Saturday, September 11, 2010

Membangun Kebersamaan dan Sinergitas dalam Kehidupan dengan Melestarikan Nilai-nilai Ramadhon

Suasana shalat Idul Fitri 1431 H di Masjid UI (Ukhuwah Islamiyah) Universitas Indonesia Depok, begitu mengesankan buat kami sekeluarga. Suasana masjid begitu syahdu, tenang, khusyuk menggetarkan hati. Seluruh ruangan masjid baik di ruang utama, sisi kanan dan kiri penuh dengan jamaah. Bahkan karena jamaah semakin membludak, panitia menyediakan tempat tambahan di area rerumputan juga di area depan masjid. Sebenarnya bukan hanya itu saja yang membuat kami begutu terkesan. Khutbah idul fitri 1431 H disampaikan oleh Prof. Firmanzah, Ph.D. Seorang professor muda lulusan Inggris. Beliau adalah dekan Fakultas Ekonomi UI termuda.
Khutbah yang disampaikan oleh professor adalah tentang pelestarian nilai-nilai yang terkandung di bulan ramadhon untuk membangun kebersamaan dan sinergi di kehidupan kita. Berikut petikan materi yang disampaikan oleh beliau.
Sebulan penuh umat islam menjalani ritual ibadah yang sama. Semua orang menuju pada satu titik ketaqwaan melalui jalan ibadah yanga sama. Ketika melaksanakan ibadah puasa semua merasakan lapar dan haus yang sama, juga merasakan susahnya menahan hawa nafsu. Dalam melaksanakan ibadah shalat, semua umat islam berlomba-lomba melaksanakan ibadah shalat jamaah di masjid atau mushala. Untuk meningkatakan nilai ibadahnya, umat islampun sama-sama melaksanakana baca alquran yang sama. Demikain pula dengan ibadah I’tikaf, umat islam berlomba-lomba melaksanakan I’tikaf. ibadah zakat dan ibadah-ibadah lainnya. Kebersamaan ibadah di bulan ramadhon ini hendaknya dapat dilestarikan di kehidupan kita selanjutnya.
Dengan kebersamaan ibadah di bulan ramadhon ini, hendaknya momen ramadhon menjadi tonggak renaissance (kelahiran kembali umat islam) untuk lebih mengedepankan persatuan dibandingkan perpecahan.
Agar nilai kebersamaan ini dapat terus menerus dipertahankan di dalam kehidupan kita. Maka hendaknya kita dapat belajar dari nilai-nilai yang terkandung di dalam ibadah ramadhon yaitu:
• Pengendalian diri.
Ibadah puasa adalah pengendalian diri dari makan, minum dan hal-hal yang membatalkannya. Tidak ada alasan baginya untuk tidak mampu mengendalikan dirinya dari hal-hal yang dilarang di bulan-bulan selain ramadhon.
• Tidak gampang berbuat dosa
Ramadhon adalah bulan yang menghidupkan ruh spiritual kita. Kita seperti memiliki sistem yang mengingatkan kita untuk tidak gampang berbuat dosa dan kemaksiatan. Saat itu kita merasakan seperti selalu diawasi oleh Allah SWT. Kondisi ini hendaknya juga dapat diterapkan untuk seterusnya.
• Hati-hati dalam bersikap dan bertindak
Selama di bulan ramadhon kita cenderung berhati-hati dalam melakukan sesuatu, hal ini karena kita tidak ingin ibadah ramadhon kita menjadi sia-sia yang disebabkan kekeliruan yang kita lakukan. Puasa juga berarti mengasah ketajaman hati agar dapat membelah atau membedakan antara yang hak dan yang bathil. Ketajaman ini hendaknya dapat dipelihara di hari-hari selain bulan ramadhon.
• Bersikap jujur
Ketika kita berpuasa di bulan ramadhon suasana kejujuran mewarnai segala kehidupan kita. Kita tidak berani makan atau minum meskipun saat itu tidak ada seorangpun yang melihat. Hal ini dapat terjadi karena kita merasa yakin bahwa meskipun tidak ada orang yang melihat namun kita meyakini bahwa Allah melihat kita. Suasana dalam pengawasan Allah ini hendaknya dapat dipertahankan oleh kita di hari-hari selain ramadhon.
Kindle Wireless Reading Device, Wi-Fi, 6" Display, Graphite - Latest Generation



No comments:

Popular Posts