Wednesday, June 13, 2007

Liputan Liga Takaful Tahun 2007


Meriah dan Penuh Warna di Pembukaan
Liga TAKAFUL 2007

Liga Sepakbola terakbar di Takaful Indonesia resmi dibuka oleh Bapak Agus Edi Sumanto selaku Direktur Utama PT. Asuransi Takaful Keluarga mewakili Manajemen Group Takaful Indonesia pada Sabtu, 9 Juni 2007 di GOR Sumantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan. Pembukaan ditandai dengan Kick off pertama secara simbolis.
Liga TAKAFUL telah memasuki tahun ke 2 penyelenggaraan. Dalam penyelenggaraannya, nama tim kesebelasan yang bertanding menggunakan nama-nama produk baik produk ATK (life insurance) maupun ATU (general insurance). Untuk tahun ini juga, Liga TAKAFUL menggunakan format ½ kompetisi dan dibagi menjadi 2 grup, yaitu group profesional dan group amanah.

Acara pembukaan dimeriahkan juga oleh aktraksi pesawat terbang mini yang membawa spanduk bertuliskan LIGA TAKAFUL 2007 dengan motto “ FAIR PLAY IS MY GAME”. Junjung selalu sportifitas dan eratkan ukhuwah sesama karyawan Grup Takaful …

LIPUTAN HASIL PERTANDINGAN.

Games I : UKHUWAH vs ALIA …… Berjuang hingga menit terakhir
Pertandingan pembuka yang mempertemukan dua tim dengan materi seimbang ini sempat berjalan kurang menarik di menit-menit awal pertandingan. Beruntung tim ALIA yang bermaterikan penyerang2 terkecil dan tergesit ini, berhasil mencuri gol lebih dulu melalui Agus Maryono (5’) akibat kesalahan penjaga gawang UKHUWAH, Yoyon. Namun, keunggulan tsb tidak berlangsung lama, UKHUWAH berhasil menyamakan kedudukan, melalui striker Endang Setiawan (20’). Kedudukan imbang bertahan hingga akhir babak I. Di babak ke 2, pertandingan berjalan menarik. Agus Maryono kembali membawa timnya unggul di menit ke 10. Namun, perjuangan tak kenal lelah yang diperlihatkan personil UKHUWAH ini, akhirnya mampu membalas ketertinggalannya, skor imbang 2 -2. Gol Balasan Ukhuwah dicetak oleh Endang Setiawan, yang membuatnya bersaing di daftar top skor sementara dengan Striker ALIA Agus Maryono.

Games II : SURETY BOND (SURTY) vs SAFARI ...Hujan gol dan apa kata DUNIA ?
“Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri”, itulah ungkapan yang tepat untuk pertandingan kedua ini. Akan tetapi apa jadinya kalau Hujan Gol di gawang sendiri? .... pastinya memilukan dan menyedihkan. Itulah fakta yang terjadi di lapangan saat SURETY BOND dengan luar biasa gemilangnya menggilas SAFARI dengan skor telak 4 – 0 di pertandingan perdananya. Kedua tim di awal babak pertama mampu bermain elegan dan akhirnya babak pertamapun ditutup tanpa gol. Di babak kedua, SURETY BOND tampil lebih ngotot, lini depannya bermain lebih Offensive dan terbuka, terbukti 4 gol lahir di babak kedua ini, Gol pembuka lahir dari kecerdikan pemain depan, Elang Sutajaya(8”), yang memaksa Kiper SAFARI, Rocky tuk memungut bola. Lagi-lagi aksi gemilang Jon Paizal di menit (10’ dan 18’), kembali merobek jala SAFARI hasil tendangan dari luar kotak pinalti yang membuat Kiper Rocky tak mampu berbuat banyak, dan gol penutup Alfan, striker Surty Bond di menit ke(15”) membuyarkan harapan Pasukan SAFARI tuk meraih nilai penuh. Dengan hasil ini untuk sementara SURETY BOND berjaya di klasemen DIVISI AMANAH. Kapten tim SAFARI, Sisyono saat ditemui dalam wawancara singkat, mengatakan “ tidak habis pikir kenapa timnya takluk dengan 4 gol … Apa kata Dunia, bila tau SAFARI kalah telak ?” …

Games III : ABROR vs TAMWIL ……… . Skor Imbang yang disyukuri ke 2 tim
“Alhamdulillah!!”...Yach, … benar. Hanya kata syukurlah yang pantas diucapkan oleh kedua tim mengingat pertandingan yang dilangsungkan di atas jam 10.30 ini atau bertepatan sang Surya yang sedang hot-hotnya menyengat energi para pemain, Pertandinganpun tetap berlangsung semarak, nampak di babak pertama, kedua tim bermain sangat berhati-hati dan cenderung monoton karena tidak ada satu golpun tercipta. Beruntung di babak ke 2, masing-masing tim mulai menaikkan tempo permainannya, hingga akhirnya Enriko dari ABROR memecah kebuntuan dengan mencetak gol assist dari pemain tengah Abror Zulfikar. Namun, kedudukan ini tidak berlangsung lama, Azis pemain depan TAMWIL mencetak gol dan memaksa TAMWIL berbagi angka sampai dengan pluit akhir pertandingan selesai. Dengan skor imbang ini, ABROR dan TAMWIL sama-sama memiliki poin 1.

HASIL LIPUTAN PERTANDINGAN PANITIA LIGA TAKAFUL 2007

Monday, June 11, 2007

Pembelajaran dari Tanah Liat


Suatu ketika seorang teman berkeluh kesah kepada saya. Dia merasa jengkel dengan sikap atasannya. Dia pernah mengajukan proposal ide perbaikan namun atasannya tidak menanggapi. Menurutnya dia sudah menjabarkan usulannya secara detail. Mulai dari latar belakang usulan, analisa permasalahan, usulan perbaikan, tekhnis pengerjaan hingga rencana anggaran. Apa daya atasannya tidak bergeming.
Pernahkah anda mengalami hal yang sama seperti rekan saya tersebut?. Sejujurnya, saya sendiri pernah mengalaminya. Waktu itu saya mengajukan ide perbaikan membuat sign board ruangan training. Saat itu, perusahaan memiliki 4 ruangan kelas training. Kegiatan training di perusahaan saya memiliki arti yang sangat penting. Oleh karenanya top manajemen selalu menjadualkan kegiatan plan tour ke ruangan training bagi tamu yang sedang berkunjung ke perusahaan.
Ada satu permasalahan, pada saat tamu perusahaan berkunjung ke ruangan training. Selalu saja dia menanyakan “Di ruangan ini sedang training apa?”. Terkadang pertanyaan juga sering diajukan oleh karyawan yang hendak menggunakan ruangan training. Mereka selalu menanyakan ”Ada training room yang kosong enggak?”.
Mengamati kejadian ini, saya mengajukan ide membuat sign board di setiap ruang pelatihan. Sign board dibuat dengan sistem digital display dan dapat diinput dari office. Dengan sistem ini, kita bisa mengkomunikasikan kepada khalayak bahwa di ruangan training 1 sedang ada pelatihan -A-. Di ruangan training 2 sedang ada pelatihan –B- dstnya. Dengan digital display, komunikasi lebih lancar, lebih atraktif dan lebih mudah.
Pada proposal kegiatan dijelaskan jumlah dana yang diperlukan. Team pembuat berasal dari SDM perusahaan. Sebagian besar bahan diambil dari piranti elektronik reject namun kualitasnya masih bagus. Total pembuatan display ini hanya memerlukan tambahan dana sebesar Rp 500.000,-.
Proposal kemudian diajukan ke atasan. Di luar dugaan ternyata ditolak. Dia tidak memberikan kesempatan kepada saya untuk menjelaskan lebih rinci tentang isi proposal. Melalu kalimat
“Apakah anda telah menganggarkan pengeluaran tsb pada budget forecasting tahun ini?”. tanya atasan saya.
“Belum pak ?”, jawab saya.
“Kalo gitu, proposal ini tidak bisa ditindaklanjuti, tidak ada budget !”.
Killing Words ”TIDAK ADA BUDGET!” merupakan kalimat yang tidak perlu eksplanasi tambahan.
Nah bila anda memiliki atasan yang demikian, saya menyebutnya atasan anda bertipe tanah liat.
Tanah liat memiliki porositas yang kecil. Saking kecilnya porositas menyebabkan air tidak dapat menembusnya. Itu artinya atasan anda tidak dapat meneruskan ide ataupun informasi apapapun dari bawahannya. Manajemen yang dikembangkan oleh atasan yang demikian, kita sebut saja dengan istilah manajemen ”POKOKE”.
”Saya enggak mau tahu, pokoke..”
”Terserah kamu, pokoke...”
Lain lagi dengan pengalaman Pak Dani. Dia bercerita bahwa atasannya yang bernama Pak Budy suka nyebelin, lantaran dia sering dijadikan bumper ketika terjadi permasalahan. Pernah Pak Budy mendapat perintah dari top management untuk melakukan satu pekerjaan. Pak Budy meminta Pak Dani untuk menyelesaikan pekerjaan tsb. Setelah selesai, pekerjaanpun disetorkannya kepada Pak Budy. Malang benar nasib Pak Dany. Manakala top management kurang berkenan terhadap hasil pekerjaan tsb. Pak Budy hanya berkomentar, ”Itu Dany yang ngerjain, Pak!”.
Pak Budy punya mental yang jelek. Dia hanya sebatas ‘penyampai berita’. Apa yang dikatakan oleh atasannya selalu saja diteruskan kepada bawahan tanpa kesan dan pesan tambahan. Pak Budy tidak lebih dari sekedar transmiter berita. Selalu saja ucapan yang keluar dari mulutnya adalah
“Atas petunjuk dari manajemen, kita ..”
”Sudahlah, yang penting kita nurut saja ...”
Bila anda memiliki atasan yang demikian, saya menyebut atasan anda bertipe pasir.
Pasir memiliki porositas yang sangat besar. Saking besarnya porositas pasir menyebabkan seluruh air dapat dengan mudah melaluinya. Lapisan pasir tidak dapat menahan air. Biasanya atasan yang demikian kurang memiliki akuntabiltas terhadap apa yang menjadi tanggung jawabnya.
Lalu tipe atasan yang seperti apa yang cukup ideal?
Tipe atasan yang baik adalah kombinasi campuran tanah, pasir dan pupuk. Dengan komposisi yang tepat, kombinasi ketiganya menghasilkan media yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Komposisi media akan menyebabkan sebagian air dapat meresap ke dalam tanah namun tidak membuat media tanah lembab. Tanamanpun dapat tumbuh subur sesuai yang diharapkan. Kombinasi dari ketiganya akan menghasilkan media pertumbuhan yang ideal bagi tanaman.
Seorang atasan yang baik dapat meramu kepintaran bawahannya menjadi kekuatan team. Dia terlihat ’serba tahu’ atas segala hal yang berkaitan dengan area kerjanya. Dia dapat menyeleksi ide mana yang dapat ditindaklanjuti dan ide mana yang tidak perlu. Dia dapat berperan sebagai payung bagi bawahannya dan diapun berani bertanggung jawab. Pendek kata dia tahu benar atas akuntabilitas yang dia miliki.

Achmad Firdaus
Majalah Human Capital Edisi Juni 2007


Popular Posts