Tuesday, December 16, 2008

Takaful Ukhuwah Dari Takaful dan Baznas


Apakah benar yang namanya asuransi hanya untuk orang yang berduit saja?
Apakah benar menjadi peserta asuransi itu susah?
Apakah benar klaim asuransi itu berbelit-belit dan susah?
TIDAK!, adalah jawaban yang tepat untuk pertanyaan di atas

Bisakah kita memiliki program asuransi sekalian beramal?
Bisakah sambil bergabung dengan asuransi kita sekalian berinfaq?
Bisakah kita berasuransi sekalian berfastabiqul khairat?
YA, Tentu Saja Bisa!. Itulah jawaban yang tepat untuk pertanyaan di atas.

Takaful Indonesia bekerja sama dengan Baznas menyelenggarakan program asuransi sekaligus beramal. Program yang dimaksud adalah Program Takaful Ukhuwah. Takaful Ukhuwah adalah program asuransi yang sejalan dengan program “rukun lelayu warga ”. Takaful khuwah membuat simple dan sederhana dalam mengelola rukun warga (tidak direpotkan dengan urusan administrasi dan keuangan).
Takaful Ukhuwah membuktikan bahwa untuk menjadi peserta asuransi tidak mesti harus mempunyai uang besar. Cara menjadi peserta asuransipun mudah dan sederhana.
Beberapa fitur menarik dari program Takaful Ukhuwah adalah premi terjangkau, manfaat menarik, ada unsur Infaq, ada marketing fee, fastabiqul khairat (peserta dapat membeli kartu ukhuwah disamping untuk dirinya sendiri, keluarganya atau bisa juga membeli sebagai Muzakki yaitu membeli kartu ukhuwah untuk diberikan kepada fakir miskin Mustahik) serta kemudahan dalam pengurusan Klaim.
Bagaimana Cara memiliki program Takaful Ukhuwah ?
Dapat diperoleh diseluruh Jaringan Kantor BAZNAS, PT. POS, Kantor Pemasaran Takaful di seluruh Indonesia, Jaringan Koperasi Karyawan Takaful, Jaringan Pusat Koperasi Karyawan (Puskopkar). Kantor pemasaran Takaful Indonesia telah menjangkau di : Arthaloka, Kyai Tapa, Dewi Sartika, Pondok Indah, Cempak Mas, Depok, Tangerang, Bogor, Bekasi, Cilegon, Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, Purwokerto, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang, Banda Aceh, Lhoksemawe, Medan, Padang, Pekanbaru, Batam, Jambi, Bengkulu, Palembang, Lampung, Balikpapan, Samarinda, Bontang, Banjarmasin, Pontianak, Makasar, Kendari, Palu, Mataram, Denpasar.
Bisa juga menghubungi nama-nama berikut:
1. Padang Adil Mubarak 08122778735
2. Batam Agus Tiawan 081536149025
3. Mataram Ahmad Abidin 0818803767179
4. Bontang Ahmad Masduri 054921197
5. Denpasar Amru Solihin 03618033107
6. Pontianak Anas Sutisna 081649236678 / (0561) 739639
7. Yogyakarta Arbik Muhammad 08562903006 / (0274) 867397
9. Bandung Deriana S 0813 - 95411264 / (022) 7308479
10.Malang Dra. Durrotun.N
11.Makasar Eko Wawan
12.Tangerang Eko Tunjung.W 0811 - 1775323
13.Cilegon Eti Sumiati 0812 – 9678334 / (0254) 221931
14.Kendari Haadu
15.Balikpapan Hismawati 0813 - 47243670 / (0542) 7208925
16.Bengkulu Lailatul Qadry 0815 - 39288208
17.Palembang Mursidawaty 0711537270
18.Surabaya Muslik Hariono
19.Solo Rahmadi.K 0271-744439
20.Bandung Rini Rianasari 0813 – 20572710 / (022) 70040860
21.Lhoksumawe Saifuddin 0815 – 4528767 / 0819 - 5019002
22.Tasikmalaya Sudar Abu.H 0813 – 20612448 / (0265) 9114417
23.Yogyakarta Sunarto,S.Psi 0819 - 31731501
24.Purwokerto Suryo Budi.S 0815440630364
25.Samarinfa Syaiful Anwar 8125395999
26.Bekasi Thony Rubiyanto 08170176235
27.Bogor Wanwan Sofwan 0812 – 1939925 / (0251) 326032
28.Medan Yenny.S.Siregar
Administrasi Takaful Ukhuwah sangat simple, hanya dgn mengisi form sederhana. (tidak memerlukan medical check up).
Beberapa pertimbangan yang mendasari lahirnya produk ini adalah biaya penguburan (terutama di kota-kota besar) sangat mahal, membantu Pengurus RT/RW dalam pengelolaan dana kematian warga. Sebagai mediator antara Muzakki dan Mustahik dalam memberikan bantuan dana santunan Kematian, Berasuransi sekaligus berinfak.
Iuran Program Takaful adalah sebesar Rp 50.000,- (termasuk untuk Infaq sebesar Rp 2.500,-)
Default dari infaq ini disalurkan kepada Yayasan Amanah Takaful. Bila anda membeli program ini dengan jumlah tertentu maka bisa saja infaq sebesar ini disalurkan kepada yayasan yang anda tunjuk.
Manfaat Takaful khuwah:
Santunan duka :
Meninggal dunia karena kecelakaan Rp. 25.000.000,-. Meninggal dunia bukan karena kecelakaan Rp. 5.000.000,-

Sunday, December 14, 2008

Pelatihan Self Development Karyawan KopKar Takaful dan Rapat Kerja Pengurus & Pengawas KopKar Takaful.




Alhamdulillah pada tanggal 28 – 30 Nopember 2008 bertempat di Villa Ratu Cikretek Bogor telah dilaksanakan rapat kerja Pengurus dan Pengawas KopKar Takaful. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyusun Business Plan KopKar Takaful Tahun 2009.
Sesuai dengan amanat anggota dalam RAT ke 9 tahun 2007 yang diselenggararakan pada Februari 2008 maka sebagian SHU 2008 dibagikan pada tahun ini juga. Pembagian sebagian SHU tahun 2008 adalah bagian dari usaha meningkatkan kesejahteraan anggota dalam bentuk THR Idul Qurban. Diharapakan dengan pembagian THR Idul Qurban ini, anggota dapat menunaikan kewajiban Qurbannya. Alhamdulillah saya pikir KopKar Takaful adalah satu-satunya koperasi ataupun satu-satunya perusahaan yang membagikan THR Idul Qurban ini.
Bertepatan dengan kegiatan Raker Pengurus dan Pengawas KopKar Takaful ini, diselenggarakan juga pelatihan Self Development bagi para karyawan dan tenaga outsorcing cleaning service KopKar Takaful. Total peserta yang mengikuti pelatihan ini adalah 25 orang. Adapun konsultan yang memberikan materi berupa in house dan outbound ini adalah dari Multi Trends.

Saturday, December 13, 2008

Di Waktu Yang Sama di Tahun Yang Berbeda.





Desember kembali datang. Apa yang indah di Bulan Penutup ini?
Ketika Desember datang, ingatan kembali melayang pada kenangan yang tak terlupakan. 26 Nopember hingga 24 Desember 2001 ketika saya menjadi utusan Nikkeiren International Cooperation Center (NICC) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO).
Saya bersama 5 orang utusan Indonesia dan utusan dari Vietnam, Filipina, Thailand dan RRC diberi kesempatan mengikuti workshop tentang Long Life Human Resources and IT Implementation in Business.
Banyak ilmu yang didapat dari workshop ini.

Masih teringat dengan jelas, tengah malam (jam 23.45 wib) 23 Nopember 2001, kami take off dari Soekarno Hatta. JAL (Japan Air Lines) pun meluncur menuju negeri matahari terbit. Saat itu adalah hari pertama Bulan Ramadhon. Sebenarnya menjelang keberangkatan, saya tidak diperkenankan oleh dokter spesialis THT untuk terbang dengan pesawat. Saya saat itu sedang sakit flu. Saat itu dokter THT menyatakan bahwa terdapat kelainan pada hidung saya. Hal ini menyebabkan kondisi dimana bila saya terkena flu maka akan menyebabkan cairan yang ada di hidung menutup saluran pernafasan.
Nah, kondisi ini akan mempersulit saya pada saat take off ataupun landing. Gendang telinga akan pecah, demikian suggestion dokter THT.

Tapi saya keukeh, hanya Allah yang dapat menenutkan takdir. Saya hanya yakin Allah lah menentukan. Sayapun memastikan terbang ke Negeri Jepang. Alhamdulillah semuanya lancar-lancar saja.

Tiba di Bandara Narita Tokyo jam 8.00 waktu Tokyo. Perbedaan waktu antara Tokyo dan Jakarta adalah 2 jam. Jadi sebenarnya pada saat saya tiba di Tokyo, Jakarta saat itu masih menunjukan pukul 6.00 wib.

Menjelang keluar dari Narita, ada pemeriksanaan passport dan visa. Satu persatu kami diperiksa, semuanya lancar-lancar saja. Tibalah giliran saya untuk diperiksa. Wanita petugas imigrasipun mulai bertanya:
“Are You Achmaddo?
“Yes Mam”, sahut saya.
“What is your business in Tokyo?”
“Mam, as you see in my sponsor, I will attend workshop”?
“oh ya????”, sambil belaga buka-buka sponsorship saya.
Pertanyaan-pertanyaan lainpun meluncur dari mulutnya.
Saya heran kenapa teman-teman rombongan saya tidak ditanya macem-macem tapi koq giliran saya pertanyaannya banyak banget, hamper 20 menit saya meladeni pertanyaan petugas. Akhirnya sayapun diperkenankan untuk keluar.
Wuih pengalaman pertama pergi ke negeri orang.
Ketika mengikuti workshop pun kami menjadi orang yang aneh bagi panitia maupun peserta lainnya. Kami tidak makan sepanjang siang. Kami semua menjelaskan kami sedang menjalankan kewajiban puasa dan baru boleh makan menjelang malam. Merekapun akhirnya memaklumi kami.

Tanggal 15 Desember kami sempat main ke Tokyo Tower. Saat itu waktu sudah menunjukan magrib. Kami memutuskan untuk shalat terlebih dahulu sebelum naik ke tower tertinggi yang berketinggian 250 M. Kami kesulitan mencari tempat shalat, akhirnya kami memutuskan untuk shalat magrib di lobby Tokyo Tower, Subhannallah, ketika kami selesai shalat kami baru menyadari bahwa saat itu kami sedang menjadi tontonan banyak orang di Tokyo Tower. Kami dikelilingi banyak orang, persis seperti orang yang sedang menonton tukang obat di pinggir jalan. Alhamdulillah saat itu kami menjadi orang yang aneh bagi orang di sekeling kami.
Menjelang naik ke Tower, saya sempat berpose di depan seorang ninja. He…..he saya ikut nampang di sebelahnya.

Workshop tentang HRM dan IT ini diadakan di 3 tempat berbeda yaitu Tokyo, Kyoto dan Chiba.
Tempat favourite kami menjelang berbuka adalah Sinjuku, Akihabara dan Ueno Park.
Di Kyoto kami sempat berkeliling daerah wisata, yah Kyoto adalah ibukota Jepang sebelum Tokyo oleh karenanya banyak sekali peninggalan bersejarah disana.
Di Kyoto saya pernah melihat sederet mobil baru dan masih terlihat kinclong. Mobil itu berderet deret panjang. Sayapun nyeletuk, loh koq di Jepang mau nyuci mobil saja antrinya rapih amat ya?
Pemandu training saya, Mr. Suzuki nyaut, “Itu mobil bukan mau dicuci, tapi mau dihancurkan untuk daur ulang”,
Nah Loh mobil masih gress koq sudah mau dihancurkan ya?

Banyak hal indah selama di Jepang. Menjelang pulang kembali ke Indonesia, saya sempat terkena hujan salju. Saat itu saya sedang berkeliling Sinjuku, saya yakin saja bahwa hujan salju tidak akan bermasalah buat saya.
Perkiraan saya meleset, kepala saya berat, pening, puyeng dsbnya. Saya segera kembali ke Hotel. Disana rasa sakit makin menjadi-jadi, selanjutnya apa yang terjadi. Saya merasakan ada sesuatu yang merambat di dalam hidung saya. Saya pegang hidung saya. Betapa kaget, darah segar meluncur deras dari hidung. Sekitar 2 sendok teh darah segar menetes di baju. Alhamdulillah setelah darah segar keluar, kepala jadi lebih ringan, pilek pun berhenti.

Ketika pulang, ternyata saya mengalami hal sama dengan kedatangan saya. Saya diberi berbagai pertanyaan oleh petugas imigrasi.
“Sir, Your visa is three month, are you sure you will go back to Indonesia?”
“ya, I have finished my workshop”,

Dalam perjalanan pulang saya kembali berpikir mengapa teman saya yang lain tidak mengalami seperti saya?
Di pesawat akhirnya saya mendapat kabar bahwa saat itu seluruh bandara internasional sedang gencar dan ketat terhadap orang-orang yang dicurigai. Maklum peritiwa 11 September 2001 hanya berjarak beberapa bulan yang lalu. Dan kebetulan saya adalah satu-satunya wakil dari Indoensia yang memiliki nama depan Achmad. Saya baru sadar ternyata nama Achmad mungkin menjadi nama yang patut diintroduce lebih dalam.
Alhamdulillah saya memiliki nama Achmad sehingga saya bisa berlama-lama di bandara Narita.

Wednesday, December 10, 2008

Pengantar Asuransi Syariah Bagi Mahasiswa



Alhamdulillah pada tanggal 7 Nopember 2008 yang lalu, saya sempat berbagi pengalaman dengan para mahasiswa Universitas Gunadarma. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Gunadarma mengadakan kuliah informal ekonom syariah. Mereka mengajak kerja sama PT. Asuransi Takaful Keluarga dalam kegiatan ini. Kuliah diberikan bagi mahasiswa peminat ekonomi syariah. Menurut informasi dari salah seorang pengurus yaitu Mas Rizal, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin dari BEM Universitas Gunadarma, mereka berharap suatu saat nanti ada mata kuliah formal dalam kaitannya dengan ekonomi syariah, bahakan mereka berharap ada program studi khusus tentang ekonomi syariah, kita doakan semoga niat tulus BEM Universitas Gunadarma dapat terkabul, amin.

Popular Posts