Wednesday, September 19, 2007

Seminar Setengah Hari Pengelolaan Keuangan Secara Islami



Koperasi Karyawan Group Takaful Indonesia bekerja sama dengan DIPA Consulting berencana untuk mengadakan seminar setengah hari tentang pengelolaan keuangan secara islami. Seminar insya Allah akan dilaksanakan di Hotel Sofyan Betawi Tebet pada Hari Jumat 28 September 2007 mulai dari jam 13.00 ssampai dengan buka puasa bersama. Insya Allah saya diminta untuk menjadi salah satu pembicara pada seminar tersebut. Saya akan tandem dengan President Director PT. Asuransi Takaful Keluarga Ir. Agus Edi Sumanto MSi, ASAI, AAIJ, RFA.

Pada acara tersbut saya akan mengisi materi tentang bagaimana mengelola atau memanajemeni pendapatan (income) secara islami sementara Pak Agus Edi Sumanto tentang bagaimana mnegelola pengeluaran secara islami.

Peserta seminar setengah hari ini akan mendapatkan value berupa : Manfaat Takaful sebesar Rp 25. 000.000,- (Dua Puluh Lima Juta Rupiah) dari produk Ukhuwah Asuransi Takaful Keluarga, Sebuah buku "Cara Mudah Menjadi Karyawan Multi Income serta bagi peserta yang berminat akan secara otomatis menjadi agen pemasaran produk Ukhuwah dari PT. Asuransi Takaful Keluarga. Disamping itu peserta akan mendapatkan ta'jil atau snack buka puasa, setelah shalat magrib berjamaah, acara akan diakhiri dengan makan malam bersama. Jadi dengan mengikuti seminar setengah hari ini, diharapakan peserta akan langsung mempraktekan bagaimana dia memiliki multi income, Insya Allah.


Friday, September 14, 2007

Workshop Seven Tools Bagi Pengawas Industri


Direktorat Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Departemen Perindustrian beberapa waktu yang lalu meminta saya untuk mengisi workshop tentang QC Seven Tools. Workshop ini diberikan kepada karyawan Direktorat Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika yang nantinya bertugas sebagai tenaga pengawas industri di lingkungan direktorat tersebut.
Meraka akan bertugas sebagai pengawas standarisasi nasional.

Seven tools adalah tujuh alat perbaikan mutu yang digunakan pada kegiatan siklus quality control. Tujuh alat perbaikan mutu tersebut adalah Fishbone Diagram, Pareto Diagram, Histogram, Scatter Diagram, Run Chart, Startifikasi dan Control Chart,

Kegiatan dilaksanakan di Hotel Green Garden Cisarua.
Pada akhir sesi saya memberikan simulasi penggunaan software minitab untuk menyelesaikan persoalan QC Seven tools.

Thursday, September 13, 2007

Training Gemba Kaizen Urat Nadi TQM (Total Quality Management) untuk Karyawan Group Darya Varia


Beberapa minggu yang lalu saya diminta oleh salah seorang sahabat saya Andreas P. untuk mengisi materi Gemba Kaizen bagi karyawan yang bekerja di Group Darya Varia.
Group Perusahaan Darya Varia adalah perusahaan terbuka dan sudah listing di BEJ. Saham mayoritas group perusahaan ini dimiliki oleh perusahaan Filiphina.
Pak Andre begitu biasa saya memanggilnya adalah teman satu angkatan ketika mengikuti workshop Life Long Human Resources Development and IT application in Business pada tahun 2001. Workshop diadakan di tiga kota besar di Jepang yaitu Tokyo, Kyoto dan Chiba. Wuih….kalo mengingat saat mengikuti workshop tsb, rasanya pengen kembali kesana, maklum selama berada di Jepang kita selalu dimanjakan oleh segala infrastruktur kota. Mulai dari kedisiplinan warga hingga fasilitas serba elektronik yang ada disana. Bayangkan saja unuk mengelola sebuah stasiun yang besar (barangkali kalo di Jakarta seluas stasiun Gambir) hanya diperlukan beberapa orang pengelola saja, maklum segala hal dilakukan dengan mesin. Saya dan Pak Andre adalah utusan dari Apindo dan NICC.

Pak Andre adalah salah seorang manager di Group Darya Varia. Menurutnya Group Darya Varia telah dua tahun menjalankan QCC (Quality Qontrol Circle) untuk itu beliau membutuhkan pencerahan yang lebih tentang Gemba Kaizen untuk para karyawannya.

Materi yang saya bawakan berjudul Gemba Kaizen Urat Nadi TQM (Total Quality Management). Lokasi pelatihan sendiri berlokasi di SLDC Sentul Leadership Development Center
Saya membagi sesi training sbb:

Sesi 1
Filosofi Gemba Kaizen
"Little Crazy Thinking" rohnya Kaizen.
Memulai "Little Crazy Thinking"

Sesi 2
Head to Head Kaizen vs Inovasi
Eksplorasi Sumber-Sumber Gemba Kaizen.

Sesi 3
Simulasi Group Discussion dan Presentasi Group

Sesi 4
Simulasi Minitab

Pada sesi pertama saya mengajak kepada para peserta untuk berpikir yang tidak biasa, out of box bahkan sedikit gila. Sedikit gila dalam arti berfikir tentang perbaikan yang belum pernah terfikirkan oleh orang lain. Berfikir tentang sesuatu yang mungkin bagi orang lain adalah tidak mungkin bahkan hanya orang gila saja yang mau memikirkannya.
Pada sesi kedua saya memaparkan tentang komparasi untuung rugi pelaksanaan kaizen dan inovasi.
Sesi ketiga berisi simulasi penerapan TOC (Theory of Constraint) dipadukan dengan kaizen. Sementara pada sesi terakhir saya melakukan simulasi penggunaan software minitab untuk menyelasikan seven tools yang biasa digunakan pada QCC (Quality Control Circle). Ketujuh tools tsb adalah fishbone diagram, pareto, histogram, scatter diagram, run chart, startifikasi dan check sheet.

Alhamdulillah sekitar 60 orang peserta dari Group Darya Varia masing masing dari PT. Darya Varia, PT. Prafa dan PT. Medifarma sangat antusias dengan training tsb.
Seperti biasa setelah pelatihan saya memberikan hadiah pada tiga orang peserta sebagai oleh-oleh, kebetulan ketiga orang tsb mewakili tiga perusahaan yang berbeda.

Rihlah ke Kuningan Jawa Barat



Rasa rindu yang mendalam kepada AA Fatih sudah begitu memuncak di hati ini. Apa yang dirasakan di hati, demikian pula yang dirasakan oleh ibu juga AA Anggi maupun ade Aji.
“Kapan sih! Pak, bisa ketemu sama AA Fatih?”.
”AA Fatih sekarang lagi ngapapin ya, Pak?”.
”AA Fatih udah makan belum ya, Pak?”
Pertanyaan-pertanyaan tersebut selalu dimunculkan oleh AA Anggi maupun Ade Aji hampir di setiap waktu.

Akhirnya, kita menyepakati liburan HUT RI ke 62 Tanggal 17 Agustus 2007 adalah saat yang tepat untuk berkumpul dengan AA Fatih di Kuningan.
Yah!, tidak terasa pada tanggal itulah, tepat satu bulan AA Fatih menuntut ilmu di Pondok Pesantren Al Multazam Desa Manis Kidul Kuningan.
Kamis malam tanggal 16 Agustus 2007 kami semua berkemas, seluruh perlengkapan yang akan dibawa menuju Kuningan sudah kami masukan ke Bagasi Mobil.
Ya Allah jadikan perjalanan besok ke Kuningan sebagai rihlah keluarga yang dipenuhi keberkahan dan memberikan banyak hikmah kepada kami sekeluarga.
Ya Alah berilah perlindungan dan keselamatan dalam perjalanan kami menuju Kuningan hingga kami kembali ke Depok, begitu doa yang selalu kita panjatkan menjelang keberangkatan.

Menjelang jam 04.00 pagi, Toyota DX tahun 1981 berwarna silverpun kami siapkan.
Bismillaahirrohmaanirrohiim, Allahumma Majreha Wa Mursaha, Wa La Haula Wa La Quwwata Illa Billah. Doa itu pun kami panjatkan bersama. Waktu menunjukan jam 4.00 pas, kendaraan yang kami bawa meluncur sepanjang Jalan Margonda Depok. Sepi, sunyi, tenang, begitu suasana sepanjang perjalanan. Ketika kumandang Azan Subuh bergema, kami sudah berada di jalan tol cikampek.
”Kita shalat subuhnya di Cikampek aja ya.....?”, sayapun membuka percakapan di kesunyian malam.
”Iyalah, cari masjid di luar tol saja biar aman?” Ibu menimpali.
AA Anggi dan Ade Aji tidak menyahut. Tumben biasanya mereka paling agresif dalam berpendapat. Ketika saya lirik ke belakang ternyata mereka sedang melanjutan tidur malamnya.

Jam 05.30 kami keluar dari jalan tol Cikampek. Sekitar 750 meter dari pintu tol, kami mendapati sebuah masjid. DX pun saya parkirkan di pelataran masjid. Shalat subuh berjamaah kami laksanakan bersama. Seperti biasa saya menjadi imam, AA Anggi bertugas membaca iqomat dan selanjutnya AA Anggi pula yang membaca doa setelah shalat. Kembali doa perjalanan kami panjatkan bersama.

Selesai shalat, Ade Aji langsung berkomentar,
”Pak lapar nih!”.
”Oh ya, kita sarapan di sekitar sini aja ya”, timpal saya.
”Nah tuh ada warung, udah buka kali Pak”, sahut AA Anggi.

Kamipun menuju warung di sebelah masjid untuk sarapan bersama. Tempe, tahu dan ayam goreng panas ditemani teh manis menjadi menu utama pagi itu, Alhamdulillah badan terasa lebih segar sekarang.
Tepat jam 06. kami melanjutkan perjalanan, tidak ada kendala dalam perjalanan, demikian pula dengan Toyoda DX yang saya kemudikan. Dan sekitar jam 08.00 kami tiba di Bunderan Kijang Indramayu. Di rumah inilah ibunda tercinta tinggal menetap bersama kakak dan keluarganya.

”Loh ??, dari Depok jam berapa?, koq jam segini sudah sampai disini?’, tanya ibunda terkaget-kaget.
”Sebelum subuh Mi, biar bisa shalat jumat di Kuningan ”, jawab saya.
Kami semua mencium tangan ibunda tercinta. Saya melihat wajah ibunda tampak berseri. Alhamdulillah kondisi ibunda sehat-sehat aja. Beberapa hari ke belakang memang kandungan gula maupun kolesterol ibunda sedikit beranjak naik.
Kamipun beristirahat sebentar di Bunderan Kijang. Tepat pukul 8.30 perjalanan dilanjutkan menuju Karangampel, tempat dimana Ibu dan Ayah mertua saya tinggal. Lokasinya sendiri memang sedikit lebih jauh dari Karangampel tepatnya di Desa Bencirong. Duapuluh menit, waktu yang kami butuhkan untuk menempuh perjalanan dari Bunderan Kijang menuju Bencirong.
Sesampainya di Bencirong, kamipun disambut ayah dan ibu mertua.
Sama seperti ibunda di Bunderan, ayah dan ibu mertuapun terkaget-kaget mel;ihat kehadiran kami di Bencirong sepagi itu.

Tidak lama kami singgah di Bencirong. Pas jam 9.30 Wib perjalanan dilanjutkan menuju Kuningan. Alahmdulillah tidak ada hambatan yang berarti selama perjalananan dan Alhamdulillah pula kondisi Toyota DX meskipun telah berumur Dua Puluh Enam tahun namun masih bisa diajak untuk berlari di atas 100 Km/jam. Subhannallah.
Sesuai perkiraan awal, kami memasuki lokasi Pondok Pesantren Almultazam sekitar jam sebelas. Saat itu dari arah masjid sudah berkumandang ayat-ayat suci Alquran. Teduh dan tenang terasa di hati ini.

”Assalamu alaikum?” kami berteriak hampir bersamaan di depan pintu kamar asrama AA Fatih.
”Wa alaikum salam, akh Bapak. Alhamdulillah!!!!”, AA berteriak dan berlari dari atas ranjang tempat tidur.
”Wah, AA sekarang terlihat lebih gemuk nih”, sahut ibu.
”Gimana A, enak-an tinggal di Pondok?”, tanya saya.
“Alhamdulillah Pak”, jawab AA Fatih.
Segala macam perbincangan mengalir begitu saja hingga tak terasa waktu sudah menunjukan jam 11.30, saatnya untuk shalat Jumat.


Bertemu Ustadz yang Meminta Nasehat dari Saya Untuknya.
Baru beberapa langkah menuju tempat wudlu di masjid, saya telah disambut dengan senyum bersahabat dari salah seorang ustadz.
“Assalamu alaikum, Akhi terima kasih banyak ya, atas hadiah bukunya. Habis selesai ana baca buku antum, Ana langsung praktekin teorinya. Di luar kegiatan ngajar pesantren, ana sekarang lagi membuka usaha penerbitan iklan. Coverege nya Wilayah III Cirebon?”, begitu kalimat yang meluncur dari mulut salah seorang ustadz yang mengajar di Almultazam”. Akh....................Ustadz Roy rupanya. Beliau adalah staff pengajar di SMPIT Almultazam. Beliau pernah tinggal di Depok selama beberapa tahun. Beberapa waktu yang lalu memang saya pernah menghadiahkan beliau, sebuah buku tulisan saya berjudul CARA MUDAH MENJADI KARYAWAN MULTI INCOME.
”Akhi............ selepas shalat nanti ana mau minta nasehat sama antum, boleh khan?, sekarang kita shalat dulu yuk!”. Belum sempet saya menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan, Ustadz Roy sudah menggandeng saya ke dalam masjid.
Ya Allah begitu sejuknya hati ini manakala memasuki rumahMU.

Selepas shalat jumat, Ustadz Roy mampir ke kamar asrama AA Fatih, kami sedang berkumpul bercanda saat itu.
”Assalamu alaikum”, Ustadz Roy membuka percakapan.
”Wa alaikum salam”, sahut kami bersamaan.
”Pak Firdaus, ana mau bicara sebentar boleh khan?”.
“Wah...Pak Ustadz bisa aja”.
“Begini pak, setelah membaca buku yang Pak Firdaus tulis, sekarang saya sudah langsung memisahkan ZIS sebesar 2,5 %, lalu saya juga sudah mulai membuka usaha penerbitan iklan. Saya mau minta nasehat lagi dari Pak Firdaus apa yang harus saya lakukan lagi biar penghasilan yang saya peroleh mendapat keberkahan?”.
“Waduh Pak Ustadz masa saya yang harus ngasih nasehat sama Pak Ustadz sih..”
“Loh...bukannya sesama muslim harus saling menasehati?” Ustazd Roy menimpali.
”Gini Pak Ustazd, saya punya rumus mengalokasikan pengeluaran dengan proporsi 10-20-30-40, artinya penghasilan yang kita dapat sebaiknya 10 % dialokasikan untuk membayar ZIS, 20 % untuk berinvestasi, 30 % untuk simpanan atau proteksi thd hal-hal tak terduga dan 40 % untuk belanja rutin. Pengalokasian pengeluaran ini harus dilakukan setelah kita membayar hutang. Artinya hutang harus dibayar terlebih dahulu baru proporsi di atas dilakukan. Bila setelah membayar hutang ternyata sisa penghasilan tidak mencukupi untuk proporsi di atas maka belanja rutin yang harus dikurangkan sementara pengeluaran lainnya yaitu ZIS, investasi dan simpanan proteksi harus tetap dilakukan”.
“Gimana menjaga aktifitas karyawan multi income agar tidak merugikan bagi perusahaan tempat kita bekerja?”.
“Dalam pandangan karyawan multi income yang saya tawarkan, ujung dari penghasilan yang kita dapatkan hendaknya tidak hanya menuju kepada berapa nominal uang yang kita dapatkan tetapi selalu mengacu kepada keberkahan. Indikator keberkahan sendiri mengacu pada empat hal yaitu, indikator dari sisi finansial berupa bertambahnya asset finansial, bertambahnya network kita yang ditunjukan dengan banyaknya teman atau kenalan, bertambahnya pengetahuan dan kemampuan serta yang ke-empat adalah bertambahnya proses perbaikan pada diri kita seperti bertambah sabar, lebih dapat menjaga emosi dsbnya.”.
“Alhamdulillah, terima kasih Pak Firdaus atas pencerahannya, saya mau permisi dulu mau ada yang dikerjakan”, sahut Ustadz Roy.
“Sama-sama Pak Ustadz”, jawab saya.
Berenang di Cibulan, Banyak Ikan Dewa.
”Aa, ayo kita berenang ke Cibulan”,ajak saya kepada AA Fatih.
”Hore....................”sahut AA Anggi
Sore itu juga kami berlima menuju lokasi wisata Cibulan, kebetulan tempatnya tepat di belakang pondok pesantren Al Multazam. Hanya butuh jalan kaki 5 menit untuk bisa menuju Cibulan.
Wuih......meskipun sudah beberapa kali kami mengunjungi Cibulan namun ada saja sesutu yang baru manakala kami berlima berlibur ke tempat ini.
Di dalam kolam pemandian Cibulan banyak sekali ikan yang sangat jinak. Masyarakat sekitar menyebutnya dengan ikan dewa. Entah mengapa ikan tersebut dinamai ikan dewa. Ukuran ikan terbilang sangat besar, bahkan ada dari beberapa ikan yang seukuran dengan bayi yang baru lahir.
Menjelang jam 5 sore kami pulang ke asrama AA Fatih. Alhamdulillah hari ini kami semua merasa berbahagia, tidak tampak rasa penat dan lelah pada kami semua. Perjalanan jauh dari Depok – Indramayu – Cirebon hingga Kuningan terbalas sudah dengan rasa bahagia dan suka cita.

Hari Sabtu (18 Agustus 2007)
Mengunjungi beberapa kawasan wisata di sekitar Kuningan adalah agenda kami di Hari Sabtu 18 Agustis 2007, untuk itu setelah menyelasaikan sarapan pagi. Corolla DX kami arahkan ke tengah kota Kuningan. Tujuan utama adalah mencari sepatu bola untuk AA Fatih.
”Pak sepatunya sekalian yang bermerek aja biar awetan dikit”, kata Ibu memulai pembicaraan. Saat itu kami sudah tiba di sekitar pasar kota Kuningan. Lokasi pasar berdekatan dengan masjid Agung.
”Ya.....tapi jangan terlalu jauh melebihi anggaran yang sudah kita buat”, jawab saya.
”Emang Bapak ngasih anggaran berapa buat sepatu AA?, tanya AA Fatih.
”Sekitar seratus lah”, jawab saya.

Setelah mendapatkan lokasi parkir yang aman, kami menyusuri jalanan. Sesekali bertanya kepada orang untuk mencari lokasi toko sepatu olah raga, akhirnya kami menemukan sebuah toko khusus olah raga.
”AA suka yang mana ?”, tanya saya kepada A Fatih.
” Yah...................yang penting kuat lah”, kata AA Fatih.
Setengah jam kami berada di toko sepatu tersebut, akhirnya AA Fatih mendapatkan sepatu sesuai seleranya. Alhamdulillah semoga sepatu tsb bermanfaat buat AA Fatih.

Selepas itu, kami mengarahkan Corola DX menuju Sangkan Urip. Menurut cerita orang di kawasan wisata Sangkan Urip terdapat pemandian air hangat. Kami penasaran ingin mandi dan berenang di lokasi tsb.
Sayang, beberapa kali kami bolak balik ke lokasi yang dituju kami tidak menukan lokasi wisata tsb. Sepanjang jalan terlihat beberapa hotel berbintang. Beberapa orang yang kami tanya tentang lokasi wisata tidak dapat menunjukan dengan pasti dimana lokasi pemandian Sangkan Urip. Saya yakin orang yang kami tanyain tsb memang benar-benar tidak tahu dengan lokasi yang kami tuju.

Akhirnya tujuan wisata kami arahkan ke Curug Sidomba. Saya dan AA Fatih sudah pernah ke lokasi ini. Cerita pengalaman saya dan A Fatih tentang Curug Sidomba membuat Ibu dan AA Anggi berharap banyak untuk secepatnya datang ke lokasi tersebut.
Curug Sidomba adalah wisata air terjun. Disana kita akan melihat pemandangan yang indah dari sebuah air terjun. Untuk menuju lokasi, kita harus menuruni tangga yang sangat panjang, oleh karenanya ketika turun menuju lokasi air terjun, rasanya kita asik-asik saja namun ketika kembali naik ke atas, kaki rasanya sangat berat membawa badan ini. Oh ya di sekitar air terjun banyak terdapat ikan emas, dari yang berukuran kecil hingga sebesar paha orang dewasa.

Di sekitar area parkir terdapat sebuah masjid besar. Masjid ini memiliki menara yang sangat tinggi. Perkiraan saya, ketinggian menara tsb mendekati 50 hingga 70 meter. Setiap pengunjung boleh menaiki menara ini, dan dari atas menara kita dapat melihat pemadangan 360 derajat.
Kami menyempatkan diri untuk shalat berjamaah. Karena kami musafir kami memutuskan untuk melaksanakan shalat Dhuhur dan Ashar dengan men-Jama.
Di Curug Sidomba ada area perkemahan / camping, luas dan memiliki countur yang sangat indah. Di sekitar lokasi ini pula, terdapat beberapa hewan piaraan yang dikandangkan diantaranya, domba, ayam hutan, sejenis orang utan dan beberapa unggas lainnya.

Rasa capek dan penat segera sirna ketika kami berlima menikmati pemandangan Curug sidomba sambil duduk-duduk santai di taman yang terdapat di lokasi ini. Ayunan besar yang cukup untuk sepuluh orang dewasa ataupun area bermain untuk anak-anak, tersedia di lokasi wisata ini.
Alhamdulillah, Allah telah mengabulkan doa kami pada saat memulai perjalan ke Kuningan ini. Kami benar-benar menikmati nikmatnya rihlah bersama keluaarga.

Hari Ahad 19 Agustus 2007 kami pulang menuju Depok. Ada sedikit rasa kekecewaan pada raut muka A Fatih. Yah..............kami dapat merasakan hal tersebut. Tiga hari dua malam sepertinya kurang bagi kami untuk bertemu.
Ya Allah berikanlah perlindungan dan kekuatan kepada AA Fatih dalam menuntut ilmu di Pondok Pesantren AlMultazam.
AA kuatkanlah tekadmu, rajin-rajinlah belajar, disiplinkan diri sendiri dan jangan lupa untuk berdoa, kami di Depok selalu mendoakanmu.
Tundalah kesengan saat ini untuk mendapatkan kebahagian di hari esok.

Popular Posts