Wednesday, May 1, 2013

Mengapa Kesejatheraan Buruh Tidak Boleh Terlalu Jauh dari Tingkat Minimum?, Ini Jawaban Kaum Kapitalis


Kapitalis menempatkan tenaga kerja setara dengan barang. Ricardo (2004) menyebutkan bahwa buruh adalah sebagaimana halnya barang lainnya (other things) yang dibeli dan dijual dan yang mungkin bertambah atau habis secara kuantitas. Buruh memiliki kewajarannya dan harga pasar. Harga wajar buruh adalah harga yang diperlukan agar buruh mampu, antara satu dengan lainnya mendapatkan nafkah dan untuk mempertahankan kelompok buruh tanpa bertambah ataupun berkurang.
Kekuatan buruh untuk mendukung dirinya dan keluarganya yang diperlukan untuk menjaga jumlah buruh, tidak bergantung pada jumlah uang yang dia terima dari gaji, tetapi bergantung pada jumlah makanan, kebutuhan dan kesenangan. Ke-tiganya sangat bergantung pada perilaku pembelanjaan. Dengan demikian, menurut Ricardo, upah wajar buruh bergantung pada harga makanan, kebutuhan dan kesenangan yang diperlukan untuk mendukung buruh dan keluarganya.
Ricardo menjelaskan bahwa jumlah kelompok buruh harus dipertahankan. Apabila jumlah kelompok buruh meningkat, maka supply buruh bertambah, sehingga harga pasar buruh menurun. Bila jumlah kelompok buruh menurun, maka supply buruh menurun, sehingga harga pasar buruh bertambah.  Agar jumlah buruh dapat dipertahankan, maka upah buruh tidak boleh terlalu jauh dari harga wajar. Dalam bahasa lain dapat dikatakan bahwa bila buruh sejahtera, maka keluarga buruh akan bertambah, jumlah buruh akan meningkat menyebabkan harga pasar buruh menjadi rendah, buruh akan menderita. Bila buruh tidak sejahtera, maka keluarga buruh akan berkurang, jumlah buruh akan menurun menyebabkan harga pasar buruh menjadi tinggi, pengusaha akan menderita.

No comments:

Popular Posts