Monday, April 13, 2009

Pembelajaran dari Mang Casmadi Pedagang Bubur Ayam di Bojongsari Indramayu


Jumat malam 3 April 2009, Mas Aman mengajak saya untuk makan bubur ayam Mang Casmadi. Selepas magrib kami berangkat menuju lokasi dagangan Mang Casmadi yaitu di area sekitar taman wisata Bojong Sari Indramayu. Menurut Mas Aman, kita harus buru-buru kesana karena biasanya selepas jam 8 malam bubur ayam biasanya sudah habis.

Area wisata air Bojong Sari sebenarnya adalah bekas aliran Sungai Cimanuk yang melintasi dalam kota Indramayu. Setelah dibuatnya waduk di sekitar Bangkir, aliran air Sungai Cimanuk Di dalam Kota Indramayu menjadi mati. Air Sungai Cimanuk tidak lagi mengalir di dalam Kota Indramayu. Apa yang dilakukan oleh pemerintah daerah Indramayu beberapa puluh tahun yang lalu ini, sekarang ditiru oleh pemerintah DKI Jakarta melalui proyek Banjir Kanal Timur dan Banjir Kanal Barat. Sayang proyek ini sampai dengan saat ini belum berjalan mulus.

Di area jalan tembus Bojongsari dan Desa Dukuh inilah Mang Casmadi sekeluarga mangkal. Dongdangan bubur ayam dan soto ayam Mang Casmadi sebenarnya tidaklah besar. Tetapi dari para pelanggan yang datang, saya bisa memperkirakan bahwa pelanggan Mang Casmadi sangatlah bervariasi. Ketika saya memarkirkan Soluna Tosca, di area pinggir jalan sudah bertengger 3 buah kendaraan berplat nomor Jakarta. Sayapun sempet menghitung jumlah motor yang parkir di pinggir jalan. Pas berjumlah 17 buah. Luar biasa….. berarti pelanggan Mang Casmadi sangatlah banyak.

Semangkok Bubur ayam lengkap dengan krupuk udang khas Indramayu bisa dinikmati hanya dengan Tiga Ribu perak. Wuih murahnya, tidak sebanding dengan rasa dan aromanya. Asin dan manisnya bubur, pas dengan selera kita.

Saat menikmati bubur ayam itulah Yu Ros bercerita. “Temannya Mas Aman pernah nanya ke Mang Casmadi”.
“Mang, resepnya apa?,koq bubur ayamnya bisa enak seperti ini, saya ngeliat pelanggannyapun tidak pernah sepi”.
“Saya engga punya resep apa-apa, pak”.
“Iya, tapi kenapa dagangannya bisa laris seperti ini?”
“Mungkin itu karena kami sering shalat tahajud pak”, jawab Mang Casmadi.

Saya cukup kaget mendapatkan cerita dari Yu Ros. Ya Allah Engkau Maha Benar. Engkau Maha Pengasih. Engkau Mendekati hambuMu yang selalu mendekati Mu.
Ya Allah jadikan cerita hidup Mang Casmadi menjadi pembelajaran buat kami sekeluarga. Amin.

No comments:

Popular Posts