah SWT. Kita akan mendapatkan amal soleh sebesar timbangan buku tersebut”. Timbangan yang dimaksud tentunya bukan hanya sekedar timbangan berat buku tetapi timbangan value dari buku tersebut.
Perasaan bahagia dan senang juga terpancar ketika peserta yang hadir lebih kurang 40 orang, begitu antusias mendengarkan pemaparan saya. Tanya jawab interaktif bahkan harus dilakukan tanpa ada sesion khusus. Pertanyaan dari para peserta berkaitan dengan bagaimana menerapkan karyawan multi income. Juga trik dan tips untuk mulai menjadi karyawan multi income.
Ketika Bpk. Triyono berbagi pengalaman, peserta menjadi lebih antusias. Jatuh bangunnya usaha yang dikelola oleh Bpk. Triyono begitu berkesan bagi para peserta. Oh ya bagi anda yang mau mendapatkan income tambahan, anda bisa menjadi broker sewa tenda yang dikelola oleh Bpk. Triyono ini. Dia dapat dihubungi di (021) 92797620 atau 08129036232. Anda akan mendapatkan 10 % dari harga sewa tenda bila anda mendapatkan customer sewa tenda dan perlengkapan pesta.
Wah saya jadi lupa pada para peserta. Mereka adalah karyawan dari beberapa perusahaan. Diantara mereka adalah karyawan dari CitiBank dan ACC.
Di akhir acara, saya sengaja memberi buku tulisan saya kepada 5 orang peserta yang sangat aktif di ruangan.

Achmad Firdaus, Multi Incomer
ALHAYA Darmawangsa
21 April 2007


Thursday, April 19, 2007

Pengaruh Kekuatan Doa dan Tawakal Bagi Pencapaian Hasil Kerja

Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohanan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepadaKu. Hendaklah mereka itu memenuhi perintahKu dan beriman kepadaKu agar mereka memperoleh kebenaran. QS 2:186.

..........Kemudian apabila kamu sudah membualatkan tekad (berazam) maka bertawakallah kepada Allah . Sungguh Allah mencintai orang yang bertawakal. QS 3:159.


Pada satu kesempatan saya bersama istri mendiskusikan salah satu jenis pengeluaran keluarga yang harus kami kendalikan. Pengeluaran tersebut adalah biaya antar jemput anak ke sekolah yaitu sebesar Rp 250.000,- per bulan (Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah). Kami meyakini bahwa biaya tersebut bisa kami atur sedemikian rupa sehingga bisa dihilangkan atau paling tidak, bisa dikurangi separohnya.
Berbagai macam alternatip solusi kami kumpulkan, hingga kami menemukan satu pilihan solusi yang menurut kami cukup baik.
Pilihan tersebut adalah biaya jasa antar jemput anak, tidak lagi dilakukan oleh orang lain tetapi dilakukan oleh istri. Dengan konsekwensi kami harus membeli motor untuk sarana transportasi. Jarak antara rumah dan sekolah anak kami sekitar 20 menit perjalanan normal atau sekitar 8 Km.
Mulai saat itu, kami sepakat bahwa kami harus membeli motor untuk antar jemput anak. Sayangnya kami saat itu belum memiliki uang yang cukup untuk membayar uang muka kredit motor.
Secara kebetulan, saya memperoleh penawaran pinjaman dana dari Koperasi Karyawan. Koperasi Karyawan menawarkan pinjaman dengan skema murabahah. Pinjaman akan diberikan khusus untuk pembelian note book atau sepeda motor. Adapun jumlah maksimum pinjaman yang ditawarkan adalah sebesar Rp 15.000.000,- (Lima Belas Juta Rupiah).
Ibarat gayung bersambut, penawaran dari koperasi karyawan tersebut benar-benar sesuai kebutuhan kami. Saat itu saya mengambil keputusan untuk mengambil penawaran pinjaman untuk pembelian motor.
Seperti biasa sebelum saya melakukan sesuatu, saya menyempatkan terlebih dahulu untuk berdoa, untuk memastikan bahwa apa yang akan saya lakukan akan berbuah keberkahan. Saya tidak mau keputusan mengambil kredit motor justru akan membawa banyak masalah atau bahkan bencana yang saya sendiri belum dapat memperkirakannya.
Entah mengapa setelah beberapa hari berdoa, saya justru lebih cenderung untuk mengambil penawaran kredit untuk pembelian note book.
Saat itu, saya benar-benar menyadari bahwa memiliki motor adalah keperluan yang termasuk prioritas untuk dilakukan. Dan pada saat yang sama Allah seolah-olah mengarahkan atau membelokan keputusan yang telah saya ambil sebelumnya.

Akhirnya sayapun mantap untuk mengambil penawaran kredit note book. Subhanallah, Allah pun menunjukan kekuasaannya. Selang beberapa hari setelah note book didapatkan. Saya memperoleh penawaran dari salah satu relasi untuk menjadi nara sumber workshop. Saya mendapatkan sejumlah uang yang cukup untuk membayar uang muka kredit motor. Yang lebih tidak saya pahami tentang matematika Allah adalah dengan uang muka yang saya bayarkan, ternyata jumlah cicilan yang harus saya bayarkan untuk kredit motor mendekati jumlah kebutuhan untuk antar jemput anak yaitu Rp 268.000,-.
Berkah yang Allah berikan ternyata tidak berhenti di situ saja. Dengan note book yang saya cicil, saya bisa menyelesaikan buku pertama saya yang berjudul CARA MUDAH MENJADI KARYAWAN MULTI INCOME. Menulis buku memang telah menjadi cita-cita saya sejak lama namun pencapaiannya yang cepat membuat saya seolah-olah tidak percaya.
Tidak berselang lama, sayapun mendapat beberapa kali penawaran mengajar yang jumlahnya beberapa kali lipat dari harga note book itu sendiri.
Pendek kata meskipun cicilan note book masih tersisa dua tahun lagi namun nilai tambah yang didapat dari note book jauh melampaui dari nilai note book itu sendiri. Subhanallah!.

Pengaruh Keberkahan Bagi Pencapaian Hasil Kerja Secara Kualitatip.
Apa makna dan pelajaran dari contoh di atas?
Keberkahan akan berdampak pada pencapaian hasil kerja tidak hanya secara kuantitatip tetapi juga kualitatip.
Kita boleh saja mencanangkan target kerja secara kuantitatip, yaitu target berupa nominal angka tertentu. Namun apabila kita sudah berdoa dan berusaha maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah akan memberikan kepada kita sesuatu yang berlebih. Allah akan memberikan hasil, yang secara kualitatip akan sangat berlimpah bahkan sampai kita sendiri tidak dapat menghitungnya.
Kembali pada contoh kehidupan yang saya alami. Saya telah mentargetkan hasil kerja secara kuantitatip yaitu berupa minimisasi pengeluaran bulanan berupa ongkos transportasi antar jemput anak sebesar Rp 250.000,- per bulan. Secara kuantitatip target tersebut baru dapat saya capai hinga 3 tahun ke depan hingga cicilan note book selesai.
Namun di sisi yang lain secara kuantitatip Saya mendapatkan pencapaian yang luar biasa besar. Sebagai contoh hasil secara kualitatip yang saya dapatkan adalah saya bisa menyelesaikan penulisan buku saya. Penulisan buku ini ternyata mempermudah saya untuk mendapatkan order mengajar. Kemudahan mendapatkan order mengajar ini terus terang, sebelumnya tidak masuk kedalam target saya. Dengan menulis buku ini pula saya memperoleh kemudahan dalam pengiriman artikel ke berbagai majalah.

Achmad Firdaus
Penulis Buku ” Cara Mudah Menjadi Karyawan Multi Income


Tuesday, April 10, 2007

Laptopnya Tukul, Laptop Saya dan Laptopnya Wakil Rakyat


Laptopnya Tukul
Kembali ke Lap………Top!
Back to Lap……….Top!
Virus Tukul Arwana sedang hangat-hangatnya menjangkiti kehidupan masyarakat kita. Berkat penampilannya yang lugu, polos, ceplas-ceplos, Tukul mampu memposisikan diri sebagai ’Orang Kaya Baru’. Saking polosnya Tukul, seringkali dia tidak bisa menghitung dengan jari tangannya sendiri. Pada saat dia bilang angka empat, justru jari tangan yang dia tunjukan hanya dua, bukan empat. Akh........dasar Tukul.
Ke’gateka’nnya di bidang informasi teknologi justru mampu dijadikannya sebagai kelebihan dan keunggulan acara empat mata. Beberapa televisi swasta lain yang mencoba latah dengan menyajikan acara sejenis, belum mampu menggoyahkan acara empat matanya Tukul.
Laptop sebagai salah satu property pada acara empat mata, telah menjadi sumber nafkah bagi Tukul. Berkat laptop nya, Tukul meraih pendapatan yang sangat besar. Berkat laptopnya Tukul berani memasang tarif Rp 20 juta hingga Rp 30 juta untuk sekali manggung. Suatu angka yang sangat fantastis. Penghasilan Tukul dari sebuah Laptop tidak bisa dibandingkan apple – to apple dengan penghasilan seorang dosen dan nara sumber workshop atau seminar.
Saya yakin bahwa laptop yang digunakan oleh Tukul pada saat manggung paling banter hanya menggunakan power point saja atau sejenisnya.
Bandingkan dengan seorang dosen dan nara sumber workshop atau seminar. Dia memerlukan fitur-fitur canggih agar presentasinya memuaskan bagi audience.
Pendek kata untuk penampilan Tukul di atas panggung, kita akan sepakat. Dia tidak memerlukan kecanggihan laptop, sedangkan bagi seorang dosen dan nara sumber workshop atau seminar justru kecanggihan laptop sangat menentukan performace di atas panggung.
Lap Top Saya
Laptop yang saya miliki bukanlah laptop yang canggih. Prosesornyapun hanya berbasis Celeron saja. Namun bagaimanapun juga, saya sudah merasa bangga memiliki laptop ini. Laptop bagi saya adalah penunjang aktifitas, sebagai sarana mencari penghasilan tambahan.
Laptop yang saya miliki adalah laptop kredit. Hingga tulisan ini dibuatpun, laptop ini masih belum lunas. Dua tahun lagi laptop ini baru lunas.
Kredit laptop yang saya ambil adalah melalui skem akad murabahah dari koperasi karyawan. Pada saat laptop ini saya beli tahun lalu, harganya adalah $725 atau sekitar Rp 6,7 juta. Dengan harga tersebut saya harus mencicil ke koperasi karyawan sebesar Rp 360 ribu per bulan selama tiga tahun.
Sama seperti Tukul. Alhamdulillah keberkahan laptop begitu terasa bagi kami sekeluarga. Meskipun laptop belum lunas tapi telah memberikan pendapatan tambahan bagi kami sekeluarga. Seingat saya laptop ini telah memberikan pendapatan tambahan yang besarnya beberapa kali lipat dari harga laptop itu sendiri.
Berkat laptop kreditan ini pula saya dapat menyelesaikan sebuah buku yang berjudul “CARA MUDAH MENJADI KARYAWAN MULTI INCOME”. Dan berkat laptop ini pula saya dapat merilis blog saya. Blog http://achmadfirdaus.blogspot.com adalah tempat saya mencurahkan isi hati saya. Suatu keinginan yang sedari dulu saya impikan.
Laptopnya Wakil Rakyat
Sama halnya dengan laptop saya, laptopnya wakil rakyatpun dibeli dengan cara ngutang, hanya bedanya akad kredit yang saya miliki sedikit lebih jelas yaitu saya yang harus bertanggung jawab untuk membayar. Sementara laptopnya wakil rakyat, rakyatlah yang harus membayar.
Menurut saya perbedaan ini disebablan karena lapotop yang saya miliki, saya gunakan untuk keperluan pribadi sementara laptopnya wakil rakyat digunakan untuk ’kepentingan rakyat’. Saya pikir alasan ini cukup wajar.
Wakil rakyat tingkat pusat memang telah memutuskan untuk membatalkan proyek laptop ini, namun beberapa wakil rakyat yang ada di daerah ternyata tetap memaksakan diri untuk mengadakan laptop tsb.
Tentang harga, jelas sangat berbeda. Laptop saya hanya berharga Rp 6,7 juta sementara laptopnya wakil rakyat sekitar Rp 20 Juta an. Bagaimana dengan laptopnya Tukul. Kalo dilihat dari fungsi kerja, saya yakin hanya dengan laptop secondpun Tukul sudah bisa bekerja. Tapi karena untuk kepentingan promosi produk laptop, laptop yang digunakan oleh Tukul terlihat sangat mahal harganya, entah berapa saya pun tidak tahu.
Lalu bagaimana dengan manfaat yang diperoleh dari laptopnya wakil rakyat? Sampai sejauh ini alasan yang diajukan oleh kalangan wakil rakyat ketika mengusulkan pengadaan laptop adalah untuk meningkatkan kinerja anggota dewan agar lebih cepat membahas perda (WK Ketua DPRD Padang, Tempo interaktif, 31 Maret 2007) atau membantu mobilitas dan kinerja anggota dewan (Panitia Anggaran DPRD Situbondo, Tempo Interaktif 30 Maret 2007).
Semua alasan di atas masih merupakan sebuah alasan bukan hasil. Hasilnya sendiri kita belum tahu. Lalu apakah hasil yang diperoleh akan langsung berpengaruh kepada pelayanan kepada rakyat yang diwakilinya?
Wa Allahu alam.

April 2007
Achmad Firdaus
Pemerhati masalah IT,
Penulis Buku ’Cara Mudah Menjadi Karyawan Multi Income’

Thursday, April 5, 2007

PRINSIP KERJA PERUSAHAAN JEPANG


Budaya 5 S yaitu Seiri (ringkas), Seiton (rapih), Seisou (resik), Seiketsu (rawat) dan shitsuke (rajin) dalam lakon kerja Jepang terasa memudahkan yang susah Yang kotor menjadi bersih, yang tidak biasa menjadi biasa, sesuatu yang lama menjadi cepat, yang kelihatan ruwet menjadi sederhana. Karena itu mereka menjadi unggul.
Anda penikmat segala bentuk audio video? Mungkin anda termasuk yang fanatik terhadap produk Sony? It’s SONY! Begitu yang anda ingat manakala anda akan membeli perangkat audio video tersebut. Hal yang wajar ,karena memang Sony sangat identik dengan produk yang dimaksud. Diluar itu sebenarnya masih ada produk – produk unggulan lainnya dari Negara Matahari Terbit, Katakanlah SANYO, AIWA, SHARP ataupun PANASONIC.
Mau bikin rumah? Anda tentu memerlukan mesin pompa air. Andapun mungkin akan ikut- ikutan menyebut barang yang dimaksud dengan nama SANYO. Trade mark SANYO memang telah melekat di fikiran kita, manakala kita berpikir tentang pompa air.
Ada uang lebih atau memang anda sangat memerlukannya dalam beraktifitas. Motor atau mobil menjadi kebutuhan yang sangat mendesak untuk dimiliki. Anda mungkin akan memilih diantara produk – produk Toyota, Honda, Mitsubishi, Yamaha ataupun Kawasaki.
Barang–barang yang anda butuhkan diatas adalah produk perusahaan Jepang. Mereka selalu hadir dimanapun anda beraktifitas. Didalam rumah, di jalan raya, di kantor, di arena olah raga dan sebagainya.
Pendek kata seolah produk Jepang selalu di depan mata, di manapun kita berada. Mengapa produk Jepang begitu mendominasi kehidupan kita?
Jepang merupakan negara kepulauan yang berada di belahan utara bumi. Bila kita menyebut nama Jepang maka yang pertama kali terlintas pada ingatan kita adalah budaya disiplin terhadap waktu dan konsisten terhadap peraturan yang telah disepakati bersama
Negara ini mengalami kehancuran pada masa perang dunia II yaitu ketika Negara Amerika Serikat bersama sekutunya menjatuhkan bom atom di Hirosima dan Nagasaki. Bom ini telah meluluhlantahkan Negara Jepang yang berakibat takluknya Negara Jepang kepada Amerika Serikat.
Hancurnya Jepang pada masa perang dunia II ini, selanjutnya justru menumbuhkan kesadaran dan nasionalisme pada rakyat Jepang. Kekalahan mereka atas AS dan sekutunya tidak membuat kesedihan yang belarut–larut. Tetapi malah menumbuhkan semangat nasionalisme mereka untuk menjadi yang terbaik di dunia.
Dalam bidang industri misalnya mereka segera membentuk Japanese Standard Association (JSA). Ini di lakukan pada tahun 1945. Mereka sadar bahwa standarisasi mutu produk menjadi sasaran yang harus dicapai terlebih dahulu. Hal ini kemudian mendorong Nippon Electric Company memperkenalkan Qualiti control (QC) untuk yang pertama kalinya.
Pertemuan dan pembahasan tentang standar–standart quality control mulai secara intensif dilakukan. Pakar–pakar bidang quality control dari Negara lainpun diundang untuk kepentingan pertumbuhan quality control Jepang. Deming seorang pakar bidang quality control dari AS, orang yang pertama kali mengemukakan adanya circle PDCA (Plan–Do-Check-Acrtion ) pun tidak ketinggalan untuk dimintai sumbang sarannya demi kemajuan Jepang.
Hasilnya ternyata di luar dugaan negara lain. Dalam waktu yang relatip singkat mereka menjadi raksasa industri dunia. Produk-produk berkualitas tinggi dari Jepang mulai menguasai dunia. Produk-produk Negara Jepang seperti elektronik, otomotip, home appliance dan masih banyak yang lainnya menjadi trade mark jaminan mutu.
Mengapa mereka berhasil membangun industrinya dalam kurun waktu yang relatip cepat? Apa yang menjadi pendorong utama keberhasilan mereka?
Budaya Kerja
Bekerja dengan orang Jepang berarti bersedia untuk menjadikan pekerjan sebagai kebanggan hidup. Rasa bangga terhadap pekerjaan akan tumbuh manakala kita telah melakukan pekerjaan dengan baik dan sebaliknya rasa malu akan muncul ketika kita tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Dalam mencapai cita-cita berupa hasil kerja yang sempurna, Bangsa Jepang menyandarkan keberhasilan kerja pada budaya kerja. Norma dan nilai yang baik dijadikan rujukan dalam melakukan kerja. Sebaliknya norma dan nilai yang buruk dijadikan standar untuk dihindari dalam pelaksanaan kerja.
Disiplin terhadap waktu menjadi ujung tombak. Pemenuhan terhadap ketepatan waktu menjadi ukuran dalam mutu produk. Bekerja dalam suatu team work yang solid merupakan cirri tersendiri bagi Bangsa Jeang. Mereka menganut prinsip berpikir dan bekerja dengan banyak kepala akan lebih baik dalam menghasilkan output kerja dibandingkan dengan satu kepala.
Bangsa Jepang sangat mencintai kebersihan dan keteraturan. Apabila kita menengok pada perusahaan Jepang, kita akan melihat area kerja yang bersih dan teratur. Kebersihan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pekerjaan sehari-hari. Contoh kecil seperti peletakan sampah pada tempatnya, memisahkan sampah sesuai jenis dan ukurannya, area merokok untuk pekerja disediakan khusus sesuai keperluan dll. Tentu saja ada hukuman yang besifat membangun bagi para pekerja yang melanggar aturan ini.
Hal ini berbeda dengan sebagian masyarakat kita. Apabila dia memerlukan satu file maka dia akan mendapatkannya dalam waktu hingga 15 menit, setengah jam bahkan harus berjam-jam.
Budaya 5 S Seiri (ringkas), Seiton (rapih), Seisho (resik), Seiketsu (rawat) dan Sitsuke (rajin) menjadikan segala sesuatu yang susah menjadi mudah, sesuatu yang kotor menjadi bersih, sesuatu yang tidak biasa menjadi biasa, sesuatu yang lama menjadi lebih cepat, sesuatu yang terlihat ruwet menjadi sederhana.
Komunikasi di tempat kera ditata sedemikian rupa. Demikian pula hubungan antara atasan dan bawahan diatur dalam rangka memperkuat rantai team work. Budaya horenso yaitu houkoku yang memiliki makna kebiasaan melaporkan sesuatu kepada atasan, renraku berarti menginformaikan kepada orang lain dan soudan yang memiliki pengertian berdiskusi atau berkonsultasi, menjadi pegangan dalam mengantisipai ketidaksesuaian dalam bekerja.
Dengan Horenso, satu masalah bukan hanya menjadi beban bagi satu pekerja tetyapi menjadi tanggung jawab bersama. Hal ini berimbas pada ketepatan dan kesempurnaan kerja.
Bangsa Jepang memiliki typical sebagai pekerja yang gesit, tidak banyak ngomong tetapi banyak bekerja, tidak banyak melakukan pekerjan yang bersifat membuang waktu, focus pada pekerjaan. Mereka memiliki sifat kibi-kibi. Tidak heran, bila kita bekerja di perusahaan Jepang maka time table bekerja menjadi bagian yang pokok untuk selalu dievaluai.
Budaya kerja menghindari 3M (Muda Mura Muri) menjamin sumber daya, apakah itu sumber daya manusia, sumber daya mesin, sumber daya material, asset dan sebagianya harus dapat digunakan seefisien mungkin. Segala sesuatu yang tidak menghasilkan nilai tambah harus dihindari dan dicegah. Berbicara ngalor ngidul di sela-sela bekerja harus ditinggalkan.
Orang atau mesin harus bekerja sesuai kapasitasnya. Harus dihindari pekerja ataupun mesin yang bekerja overload.
Setiap pekerjaan dituntut untuk melakukan pebaikan dan pengembangan kerja secara berkesinambungan. Sekecil apapun, improvement di tempat kerja harus dilakukan. Kaizaen di tempat diorganisir melalui kegiatan kelompok-kelompok kecil (small group activities). Untuk merangsang pekerja melakukan kaizen, perusahaan Jepang sering mengadakan lomba pebaikan di tempat kerja. Tentu saja ada apresiasi yang harus diberikan oleh peusahaan kepada pemenang lomba, entah berupa uang, barang ataupun bentuk-bentuk penghargaan lainnya seperti promosi jabatan dsbnya.
Perusahaan Jepang sangat menyadari bahwa produk yang unggul harus diawali dengan budaya kerja yang terencana, konsisten dilakukan dan melibatkan seluruh level pekerja. Adakah nilai positip dari budaya Bangsa Jepang yang dapat kita ambil untuk proses pembelajaran?
Yang jelas Bangsa Amerika sering mengadopsi budaya kerja Bangsa Jepang untuk meningkatkan derajat persaingan diantara mereka.

Achmad Firdaus
Majalah HRD
Tahun II No 10 Mei 2004

Popular Posts