Tanggal 8 April 2013 menjelang kelahiran tanggal 11 April adalah momen terindah. Sidang Promosi Doktor Ekonomi Islam di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berjalan dengan lancar. Disertasi dengan judul Maslahah Scorecard (MSC), Sisitem Kinerj Bisnis Berbasis Maqasid al-Shariah dengan promotor Prof. Dr. Fathurrahman Djamil MA, Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MA, sementara Tim Penguji terdiri dari Prof. Dr. Sri-Edi Swasono SE, Prof. Dr. Abdul Hamid, Prof. Dr. Atho Mudzhar. MSPD, bertindak sebagai Ketua Sidang merangkap Penguji Prof. Dr. Azyumardi Azra. MA dan Sekertaris Prof. Dr. Suwito MA.
Alhamdulillah Tim memutuskan saya Lulus dengan Predikat Sangat Memuaskan dengan IP Akhir 3,53. sungguh ini merupakan kado terindah buat Ibunda tercinta Hj. Rokayah, wanita bermental baja. Semoga Allah tetap mengelompokan ibunda ke dalam kelompok wanita sholehah, Amin.
Ucapan terima kasih atas doa dan dukungannya kepada:
- Dosen, Teman-teman dan Keluarga Besar Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Khususnya Angkatan 2009 Genap.
- Dosen, Teman-teman dan Keluarga Besar Sekolah Pascasarjana Ilmu Manajemen FE UI Depok Angkatan 2002 Malam
- Dosen, Teman-teman dan Keluarga Besar Fisika FMIPA UI Depok Angkatan 1986.
- Guru, Teman-teman dan Keluarga Besar SMA N 1 Sindang Indramayu Angkatan lulus 1986.
- Guru, Teman-teman dan Keluarga Besar SMP N 2 Sindang Indramayu Angkatan lulus 1983
- Dosen, Teman-teman dan Keluarga Besar SD N Paoman 1 (Margadadi) Indramayu Angkatan lulus 1980.
- Client dan Mitra PT. Mega Performa Utama
- Manajemen dan Karyawan PT. Delta Buana Putra Khususnya Ibu Hj. Nina Agustina Dai Bachtiar dan Pak Saputro.
- Manajemen dan Karyawan PT. Asuransi Takaful Keluarga (2005-2009).
- Manajemen dan Karyawan PT. SANYO Jaya Components Indonesia (1993-2003).
Semoga Allah membalas dengan balasan yang lebih baik.
Jejak kisah perjalan menuju Doktor Ekonomi Islam. Nama saya Achmad Firdaus. Saya anak ke-lima
dari sebelas bersaudara. Saya adalah anak laki-laki tertua di keluarga. Semua
kakak saya perempuan dan adik-adik saya – lima perempuan dan satu laki-laki. Ibu dan kakak pernah bercerita kepada saya bahwa saya terlahir di Indramayu
dengan nama Toto Sugiharto pada tanggal 12 Muharam 1388 H - 11 April 1968 M. Saya lahir ketika perekonomian
keluarga sedang mencapai masa puncak tertinggi. Ayah meskipun seorang pegawai
PEMDA Indramayu tetapi memiliki banyak usaha seperti CV Indra Karya, perusahaan
yang bergerak di bidang kontraktor bangunan. Usaha transportasi berupa angkutan
kota di Indramayu. Usaha transportasi berupa becak di Jakarta. Usaha pangkalan
pasir bahan bangunan. Usaha peternakan ayam dan bebek dll. Itulah alasan ayah
mengapa memberikan saya nama Toto Sugiharto, yang artinya sugi harta (kaya
dengan harta).
Ibu bertutur bahwa ketika saya berusia balita, kami sekeluarga kedatangan
seorang tamu berperawakan tinggi besar, dengan wajah dan pakaian mirip orang
Arab. Beliau mengaku sebagai kawan dekat kakek saya, KH Sirad. Seorang Ustadz
yang cukup punya nama untuk kawasan Indramayu dan sekitarnya pada masanya. Orang
tersebut mengatakan bahwa dia adalah teman baik kakek saya ketika berada di
Arab. Kakek memang pernah tinggal beberapa lama di Arab untuk menuntut ilmu.
Orang tak dikenal itupun mengutarakan maksud kedatangannya yaitu untuk
bersilaturahmi dengan kakek. Namun sayang, saat dia datang ke rumah, kakek sudah
wafat.
Ketika melihat saya, diapun menanyakan nama saya. Ayah lantas menyebutkan
nama saya yaitu Toto Sugiharto. Ayah meskipun tidak lancar berbahasa Arab namun
masih bisa berkomunikasi dengan sahabat kakek tersebut. Mendengar nama Toto
Sugiharto, lantas orang tersebut membopong saya, meletakan badan saya dengan
posisi tengkurab di atas kedua pahanya. Di atas punggung saya, sahabat kakek
menuliskan suatu rangkaian huruf Arab. Ayah, ibu dan kakak mencoba memahami
liukan jari sahabat kakek tersebut. ”Achmad Firdaus?”, tanya ayah. Pertanyaan
ayahpun dijawab dengan anggukan kepala oleh sahabat kakek. Sejak saat itu pula
saya berganti nama menjadi Achmad Firdaus.
Tahun 1979 ayah meninggal dunia. Saat itu beliau baru
berusia 39 tahun. Ayah meninggal dunia karena berbagai penyakit yang diidapnya.
Tidak dapat dipungkiri salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit tersebut
adalah karena beban mental yang ditanggungnya. Dalam masa kurang dari dua tahun
kami ditinggalkan berturut-turut oleh
keempat adik-adik kami. Satu persatu adik-adik kami yang masih balita
dipanggil oleh Allah SWT. Khairunnisa, Istiqomah, Nurbaeti dan Nunung adalah
keempat adik kami yang meninggal dalam usia balita. Genap 2 tahun dari kematian
seluruh adik kami, ayah meninggal dunia. Penyebab kematian ayah, paling tidak
disebabkan juga oleh beruntunya kematian yang menimpa adik-adik kami. Cobaan
beruntun tersebut mengakibatkan ayah terserang komplikasi berbagai penyakit.
RSU Indramayu, RS Gunung Jati Cirebon dan RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, pernah
menjadi tempat opname ayah.
Kelak setelah ayah meninggal dunia seluruh usaha ayah dikuasai oleh
saudara-saudaranya yang menjadi kepercayaannya tersebut. Orang-orang yang tidak
amanah. Orang-orang yang justru meninggalkan kami pada saat ayah sudah tidak
ada. Saat ayah meninggal, kakak tertua saya baru
duduk di kelas 3 SMEA. Kakak kedua
duduk di kelas 1 SMA, di bawahnya lagi kelas 2 SMP, kelas 5 SD, saya kelas 4
SD, kedua adik saya masing-masing kelas 2 SD dan kelas 1 SD.
Ketika ayah meninggal dunia kami bertujuh saudara dan
ibu hanya tinggal di sebuah kamar. Saya menyebutnya kamar karena rumah warisan
ayah hanyalah tanah seluas 3 x 3 meter atau 9 meter persegi. Di atas tanah
warisan itulah ibu berusaha membuatkan kami sebuah ”rumah”. Bisa dibayangkan kamar seluas 9 meter persegi harus dihuni
oleh 8 orang sekaligus. Jangankan untuk belajar untuk tidurpun kami harus
bergantian. Untuk mandi kami harus menebeng pada tetangga yang bernama Bapak
Kuat. Keluarga Pak Kuat adalah pendatang dari daerah Majalengka. Mereka sudah
cukup lama menetap di Indramayu.
Kebetulan sumur keluarga Bapak Kuat terletak di belakang
rumah. Sumur tersebut sebenarnya adalah tempat pencucian daging hewan
sembelihan. Maklum keluarga Bapak Kuat adalah penjual hewan sembelihan berupa
sapi dan kerbau. Jadi untuk urusan mandi pagi, kami harus melakukannya
menjelang subuh dan untuk mandi sore kami harus melakukannya selepas isya. Bisa
dibayangkan terkadang sehabis mandi badan kami bukannya bersih malah bau daging
hewan sembelihan.
Untuk urusan buang hajat, kami memiliki seni manajemen
tersendiri. Kami harus melakukannya di pesawahan yang terletak 1 km dari rumah.
Kami harus mengatur waktu perjalanan antara rumah dan pesawahan yang bila
ditempuh dengan jalan kaki memakan waktu 15 menit. Kalo kami lagi punya sedikit
uang maka untuk urusan yang satu ini kami melakukannya di WC umum di pasar.
Ibu saya bernama Rokayah, dilahirkan di Desa
Kandanghaur. Desa yang sampai saat ini terkenal dengan istilah Pasar Jodoh.
Pasar dimana tempat bertemunya anak muda untuk mencari jodoh. Ibu pernah
bertutur bahwa konon bila seorang gadis tertarik pada seorang pemuda atau
sebaliknya. Maka sang gadis harus rela tinggal di rumah orang tua pemuda
tersebut. Selama beberapa hari, dia harus mengalami ’masa magang’ menjadi
seorang istri yang baik. Membantu calon mertua melakukan urusan rumah tangga.
Tentu saja minus ’tugas khusus’ istri melayani suami. Bila aturan yang satu ini
dilanggar maka sanksi sosial dari masyarakat sekitar akan dijatuhkan pada
mereka. Manakala calon mertua merasa cocok maka sang pemuda berkewajiaban
menikahi si gadis. Tapi bila calon mertua tidak merasa cocok maka urusan
menjadi selesai dengan sendirinya.
Ibu
dilahirkan dengan bekal mental baja. Mental seorang surviver. Saya tidak bisa membayangkan mental seorang
wanita yang ditinggal oleh lima orang yang dicintainya hanya dalam masa dua tahun.
Rata-rata setiap lima bulan sekali satu persatu orang –orang yang dicintainya
dipanggil oleh Allah SWT. Sejak kematian ayah, ibu berperan berganda-ganda.
Ayah memang memiliki banyak saudara. 2 kakak dan 4 adik. Namun kematian ayah
tidak membuat mereka berbelas kasihan pada kami. Dari segi ilmu mereka paham
bahwa menyantuni anak yatim adalah hukumnya wajib. Mereka pun paham bahwa
sesungguhnya adalah ancaman dari Allah SWT terhadap orang yang menelantarkan
anak yatim. Tapi ilmu tinggallah ilmu, kami yang yatim harus berjuang
sendirian.
Ibu memulai kehidupan baru sebagai pembantu
rumah tangga. Kebetulan berdekatan dengan rumah kami, ada
sebuah rumah kontrakan karyawan PT. Nisconi. Nisconi adalah perusahaan rekanan pertamina yang berasal dari
Negara Jepang. Ibu menjadi pembantu rumah tangga di rumah tersebut. Mencuci
baju, memasak makanan, membersihkan isi rumah dsbnya, dikerjakan oleh ibu
dengan ikhlas. Pagi hari ba’da subuh ibu sudah harus menuju rumah kontrakan
tersebut. Oleh karenya kami ke sekolah jarang sarapan pagi. Siang harinya,
ketika kami pulang dari sekolah ibu membawakan kami makan. Kami makan
bergiliran karena jatah makan yang ibu bawa terbatas, kami memakluminya. Untuk
makan malam, kami harus menunggu hingga ibu pulang, terkadang hingga larut
malam kami harus menunggu ibu pulang.
Suatu
saat kontrakan rumah tempat para karyawan Nisconi pun pindah. Ibu terpaksa
berhenti bekerja. Ibu mencoba peruntukan dengan berdagang kue yang dia buat
sendiri. Sebelum subuh dia sudah sibuk dengan masakannya. Kami semua ikut
membantu meskipun dia tidak memintanya.
Dengan
penghasilan yang tidak menentu membuat ibu harus banyak berhutang kepada
warung, toko atau bahkan kepada rentenir sekalipun. Semuanya dia lakukan untuk
mempertahankan masa depan kami semua. Akhirnya ibu tidak kuat menahan segala
cercaan saudara-saudara ayah maupun orang-orang yang tidak bisa hidup
berdampingan dengan 7 orang anak yatim. Ibu memutuskan untuk pergi ke Jakarta.
Ibu memutuskan untuk menjadi penjaga toko di salah sebuah toko milik orang
China. Toko tersebut berada di Pasar Senin. Setiap bulan
ibu pulang ke Indramayu. Ibu membawa sedikit uang untuk kami.
Rupanya
setiap kepulangan ibu dari Jakarta ke Indramayu menjadi bahan cerita yang lucu
bagi sebagian orang. Ejekan hinaan, cercaan orang-orang yang tidak mau
berdampingan dengan 7 anak yatim selalu terjadi pada saat ibu pulang dari
Jakarta. Ibu tidak tahan dengan kondisi tersebut. Akhirnya diputuskan bahwa
perjumpaan kami dengan ibu dilakukan di Kandanghaur, tempat tinggal nenek kami.
Karena perjalanan dari rumah ke Kandanghaur membutuhkan ongkos yang tidak
sedikit, diputuskan bahwa pertemuan setiap bulan dilakukan dengan cara bergilir.
Bila bulan ini saya bersama kakak, maka bulan berikutnya dengan kakak yang
lain. Bisa dibayangkan pertemuan kami setiap bulan selalu diawali dan diakhiri
dengan tangisan kami berdelapan. Ibu mengajarkan kami tentang berbagai bentuk
kesabaran dan ketabahan, bukan dengan berbagai teori atau konsep tapi belajar
dari kehidupan nyata.
Upah
hasil menjadi penjaga toko di Pasar Senin tidaklah cukup untuk membiayai kami
semua, oleh karena itu ibu memutuskan untuk mencari tambahan penghasilan
lainnya. Kebetulan ada kerabat ibu yang memiliki usaha pembuatan garam di
daerah Eretan (Indramayu). Ibu ditawari pekerjaan untuk melakukan pengiriman
garam dari daerah Eretan ke Pasar Kramat Jati. Garam dikirim dari daerah Eretan
jam 12 malam dan tiba di Pasar Kramat Jati sekitar subuh. Ibu bertugas mengawal
pengiriman garam tersebut ke tengkulak yang ada di Pasar Kramat Jati. Ibu
melakukan tugas tersebut seminggu sekali, sementara tugas sebagai penjaga toko
tetap dia lakukan. Subhanallah, Allah telah memberikan kekuatan yang luar biasa
kepada ibu, dengan kondisi yang begitu berat, Allah memberikan kekuatan baik
jasmani maupun rohani.
Pada
saat ibu bekerja di Jakarta kendali kami sekeluarga di Indramayu dipimpin oleh
kakak kami yang pertama. Saya masih ingat betul, saat-saat magrib adalah saat
dimana kami harus menunggu kedatangan mbok tua penjual rumbah. Rumbah adalah nama sejenis pecel atau
gado-gado. Kami menunggu kedatangan mbok tua karena kami tahu, saat magrib
adalah saat dimana mbok tua pulang dari berdagang rumbah keliling. Biasanya
sambel atau bumbu rumbah akan berlebih. Kami membeli sambel tersebut, untuk
selanjutnya kami tambahkan air lagi sehingga menjadi lebih banyak, lalu kami
bagi air atau kuah rumbah tersebut untuk dijadikan teman makan malam kami.
Terkadang kami mendapati mbok tua tidak memiliki sisa kuah rumbah oleh karena
rumbah dagangannya sudah habis terjual, maka saat itulah kami harus bersabar
untuk tidak makan malam lagi. Masya Allah, Ya Allah Engkau telah memberikan
kepada kami kekuatan yang tiada taranya sehingga meskipun kami terkadang tidak
makan malam tetapi kami masih tetap dapat diberi kesabaran dan kekuatan.
Singkat
cerita, tahun 1986 (saat itu Ibu sudah kembali tinggal di Indramayu atas
permintaan kami). Saya diterima di Jurusan Fisika FMIPA Universitas Indonesia
Depok melalui jalur Penelusuran Minat Dan Kemampuan (PMDK) artinya saya masuk
UI tanpa melalui test, subhanallah.
Suka duka kuliah saya lalui. Saya hanya
dikirimi uang oleh ibu sebesar Rp 5.000 hingga Rp 10.000,- per minggu.
Pengiriman uang dilakukan melalui surat. Uang lima ribu dibungkus kertas karbon
lalu dimasukan ke dalam amplop. Cukup aman untuk mengelabui orang yang iseng.
Pernah suatu ketika saya mendapati surat yang ibu kirim ternyata tidak berisi
uang sebagaimana biasanya. Rupanya ada orang yang tahu isi surat tsb dan
mengambil uang yang ada di dalam amplop. Entah oleh petugas pos ataukah orang
lain, yang jelas saya ikhlas dengan kehilangan uang tersebut. Kalo sudah begitu
maka waktunya bagi saya untuk makan dengan teratur yaitu sehari makan dan
sehari puasa.
Alhamdulillah
akhirnya saya lulus dari Jurusan Fisika UI pada Juli 1993. Saya langsung mengikuti
tes seleksi di PT. SANYO Jaya Components Indonesia sebagai QC Supervisor. Saat
itu saya membuat target perbaikan hidup bahwa 10 tahun yang akan datang saya
sudah harus lulus S2. Tahun 1997 saya mendapatkan promosi jabatan menjadi
Assisten Manajer QC dan pada tahun 2000 kembali mendapatkan promosi menjadi
Training Manager.
Tahun
2001 saya mendapatkan pendidikan tentang HR & IT Implementation in Business
di tiga kota besar di Negeri Jepang yaitu Tokyo, Kyoto dan Chiba. Pada tahun 2002 saya mulai kuliah di Post
Graduates Program in Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Tahun
2003 dengan alasan ingin fokus pada kuliah, saya mengajukan pensiun dini dari PT.
SANYO JCI.
Tahun 2003 adalah tahun dimana Allah kembali
menunjukan kebesarannya. Saat itu Ibu diberikan oleh Allah penghargaan berupa
panggilan ke tanah suci untuk beribadah haji. Alhamdulillah di Tanah Suci
menurut penuturan ibu, Ibu berdoa agar nikmat ke Tanah Suci tidak hanya
diberikan kepada Ibu tetapi juga kepada anak dan cucunya.
Tahun 2004 saya lulus dari Sekolah Pasca
Sarjana FE UI. Februari 2005 saya kembali bekerja yaitu di PT. Asuransi Takaful
Keluarga sebagai HR Manager. Tahun 2007 saya mendapat kesempatan menjadi
Strategic Alliances Manager. Tahun 2009 kembali saya mengundurkan diri dari
bekerja. Tahun itu pula saya memulai kuliah di Sekolah Pasca Sarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dengan target menyelesaikan kuliah selama 3 tahun.
Tahun
2010 Allah mengabulkan doa ibu, saya bersama istri juga kakak nomor dua beserta
suami berangkat haji secara bersamaan. Sebuah nikmat yang luar biasa buat kami
semua. Pada tahun 2010 pula kakak nomor empat beserta suami sudah mendapatkan
kepastian porsi keberangkatan haji untuk di tahun 2013. Tidak itu saja pada
tahun 2011, Allah kembali menjawab doa ibu, seorang cucunya yang hafal 30 juz
dan kuliah di Jurusan Fisika Universitas Padjadjaran Bandung mendapat hadiah
umroh dari Yayasan Al-Multazam pondok pesantren almamaternya ketika SMP dan
SMA. Hadiah diberikan atas prestasinya yang hafal 30 juz juga sebagai siswa
teladan sejak kelas 1 SMP hingga kelas 3 SMA dan masuk PTN.
Tahun 2012 Saya bersama seorang teman
mendirikan PT. MEGA Performa Utama sebuah perusahaan konsultan manajemen
terutama manajemen kinerja (BSC, Malcom Baldrige, Kriteria Kinerja Unggul) dan
kualitas (TQM, ISO 9001: 2008). Beberapa proyek telah ditangani seperti PT.
ASABRI (Persero), PT. Tauba Zakka Atkia, STEI TAZKIA. Atas permintaan kerabat,
sayapun ikut mengelola PT. Delta Buana Putra, sebuah perusahaan penyalur tenaga
security. Aktifitas sosialpun saya lakukan dengan ikut membina sebuah sekolah
SMA di tanah kelahiran Indramayu.
Saya juga memiliki aktifitas lain yaitu mengajar
di Universitas Muhammadiyah Jakarta untuk mata kuliah Matematika Ekonomi juga
Statistik. Hingga saat ini, beberapa karya tulisan yang telah saya publikasikan
diantaranya:
I.
Buku
Media
Sukses, Jakarta, November 2006.
Cara
Mudah Menjadi Karyawan Multi Income, Tips Sukses Memperoleh Penghasilan
Tambahan Tanpa Mengganggu Pekerjaan di Kantor.
II. Jurnal
Pengukuran
Kinerja PT. Asuransi Takaful Keluarga Dengan
Menggunakan Sistem Pengukuran Kinerja
Mas}laha Scorecard (Masc). Call for Papers,
“The 1st Islamic Economics and Finance Research Forum, New Era of
Indonesian Islamic Rconomics and Finance,” The Indonesian Association of
Islamic Economist and UIN Suska, Riau, 21-22 November 2012. Paper ini meraih Juara Pertama untuk katagori
LKS.
Maslaha
Scorecard (MaSC), Sistem Pengukuran Kinerja Bisnis
Berbasis
Maqosid Shariah, Call for Papers, “Islamic Economy Revivalism: Between Theory
and Practice”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta,
15 September 2012
III. Artikel
2007
·
Pembelajaran dari Tanah Liat, Human Capital Magazine, June 2007
Edition.
·
Belajar
dari Archimedes, SWA Magazine, 05 / XXIII / 1-14 March 2007.
·
Membangun
Organisasi Melalui SDM Berbakat, People
& Business Magazine, March 09, 2007.
2005
·
Relationship
Building, Mengapa Penting?, HRD
Newsletter, Japan – Indonesia HRD Association, 9 Edition, March.
2004
·
Budaya
Kerja Perusahaan Jepang: Dari Seiri, Seiton hingga Sitsuke, HRD Magazine,
MAY Edition.
·
Mengubah
Informasi Menjadi Inovasi, HRD Newsletter,
Japan – Indonesia HRD Association, 7 Edition, March.
2003
·
Horenso,
Budaya Kerja di Perusahaan Jepang, HRD
Newsletter, Japan – Indonesia HRD Association, 6 Edition, October.
·
Peranan
Pelatihan untuk Memenuhi Kebutuhan Perusahaan, HRD Newsletter, Japan – Indonesia HRD Association, 5 Edition,
March.
·
Belajar
dari Punahnya Dinosaurus, Manajemen
Magazine, January Edition.
2002
·
Siapkah SDM Kita Memasuki
Perdagangan Bebas ASEAN 2003? HRD Newsletter, Japan –
Indonesia HRD Association, 4 Edition, September.
IV. Tulisan Prasyarat Promosi
2012.
Sistem Pengukuran Kinerja Kemaslahatan
Bisnis: Pengembangan Balanced Scorecard dengan Pendekatan Konsep Maslahah (Dissertation of Post
Graduates Program in Islamic Economics, State Islamic University Syarif
Hidayatullah).
2004
Tracking
Error Analysis, A Study between Jakarta Stock Exchange Composite Index and
Jakarta Islamic Index (Thesis of Post Graduates Program, Management Science –
FE, University of Indonesia).
2000
Theory
of Constrain (TOC). Plan to be implemented in Training Section of SANYO JCI VTR
Division (paper to get a promotion to be training manager).
1996
Conditioning
Creativity and Innovation in working environment (Paper to get a promotion to
be Assistant Manager)
1993
Programming
on PC of Visualising Digital Data of ‘PAC’ in Supporting The Real Time Earthquakes Monitoring System (Thesis of
under graduates, PHYSICS - FMIPA UI).
1991
Determining Moment of Inertia of Rigid Cylinder, Non
Rigid Cylinder and Rectangle Plate by Using “Moment Puntir Methods” (Colloquium,
FMIPA).